Review

Spider-Man: Into the Spider-Verse Berikan Sensasi Seperti Melihat Komik

116
×

Spider-Man: Into the Spider-Verse Berikan Sensasi Seperti Melihat Komik

Share this article
SPIDER-MAN: INTO THE SPIDER-VERSE

LASAK.iD – Jelang akhir tahun Marvel kembali dengan film superhero terbarunya  Spider-Man: Into the Spider-Verse,  yang bekerja sama dengan rumah produksi Columbia Pictures dan Sony Pictures Animation. Spider-Man: Into the Spider-Verse dibuat berdasarkan komik dengan judul sama yang diterbitkan tahun 2014 lalu karya mendiang penulis Stan Lee.

Film animasi tersebut masih bercerita seputar superhero yang memiliki kekuatan karena gigitan laba-laba genetik hasil percobaan. Kali ini tidak hanya satu melainkan ada sekitar empat Spider-Man, satu Spider-Woman serta satu Spider-Ham. Namun yang menjadi fokus bukan lagi pada karakter Peter Parker seperti dalam prekuel untuk produksi live-action.

Kali ini, penonton dikenalkan dengan karakter Miles Morales yang menjadi fokus utama. Seorang Afro-Amerika yang menjadi penerus spider-man setelah karakter Peter Parker mati terbunuh oleh seorang penjahat bernama Kingpin. Miles Morales terjebak dalam sebuah situasi yang membuatnya harus menjadi pahlawan. Brooklyn tempat tinggalnya terancam musnah karena terjebak dalam dimensi dari semesta lain, akibat alat yang dibuat oleh ilmuan yang dipekerjakan oleh Kingpin. Alat inilah yang mengakibatkan Peter Parker terbunuh.

Miles yang saat itu menyaksikan berjanji kepada spider-man (Peter Parker) akan menghentikan apa yang dilakukan oleh Kingpin. Merasa memiliki tanggung jawab, Miles mulai berlatih agar bisa seperti spider-man sebelumnya (Peter Parker). Namun di tengah latihan Miles justru merusak alat untuk menghentikan semua kekacauan yang ada.

Merasa putus asa dan bersalah, Miles mengunjungi makam Peter Parker namun hal mengejutkan terjadi. Miles justru bertemu dengan Peter Parker. Peter Parker yang ditemui Miles ternyata terseret waktu lalu akibat alat yang dibuat oleh Kingpin. Demi mengembalikan semua seperti semula, Peter Parker dengan berat hati bekerja sama dengan Miles. Untuk mencuri data mengenai alat yang bisa mengembalikan waktu milik Kingpin. Tidak berjalan sesuai rencana, keduanya akhirnya menjadi buronan dari anak buah Kingpin. Saat itulah dirinya bertemu dengan spider lainnya namun wanita. Spider-woman tersebut adalah Gwen, teman Miles di sekolah.

Gelombang yang dihasilkan oleh alat tersebut ternyata membuka portal dari banyak tempat. Lubang yang dihasilkan membawa spider-man lainnya, seperti spider-ham, Peni Parker serta spider-man Noir. Setelah berkumpul, keenam spiderhero bekerjasama demi kembali ke waktu mereka berada jika tidak mereka akan menghilang selamanya.

Spider-Man: Into the Spider-Verse sudah dapat dinikmati penonton di Indonesia sejak 14 Desember kemarin. Sementara di Amerika, film ini baru akan tayang seminggu kemudian.

(Sarah)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x