Lombok, Lasak.id – Di Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB), kelompok-kelompok yang peduli terhadap lingkungan mulai muncul, salah satunya adalah Bombar Grup yang telah menjadi viral di media sosial.
Dalam sebuah inisiatif yang menginspirasi, lima siswa kelas VIII dan IX dari MTs Nurul Iman Dasan Makam membentuk Bombar Grup, sebuah kelompok pemuda yang fokus pada isu kebersihan lingkungan. Mereka aktif dalam membersihkan beberapa titik penumpukan sampah di wilayah Lombok Timur dan membagikan kegiatan mereka melalui akun Instagram @bombar_grup.
Kepala MTs Nurul Iman Dasan Makam, Kamaludin, mengonfirmasi bahwa kelima siswa tersebut adalah Lalu Alfian Hardi, Lalu Wisnu Hardiansah, Rada Idfi Arsa, Rifaldi Aprian, dan Ali Akbar Abdillah, siswa kelas VIII dan IX di sekolah tersebut.
Kegiatan pembersihan yang dimulai pada akhir bulan Februari 2024 telah menarik perhatian lebih dari 18,4 ribu pengikut di akun Instagram mereka dan mendapat respons positif dari masyarakat di Lombok Timur.
Nama Bombar Grup sendiri merupakan singkatan dari Bocah Membasmi Sampah Sekitar, sebuah nama yang dipilih dengan tujuan untuk memperkuat pesan mereka tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Menurut Alpian, Ripal, Rada, Wisnu, dan Akbar, awal mula pembentukan Bombar Grup berawal dari diskusi antara mereka sebagai teman sekolah.
Baca Juga : TikTok dan Roman Nuansa Melalui Kampanye #Serunya17an Hidupkan Kembali Warisan Budaya
“Menginspirasi dari Padawara Group, kami ingin turut serta dalam menyadarkan masyarakat sekitar akan pentingnya menjaga lingkungan agar tetap aman. Di era saat ini, banyak orang yang masih belum memahami tempat yang tepat untuk membuang sampah, sehingga seringkali sampah berakhir di sungai dan pantai,” ungkap mereka.
Konten mengenai kegiatan pembersihan sampah yang mereka bagikan di media sosial mendapatkan apresiasi dari puluhan ribu pengguna Instagram dan mendapat banyak pujian.
Dilansir dari Lombok.Tribunnews, keberhasilan mereka mendapat pujian yang diungkapkan oleh Wamen Menteri LHK Alue Dohong saat mengikuti kegiatan Bhakti Rimbawan ke-41 di Kecamatan Sembalun, Lombok Timur.
“Ini merupakan modal sosial yang sangat berharga. Selama kelompok-kelompok sosial seperti ini tidak hanya berbicara, tetapi juga bertindak,” ucap Dohong.
Dohong menekankan pentingnya agar kelompok-kelompok sosial semacam ini tidak hanya mencari popularitas di media sosial, tetapi benar-benar berasal dari kesadaran akan perlunya menjaga lingkungan hidup.
“Jangan sampai hanya mencari popularitas. Mari bertindak bersama-sama,” tegasnya.
Wamen Menteri LHK juga menyoroti seriusnya ancaman sampah di Kabupaten Lombok Timur, termasuk di Pantai Labuhan Haji, dan meminta semua pihak untuk bersatu dalam menjaga kebersihan lingkungan tersebut.
jadi rindu ke lombok