Event

Wealth Wisdom Ke-6 Hadirkan Tema Mainfully Wealthy in 21st Century

53
×

Wealth Wisdom Ke-6 Hadirkan Tema Mainfully Wealthy in 21st Century

Share this article

LASAK.iD – Salah satu bank swasta tanah air, Permata Bank secara konsisten mengadakan Wealth Wisdom yang dimulai sejak 2014 hingga tahun ini 2019, yang memasuki penyelenggaraannya yang ke-6. Secara garis besar acara ini memiliki tema tentang kekayaan dan kebahagiaan sebagai seorang individu atau sebagai mahkluk sosial.

Seperti sebuah novel, setiap tahun Wealth Wisdom memiliki sub tema yang diambil. Kebanyakan terkait dengan kondisi masyarakat dunia saat itu. Terlebih khusus fenomena apa yang sedang terjadi di masyarakat Indonesia.

Seperti tahun 2019 ini, tema secara khusus yang diangkat adalah Mainfully Wealthy in 21st Century. Problema yang sedang dihadapi masyarakat saat ini, yang menarik untuk jadi pembahasan. Mainful ini akan disampaikan dengan sudut berbeda-beda dari sekitar 48 speaker yang mewakili greatmind, creatortalk, joy, happiness, mindful dan wealth.

Namun ada sekitar 10 top speaker yang wajib dihadiri untuk para pengunjung dari Wealth Wisdom 2019. Para speaker ini datang dari berbagai profesi dan latar belakang, sebut saja Nadya Hutagalung, Ernest Prakasa dan Susan Bachtiar yang cukup kita sering dengar namanya di dunia hiburan tanah air. Ada juga Desi Anwar yang kita kenal sebagai seorang anchor atau pembawa acara berita.

Tak ketinggalan datang juga dari pengusaha dan CEO dari sebuah perusahaan, seperti Stephanie Hermawan (Angel Impact Investor and Director of The Golden Space Indonesia), Nararya Ciputra Sastrawinata (Director of Information Technology of PT Ciputra), Michael Tjoajadi (Presiden Direktur PT Schroder Investment Management Indonesia) dan James Pananto (Co-founder of Kopi Kenangan).

Dari pemerintahan, Jenderal TNI Luhut Binsar Panjaitan, M.P.A. selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia turut ambil bagian. Ada juga  Reza Gunawan sebagai Holistic Healing Pratictitioner. Acaranya sendiri akan berlangsung selama 2 hari, mulai pukul 10.00 – 21.00 WIB yang bertempat di The Ritz Carlton, Pacific Place, Jakarta. Sudah berlangsung sejak kemarin Rabu, 14 Agustus 2019 dan berakhir hari ini Kamis, 15 Agustus 2019.

Jika bicara dari sisi mainful sebagai tema besar acara Wealth Wisdom, disampaikan oleh Adjie Santosoputro selaku Emotional Healing & Mindfulness Expert sekaligus Co-Founder Jeda Wellnest, dalam press conference untuk acara tersebut pada Selasa (13/8/2019) yang bertempat di Glass House, Ritz Carlton, Jakarta. Mainful jika diartikan dalam Bahasa Indonesia adalah sebuah sadar.

Namun secara lebih dalam lagi Adjie Santosoputro mengatakan mainful sebagai wawas diri. Apabila disederhanakan lagi dimana tubuh dan pikiran seseorang memang berada di satu tempat yang sama, yang diibaratkan seperti sebuah perumpamaan “sadar penuh, hadir utuh, disini kini”.

Adjie Santosoputro juga menambahkan mainful itu lebih berbicara tentang mengolah pikiran atau menyadari pikiran pada seseorang. Jika hal itu tidak berjalan seperti semestinya akan memicu hal yang cukup serius seperti mental yang stres.

Selain bisa berpengaruh langsung kepada emosional. Stres lebih jauh lagi menggangu kerja fisik organ tubuh seseorang. Sebagai contoh pada seseorang penderita maag, hal yang sering disarankan tidak jauh dari mengatur pola makan, mengkonsumsi makanan yang sehat serta istirahat yang cukup.

Sebagian dari mereka bisa dikatakan berhasil namun sebagiannya lagi justru masih mengalami gejala maag terus menerus. Kenyataannya rasa cemas pada seseorang bisa mempengaruhi dari sembuh atau tidaknya seseorang dalam hal ini maag.

Jika dikaitkan dengan keadaan masyarakat saat ini, tingkat kecemasannya berkaitan dengan kehidupannya atau aktifitas seseorang dengan social media. Secara psikologi seseorang yang memiliki banyak followers tidak menjamin orang tersebut bahagia.

Saat awak media mendapatkan pelatihan yoga berkaitan dengan tema mainful dari acara Wealth Wisdom 2019

Hal terbesar yang mungkin didapatkan justru rasa kesepian. Pengaruh dari kegiataan interaksi yang hanya sebagian besar dilakukan hanya melalui sebuah pesan teks. Bukan sesuatu yang dilakukan secara bertatapan muka. Itulah alasan kenapa manusia disebut sebagai mahkluk sosial.

Tidak dipungkiri social media menjadi sebuah candu tersendiri bagi masyarakat. Sesuatu hal yang akan sulit untuk ditinggalkan begitu saja. Cara terbaik yang bisa dilakukan dengan pembatasan penggunaan social media setiap harinya atau mungkin pernah di dengar sebagai social media detox.

Social media detox pun tidak akan berhasil sepenuhnya jika tidak ada kesadaran pikiran dari seseorang yang kembali lagi kepada hal berkaitan dengan mainful. Karena social media detox bisa berhasil sepenuhnya atau justru bisa sebaliknya yang memperparah kecintaan seseorang akan dunia maya yaitu social media.

Hal itu yang coba diterapkan oleh Susan Bachtiar yang juga hadir dalam press conference acara Wealth Wisdom 2019. Dalam penggunaan social media, dirinya mencoba membatasi dengan memposting dan melihat hal yang diperlukan saja.

Salah satunya hal penting untuk di posting, terkait tanggung jawabnya sebagai brand ambassador sebuah produk, kegiatannnya di dunia olahraga yaitu lari maraton, kegiatannya sebagai pengajar dan aktivis lingkungan. Termasuk hobinya menonton film, yang dilakukannya di sela waktunya yang kosong dan saat tidak bersama dengan keluarga.

(Sarah)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x