Review

Antologi Rasa: Senyum Untuk Sayang, Menangis Tanda Cinta

135
×

Antologi Rasa: Senyum Untuk Sayang, Menangis Tanda Cinta

Share this article

LASAK.iD – Antologi Rasa bercerita tentang 4 orang, Harris, Keara, Ruly dan Denise yang terjebak cinta terpendam sejak pandangan pertama dalam persahabatan yang terjalin selama 5 tahun. Cinta yang tumbuh berawal dari persahabatan memang dihadapkan pilihan antara keinginan cinta bersambut atau kehilangan hubungan persahabatan. Dilema ini yang dirasakan ke-4 karakter.

Harris terjebak perasaan selama bertahun-tahun dengan Keara sejak bertemu di lift. Kebersamaannya dengan Keara dengan hangout bareng, clubbing bareng membuat perasaan cinta Harris terhadap Keara semakin dalam.

Namun kenyataan pahit didapatkan, saat dirinya tahu bahwa Ruly juga mulai memiliki rasa dengan Keara setelah mereka menghabiskan waktu bersama saat ditugaskan bersama di Bali. Ternyata Keara memiliki perasaan yang sama terhadap Ruly saat pertama bertemu 5 tahun lalu dan juga pada pandangan pertama.

Namun kejadian di Singapore antara Harris dan Keara mengubah segalanya, persahabatan mereka renggang karena kejadian itu. Satu per satu dari mereka saling menghindar dan tidak saling berbicara. Resiko yang harus dihadapi suatu hari nanti dari persahabatan antara laki-laki dan perempuan.

Untuk kalian yang mau merayakan dan menghabiskan waktu di hari valentine mendatang bersama pasangan, film Antologi Rasa karya sutradara Rizal Mantovani, produser Sunil Soraya serta Ferry Lesmana dan Donny Dhirgantoro sebagai penulis skenario bisa jadi pilihan. Film ini pastinya bisa membuat baper kalian di hari kasih sayang.

Para pemain

Dari sisi cerita entah asli ataupun di adaptasi dari novel tidak akan berhasil pula jika pemain yang terlibat sebagai karakter utama maupun pendukung tidak berakting bagus dan mendalami karakternya tersebut. Karena andil akting para aktor dan aktris ini yang juga yang membuat sebuah film berhasil.

Sunil Soraya selaku produser bersama dengan Rizal Mantovani cukup tepat memilih pemain, dengan kombinasi senior dan junior yang sebagian pertama kali akting dalam sebuah film layar lebar seperti karakter Keara yang dimainkan oleh Carissa Perusset.

Carissa Perusset berperan sebagai Keera di film Antologi Rasa/ dok. Maulana Zulvian/ Lasak.id

Chemistry antara pemain khususnya 3 karakter utama Harris, Keara dan Ruly yang terjebak cinta segitiga (yang sebenarnya cinta segi empat) yang membuat rasa dari film ini cukup sampai ke penonton.

Bahkan seorang Rizal Mantovani yang awalnya sempat khawatir terkait Carissa Perusset yang memerankan karakter Keara, mengaku terkejut karena Carissa bisa akting secara natural dan nge-blend dengan Herjunot Ali dan Refal Hadi sebagai lawan mainnya.

Musik

 Sudah bahas tentang cerita, sinematografi hingga pemian pastinya tidak lengkap jika tidak membahas soal musik. Baik musik core itu sendiri maupun original soundtrack dari film Antologi Rasa. Musik yang dibuat secara sendiri oleh tim editing sangat pas dengan cerita yang memang ditawarkan oleh film ini.

Apalagi soal soundtracknya yang diisi oleh 3 band papan atas tanah air, D’masiv, Geisha dan Nidji yang lagi-lagi cukup membuat penonton terbawa suasana film, baper dan yang pastinya cukup spesialis jika berhubungan dengan lirik seputar cinta-cintaan.

Rian Ekky Pradipta/Rian D’Masiv memberikan argumennya mengenai soundtrack D’Masiv di film Antologi Rasa/dok. Maulana Zulvian/ Lasak.id

Terlepas dari hal-hal yang apik dan buat baper penonton, film ini sebenarnya memiliki cerita standar film dengan genre drama, entah happy ending ataupun sad ending, cinta bertepuk sebelah tangan hingga terjebak cinta segitiga. Film ini menjadi film drama dengan durasi terlama di tanah air, jujur memang tidak membuat boring menontonya, hanya saja terlalu lama.

Akting pemain yang membuat “rasa” dari filmnya tersampaikan ke penonton memang benar adanya. Hanya saja di beberapa bagian dari film sangat terlihat gap antara Herjunot Ali dengan Carissa Perusset maupun Refal Hadi dengan Carissa Perusset, baik dari sisi akting dan umur (ya muka tua dan muda). Selain itu akting konyol yang ditampilkan Herjunot Ali sebagai Harris terlihat sedikit membawa karakter seorang Zafran dari film terdahulunya di 2012 berjudul 5cm.

Sisi musik seperti yang dijelaskan sebelumnya sangat pas dengan cerita yang ditawarkan, baik musik core maupun original soundtrack-nya. Tetapi musik dalam film Antologi Rasa memberikan kesan monoton, karena hampir serupa dengan film dengan genre yang sama sebelumnya yang sudah tayang. Seperti juga manusia, sebuah film memang tidak ada yang sempurna karena yang membuatnya memang manusia.

(Sarah)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x