ReviewCinemaHappening

Review: Dune: Part Two, Film Megah Dari Adaptasi Novel

778
×

Review: Dune: Part Two, Film Megah Dari Adaptasi Novel

Share this article

Dune: Part Two menjadi film lanjutan dari film pertamanya yang dirilis tahun 2021 silam yang meraih sukses dengan tanggapan rata-rata positif untuk keseluruhan filmnya.

LASAK.iDDune sebuah film action fiction dari sutradara Denis Villeneuve akhirnya merilis bagian kedua dari cerita utuh sebuah adaptasi novel dengan judul yang sama karya penulis Frank Herbert. Dune: Part Two melanjutkan eksplorasi perjalanan mistis Paul Atreides (Timothée Chalamet) yang didorong oleh takdir menuju kekuatan antargalaksi.

Saat ia bersatu dengan Chani (Zendaya) dan The Fremen, representasi kemanusiaan yang berjuang untuk kolektif kelangsungan hidup penduduk asli dari planet Arrakis dalam misi untuk balas dendam terhadap para konspirator yang menghancurkan keluarganya. Menghadapi sebuah pilihan antara cinta dalam hidupnya dan nasib alam semesta yang telah dilihatnya melalui penglihatan atas anugerah yang dimilikinya. Paul Atreides berupaya mencegah masa depan yang buruk ketika hanya dia yang bisa meramalkannya.

Pada bagian pertamanya, penikmat film dengan jelas diberikan gambaran gamblang akan alur cerita dengan karakter juga konflik yang menjadi bagian di dalamnya. Akan kaitannya dengan hal-hal kunci dari filmnya, seperti Atreides, Harkonnen, Imperium, The Fremen, Arrakis, Rempah, Bene Gesserit, Kwisatz Haderach juga Lisan al Gaib. Kini, sebuah penyelesaian dan jawaban akan film pertamanya terjawab satu demi satu.

Produksi megah

Melihat filmnya secara keseluruhan mulai dari bagian satu dan terbaru untuk bagian dua, Dune menjadi film dengan biaya produksi yang cukup megah. Sederhananya terlihat dari visualisasi yang diberikan sepanjang filmnya, baik yang dilakukan secara nyata atau menggunakan bantuan berbagai visual effect maupun CGI.

Juga kaitannya dengan lokasi yang digunakan selama pembuatan filmnya. Di mana, film Dune melakukannya di negara Budapest, Hongaria, Abu Dhabi di UEA dan Yordania. Bahkan beberapa adegan yang melibatkan Charlotte Rampling, Florence Pugh and Léa Seydoux, the Bene Gesserit Reverend Mother Mohiam, Princess Irulan and Lady Margot Fenring berada di Brion Sanctuary, Itali.

Dukungan seperti sinematografi, properti dan kostum yang diperlihatkan sepanjang film mendukung untuk memberikan kesan kuat bahwa film ini dibuat untuk menciptakan kemegahan di penikmat film. Meski gambaran akan kemegahan tersebut baru terlihat untuk bagian kedua filmnya yang dirilis di awal tahun 2024 ini.

Sebuah vibes yang cukup dirasakan sejak awal film dan terus mencoba konsisten hingga akhir. Klimaksnya digambarkan melalui perang suci yang sudah ditekankan dalam banyak adegan di filmnya. Pertarungan antara Paul Atreides bersama The Fremen melawan kelompok bernama Harkonnen.

Lokasi asli

Film untuk beberapa genre memang menggabungkan unsur nyata dan bantuan komputer untuk visual-nya. Ada yang berhasil melakukannya sehingga penonton berspekulasi bahwa itu merupakan lokasi asli. Ada pula yang melakukannya tidak secara total yang seringnya membuat tidak nyaman mata untuk menontonnya.

Untuk film Dune sebagai film dengan genre action fiction sudah pasti akan menyajikan visualisasi yang menggabungkan unsur nyata juga bantuan komputer. Dikatakan sebelumnya sebagai film megah tentu hal ini menjadi berhasil. Terutama adegan untuk menggambarkan kehidupan The Fremen yang tinggal di daerah berpasir atau gurun. Termasuk adegan pamungkas yang dalam filmnya sebagai perang suci.

Tim produksi melakukan eksekusi langsung di gurun yang berada di negara-negara seperti Hongaria, Abu Dhabi di UEA dan Yordania. Negara yang memenag dikenal dengan daerah bergurun. Keaslian ini yang akhirnya memberikan sensasi berbeda juga ke penonton. Rasa panas, kulit kering dan haus yang memang digambarkan selalu dialami di gurun seolah menjadi nyata.

Sebuah nilai tambah lainnya dari film Dune dibandingkan beberapa judul film lainnya yang juga menjadikan gurun sebagai set, yang seringnya lebih dalam pembangunan set di studio menggunakan teknologi green screen.

Akting maksimal

Jika melihat secara terpisah untuk setiap bagian filmnya, emosi dari setiap karakter semakin meningkat. Seiring dengan kehadiran karakter-karakter baru yang menjadi trigger dari karakter yang sudah ada. Terutama yang diperlihatkan karakter Paul Atreides, sesuatu yang tidak terlepas dari akting yang ditunjukkan oleh aktor pemerannya Timothée Chalamet.

Grafik emosi dari karakter yang dimainkan sang aktor perlahan meningkat jelang klimaks dari filmnya. Menjadikan poin lain dari filmnya untuk memiliki kemenarikan, mengingat durasi dari filmnya yang mencapai 167 menit atau 2 jam 47 menit. Selain, yang disebutkan sebelumnya tentang visualisasi megah yang diberikan filmnya.

Tak hanya dari karakter utama filmnya, deretan karakter pendukung pun memberikan impact yang juga cukup besar dari akting maksimal yang diberikan. Bahkan beberapa di antaranya seakan memainkan dua peran sebagai karakter serius sekaligus karakter lawak untuk memecah keseriusan dengan menghadirkan tawa. Misalnya, pada karakter Stilgar (Javier Bardem) yang melakukannya tidak hanya dengan dialog tetapi gesture dan mimik.

Tak heran bahwa kelanjutan dengan judul Dune: Part Two menjadi film yang ditunggu perilisannya. Melihat cerita yang dibangun di film pertamanya belum terjawab sepenuhnya, yang pada akhirnya terjawan di bagian keduanya. Walau banyak tanggapan tak hanya dari kritikus film tetapi juga penikmat film yang mengatakan ending film pertamanya yang sangat biasa saja.

Selain ending, dua bagian dari film Dune mungkin juga untuk sebagian penonton menjadi cukup lama. Alasannya karena keduanya memang memiliki durasi film kurang lebih selama 167 menit atau lebih dari 2.5 jam. Kembali, dengan visualisasi yang dihadirkan mampu menghipnotis penonton untuk bisa menikmati filmnya.

Selain, beberapa fakta yang menyebutkan bahwa Dune versi sutradara Denis Villeneuve menjadi yang teratas dari adaptasi novel dengan judul yang sama. Tak hanya dari pendapatan filmnya tetapi nilai yang diberikan oleh penikmat film dan kritikus akan filmnya yang cukup mendekati novel-nya.

Production company: Legendary Entertainment, Denis Villeneuve
Distributor: Warner Bros. Pictures
Cast: Timothée Chalamet (Paul Atreides), Zendaya (Chani), Rebecca Ferguson (Lady Jessica), Josh Brolin (Gurney Halleck), Austin Butler (Feyd-Rautha Harkonnen), Florence Pugh (Princess Irulan), Dave Bautista (Glossu Rabban), Christopher Walken (Shaddam IV), Léa Seydoux (Margot Fenring), Souheila Yacoub (Shishakli), Stellan Skarsgård (Baron Vladimir Harkonnen), Charlotte Rampling (Gaius Helen Mohiam), Javier Bardem (Stilgar), Anya Taylor-Joy (Alia Atreides),  etc
Director: Denis Villeneuve
Screenwriter: Denis Villeneuve, Jon Spaihts
ProducersMark Johnson, Bill Block, David Hemingson
Duration2 hours 47 minutes

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Purchase NeuroTest
11 months ago

Usually I do not read article on blogs however I would like to say that this writeup very compelled me to take a look at and do it Your writing style has been amazed me Thank you very nice article

^Inregistrare
6 months ago

Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?

2
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x