CinemaReview

Review: Mothers’ Instinct, Drama Keluarga Yang Tak Terduga

159
×

Review: Mothers’ Instinct, Drama Keluarga Yang Tak Terduga

Share this article

Mothers' Instinct merupakan sebuah remake dari film berbahasa Prancis tahun 2018 karya Olivier Masset-Depasse, yang mengadaptasi novel Mothers' Instinct (Derrière la haine) tahun 2012 karya Barbara Abel.

LASAK.iDMothers’ Instinct hadir sebagai film drama thriller terbaru dari Freckle Films, yang mempertemukan dua aktris cantik dan kenamaan, Jessica Chastain dan Anne Hathaway. Sesuai dengan judulnya, film ini berfokus pada kehidupan dalam sebuah keluarga dan lingkungan di sekitar yang berfokus pada sosok Ibu.

Film yang menggambarkan sebuah lingkungan sosial dari kelompok ibu-ibu dengan latar pada tahun 1960-an. Mothers’ Instinct sendiri berfokus pada persahabatan dari dua wanita bernama Alice (Jessica Chastain) dan Celine (Anne Hathaway). Keduanya hidup dalam lingkungan bahkan bertetangga dekat.

Saking dekatnya, keduanya saling memberikan akses dengan bebas untuk masuk ke rumah satu sama lain. Bahkan anak laki-laki dari mereka pun bersahabat baik. Awalnya semua berjalan seperti biasa penuh dengan keceriaan dan kebahagiaan. Suatu ketika, semua berubah saat Celine kehilangan anaknya yang bernama Max (Baylen D. Bielitz), yang terjatuh dari balkon rumah.

Kesedihan yang mendalam yang dialami Celine dan suaminya Demian (Josh Charles) membuat keduanya berada dalam keadaan mental yang terguncang. Lebih dari itu, Celine seakan menyalahkan sahabatnya Alice atas kejadian terjatuhnya Max. Saat itu, Alice yang sedang membersihkan perkarangan melihat Max yang berada di balkon untuk memasang kandang burung.

Alice yang khawatir meminta Max untuk turun namun menghiraukannya. Alice berusaha untuk menghampiri melewati jalan rahasian namun ternyata tidak muat untuk ukuran tubuh orang dewasa. Akhirnya memutuskan untuk berlari melewati pintu depan sambil memanggil Celine. Sayangnya, Celine yang menyalakan alat vacum tidak mendengar panggilan dari Alice.

Ia hanya melihat sahabatnya itu berlari menaiki tangga untuk ke lantai 2 dengan segera ia menyusulnya. Sesampainya di balkon lantai 2, Alice sudah tidak melihat Max ditempatnya, Celine yang sadar anaknya tidak ada di sana menangis histeris sambil berlari kembali ke bawah. Menyakitkan, Alice melihat sahabatnya itu memeluk erat anaknya dengan kepala yang penuh darah.

Bahkan saat penghormatan untuk Max di gereja, sikap dingin dari Celine dan Demian masih berlanjut yang seolah menyalahkan keluarga Alice dan Simon (Anders Danielsen Lie). Tekanan mental yang dialami Celine semakin menjadi membuatnya sementara dibawa pergi oleh keluarganya. 

Namun, Alice yang sebelumnya melihat anaknya Theo (Eamon Patrick O’Connell) terlihat akrab dengan Celine menunjukkan raut wajah yang tidak senang sekaligus khawatir. Alice seolah memiliki firasat akan sesuatu dari keakraban anaknya dengan sahabatnya. Hal itu semakin menjadi ketika Nenek Jean (Caroline Lagerfelt) secara tiba-tiba meninggal karena serangan jantung.

Alice yang curiga dengan Celine meminta tindakan otopsi untuk Nenek Jean tanpa sepengetahuan Simon. Betul saja, hasil otopsi menujukkan tidak ada kandungan obat jantung dalam darah Nenek Jean. Ia semakin yakin Celine mengganti obatnya dengan placebo (obat kosong) karena kebetulan Demian bekerja di bidang farmasi.

Kecurigaan dan emosi Alice tak tertahan lagi ketika melihat Celine menempatkan Theo di balkon tanpa pengawasan. Alice yang panik dengan segera menerobos jalur rahasia yang menghubungkan taman kedua rumah, walau tidak muat dengan tubuhnya, Alice tetap memaksakannya. Celine yang mencoba menenangkan sahabatnya, melihat ada bagian yang rusak dari tamannya.

Celine yang sadar itu merupakan jalur rahasia Max dan Theo, melihatnya dengan tatapan yang kembali berbeda. Alice semakin dalam kekhawatiran yang berlebih, kecurigaannya terhadap Celine semakin besar. Diperkuat dengan kejadian Theo yang entah disengaja atau tidak, memakan cookies yang mengandung kacang.

Otomatis memicu alergi yang dimiliki Theo yang membuatnya sulit bernafas. Alice dan Simon dengan segera membawa yang membuat Theo harus dirawat intensif hingga masuk ruang ICU. Celine dan Demian yang juga khawatir segera menyusul, namun sambutan sinis diberikan Alice yang merasa Celine melakukannya dengan sengaja.

Setelahnya, Theo yang menyadari antara Ibunya dan Celine sedang tidak baik-baik saja mengancam akan melompat dari tempat Max terjatuh karena hanya ingin bersama sahabatnya itu. Hal itu sebenarnya berhasil dilakukan yang membuat Alice dan Celine kembali akrab. Sayangnya, mala petaka tidak berhenti begitu saja berhenti.

Tekanan mental yang harusnya mendapatkan perlakuan yang baik justru didapatkan sebaliknya oleh Celine. Suaminya justru memojokan Celine dengan tuduhan ia dengan cepatnya melupakan Max karena melihat keakrabannya dengan Theo. Sikap yang terus memicu sisi emosi dan sisi gelap dari Celine.

Benar saja, dengan pengetahuannya akan farmasi, ia membius dan menyayat nadi dari Demian untuk membuat seolah suaminya melakukan bunuh diri karena depresi. Tak hanya itu, tindakan ini sepertinya dilakukan Celine untuk merencakan hal lainnya dengan keluarga Alice, yang sebelumnya mengatakan akan pindah dari rumah tersebut untuk kehidupan yang lebih baik.

Rasa kasihan membuat Alice dan Simon menampung Celine untuk sementara waktu. Alice yang perhatian dengan sahabatnya, kembali ke rumah Celine untuk mengambil beberapa pakaian ganti dan kebutuhan lain dari sahabatnya. Saat ingin mengambil pakaian Celine, sebuah kunci terjatuh untuk kotak obat.

Alice yang sebelumnya sempat ke ruang bawah tanah rumah tersebut mendapati kotak obat terkunci. Kini memiliki akses ditangannya, Alice kembali dan mengecek tentang instingnya selama ini. Betapa terkejutnya Alice ketika mendapati berbagai obat yang seharusnya tidak dimiliki oleh orang seperti Celine.

Karena itu, Alice bergegas kembali ke rumah untuk menyelamatkan suami dan anaknya. Benar saja, minuman yang di konsumsi Simon sebelumnya telah diberikan obat tidur yang membuatnya tidak sadarkan diri. Alice bergegas ke kamar anaknya di lantai 2 dengan membawa patung untuk berjaga-jaga.

Saat ingin memasuki kamar anaknya, Alice diserang Celine dengan sapu tangan yang sama saat membius Theo. Alice yang berhasil memukul kepala Celine bergegas ke kamar Theo dan mencoba membawanya. Alice yang menghirup obat bius walau hanya sebentar tetap memberikan efek kepadanya.

Celine memanfaatkan keadaan untuk membawa Alice ke lantai satu untuk dibaringkan bersama Simon. Setelahnya, Celine kembali membuat alibi dengan membuat kesan keduanya meninggal karena kebocoran gas. Celine yang hanya ingin memiliki Theo, menutup rapat lubang udara kamar tersebut.

Pada akhirnya hanya dia dan Theo yang berhasil selamat, keadaan yang kebetulan memutuskan hakim untuk mengambulkan permohonan adopsi Celine untuk menjadi orang tua angkat dari Theo. Keduanya akhir hidup bersama sebagai Ibu dan anak dan menikmati suasana pantai bersama.

Konflik yang sisipkan isu kesehatan mental

Film produksi hollywood sering ditemui tidak hanya menghadirkan sebuah konflik yang tercipta antara karakter protagonis dan antagonis untuk membuat sebuah rasa kemenarikan sebagai sebuah tontonan. Tapi seringnya, konflik yang dibangun mengambil isu yang terjadi di dunia nyata, terutama kaitannya dengan isu kesehatan mental.

Film Mothers’ Instinct misalnya, hal yang terlihat pada dua karakter ibu, Alice dan Celine. Keduanya menggambarkan akibat dari sebuah trauma namun dengan pengeksekusian yang berbeda. Karakter Alice membuatnya berpikir berlebihan (overthinking) dalam menanggapi sebuah perubahan walau itu perubahan kecil.

Sedangkan pada karakter Celine, bukan hanya berpikir berlebihan tetapi juga bertindak berlebihan, pemicunya tekanan besar dari orang terdekat, bahkan perkataan yang terucap bisa diartikan berbeda oleh Celine. Film secara tidak langsung gambaran dari kehidupan nyata bahwa penjahat yang paling mengerikan adalah orang yang paling dekat dengan kita.

Judul, plot dan karakter yang menarik

Mothers’ Instinct secara keseluruhan film menjadi sajian yang cukup menarik. Alur cerita yang dibangun terutama dimulainya konflik dengan jelas menggambarkan sekali akan judul filmnya. Sesuatu yang ditunjukkan melalui dua karakter utamanya Alice dan Celine. Bagaimana insting dan intuisi Alice sebagai seorang ibu kepada anaknya, terlebih erat kaitannya dengan niat tidak baik orang lain. Bahkan dengan orang yang sudah dikenal baik olehnya.

Untuk plot-nya sendiri cukup menarik, sejak awal penonton dibuat percaya filmnya seperti drama keluarga pada umumnya. Namun, dipertengahan ketika munculnya plot twist dari filmnya, sudut pandang penonton langsung berubah. Membuat ketegangan dan kehebohan tersendiri penonton. Bahkan ada sisi gregetan yang membuat penonton tidak bisa duduk tenang di kursinya.

Bicara akting kedua aktor memang tidak perlu diragukan yang pastinya di atas rata-rata. Terlihat dari sajian karakter yang diperlihatkan Anne Hathaway sebagai Celine. Aktris yang selalu dikatakan sebagai representatif barbie di dunia nyata mampu memainkan mimik wajah dengan tetap terlihat innocent namun mematikan sebagai psikopat.

Mampu memainkan dua peran berbeda tapi dalam satu rasa yang sama. Biasanya karakter psikopat akan menunjukkan mimik yang sebenarnya bahwa dirinya adalah psikopat saat bertemu dengan mangsanya. Tapi tidak pada karakter Celine, bahkan saat dirinya terkena pukulan oleh Alice masih dengan mimik yang sama.

Celine yang dimainkan Anne Hathaway mampu membuat penonton berada dalam dua rasa berbeda di satu waktu, yaitu empati sekaligus antipati atau kasihan sekaligus benci. Begitu pun dengan Alice yang dimainkan oleh Jessica Chastain, ada momen karakter ini memainkan emosi penonton untuk bersimpati, tetapi sisi lain dibuat gregetan. Bahkan ada momen merasakan dua hal tersebut.

Production company: Freckle Films, Anton, Mosaic, Versus Production
DistributorNeon
Cast: Anne Hathaway (Celine), Jessica Chastain (Alice), Josh Charles (Demian), Anders Danielsen Lie (Simon), Caroline Lagerfelt (Grandma Jean), Keeley Miller (Pregnant Mother), Alexander Blaise (Dr. Wallace), Steve Routman (Medical Examiner), Lauren Yaffe (Mourner), Baylen D. Bielitz (Max), Eamon Patrick O’Connell (Theo),  etc
Director: Benoit Delhomme
Screenwriter: Barbara Abel, Sarah Conradt
Producers: Jacques-Henri Bronckart, Jessica Chastain, Anne Hathaway
Duration1 hours 30 minutes

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

2 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
bestiptvireland
1 month ago

Simply desire to say your article is as surprising The clearness in your post is simply excellent and i could assume you are an expert on this subject Fine with your permission let me to grab your feed to keep up to date with forthcoming post Thanks a million and please carry on the gratifying work

SLOT GACOR MALAM INI
1 month ago
2
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x