Fashion/ Beauty

Batik Sumatera Mewakili Tema Lestari Tak Berbatas GBN 2019

61
×

Batik Sumatera Mewakili Tema Lestari Tak Berbatas GBN 2019

Share this article
Fashion Show di hari pertama pembukaan Gelar batik Nusantara 2019

LASAK.iD – Gelar Batik Nusantara kembali lagi di tahun 2019. Event berskala nasional ini selalu diselenggarakan setiap 2 tahun sekali. Memasuki tahunnya ke-11, GBN selalu berupaya membuat Batik masuk ke semua kalangan. Agar tidak ada anggapan bahwa Batik hanya untuk kaum tua saja. Batik kini menjadi fashion statement yang mencoba mengikuti trend fashion dunia, namun tidak meninggalkan pakem yang sudah menjadi tradisi turun-menurun.

Yayasan Batik Indonesia ingin Batik dikenal tidak hanya kalangan tua saja tetapi kalangan muda. Ingin membuat Batik mengikuti trend fashion dunia, dengan mengikuti perkembangan desain yang diinginkan saat ini. Saat ini Batik menjadi kain yang digemari oleh masyarakat”, ungkap Ginanjar Kartasasmita selaku Ketua Umum Yayasan Batik Indonesia.

Setiap penyelenggaraan GBN selalu ada Batik khas dari daerah tertentu yang menjadi highlight atau center atau ikon yang mewakili tema yang diangkat. Untuk tahun 2019 yang memasuki penyelenggaraan ke-11, Batik dari Pulau Sumatera yang menjadi primadonanya. Sedangkan tema yang diusung tahun ini, Lestari Tak Berbatas.

GBN 2019 ada ratusan pengrajin Batik yang ikut serta dan terbagi menjadi 250 booth. Tidak sekedar pameran dan transaksi jual beli saja yang ingin dicapai Yayasan Batik Indonesia selaku penyelenggara. Tahun ini Yayasan Batik Indonesia melalui GBN ingin terus menggaet generasi milenial dengan berbagai acara menarik yang ditawarkan.

Salah satunya dengan bekerjasama bermacam komunitas muda, sekolah desain busana serta Putra dan Putri Batik Nusantara yang akan diajak untuk ikut dalam program, seperti fashion show, talkshow, dialog batik, workshop membatik, creative corner hingga pertunjukan musik tradisional selama acara berlangsung yang dimulai sejak tanggal 8 hingga 12 Mei 2019.

Tahun ini GBN tidak sekedar menghadirkan jual beli Batik, tetapi juga memberikan pendidikan tentang Batik itu sendiri. Salah satunya dengan mengajak anak muda (Menengah Atas) untuk ikut dalam kegiatan membatik”, ungkap Wida D. Herdiawan selaku Ketua Panitia GBN 2019.

Selain itu, seperti yang diungkapkan sebelumnya GBN 2019 menjadi spesial. Salah satu booth peserta pameran dimiliki mereka yang berkebutuhan khusus. Booth ini mendapat dukung langsung dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia.

Tahun ini salah satu dari booth Kementerian Perindustrian dimiliki oleh mereka yang berkebutuhan khusus. Hal ini untuk menunjukan bahwa membatik bisa untuk siapa saja”, tambah Wida D. Herdiawan.

Apresiasi lain yang diberikan oleh Yayasan Batik Indonesia berupa penghargaan terhadap individu yang berjasa terkait Batik. Penghargaan ini dimaksudkan untuk terus memberikan semangat juga motivasi kepada para pembatik.

Ada empat penghargaan yang diberikan, seperti Perajin Batik Berkarya Sepanjang Masa (Mitun – Batik Majan Lestari, Sipin dan Karinah), Pemberi Inspirasi Dan Motivasi Untuk Pelestarian & Pengembangan Budaya Batik (Ida Maryanti dan Wirdha Hanim), Pembatik Inovatif (Nur Cahyo – Batik Cahyo) dan Penghargaan Kriya Pusaka diberikan kepada Ibu RI 2, yaitu Hj. Mufidah Jusuf Kalla.

Dengan meningkatnya peminat akan kain Batik, Yayasan Batik Indonesia selaku penyelenggara menargetkan pengunjung di gelaran ke-11 sebanyak 13.000 orang dengan transaksi sebesar Rp 27.5 milyar selama 5 hari pelaksanaan. Acaranya sendiri bertempat di Main Lobby dan Assembly Hall, Jakarta Convention Center, Senayan-Jakarta. Pameran dibuka mulai pukul 10.00 hingga 21.00 dengan biaya masuk dengan membeli tiket sebesar Rp 20.000.

(Sarah)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x