Art/Gallery

Meet The Makers Ajang Berkumpul Para Artisan Indonesia

81
×

Meet The Makers Ajang Berkumpul Para Artisan Indonesia

Share this article

LASAK.iD – Indonesia kaya akan budaya tidak sebatas pada satu hal saja. Bahkan setiap daerah memiliki budayanya sendiri yang menjadi identitas. Salah satunya yang bisa mewakili suatu daerah adalah kain khas. Batik hingga Tenun menjadi beberapa di antara banyak kain khas dari setiap daerah-daerah di Indonesia.

Sayangnya pengrajin yang terus memproduksi justru berbanding terbalik dengan hasil yang didapatkan. Contohnya pada Batik tulis untuk sebagian orang memiliki harga jual yang sangat tinggi. Berbeda dengan Batik tekstil atau yang lebih dikenal dengan Batik cap yang memiliki harga jual lebih rendah.

Menjawab keresahan para pengrajin, saat ini sudah banyak yang mulai concern membantu tidak sebatas pada perorangan saja tetapi juga lembaga. Salah satunya dengan rajin mengadakan pameran budaya yang menampilkan kain khas Indonesia.
Hal itu juga coba dihadirkan oleh Meet The Makers yang sempat diadakan pada awal Oktober 2019. Pameran yang menampilkan Kriya Indonesia berlangsung selama 3 hari yang dimulai dari 3 – 5 Oktober 2019. Acara yang diadakan di Galeri MULA Creative Hub, Cilandak Town Square (Citos), Jakarta sudah berlangsung sejak 2004 silam.

Tahun 2019 menjadi penyelenggarannya ke-14 yang mengangkat tema “Tunas”. Selain memang melanjutkan tema penyelenggaraan sebelumnya, lewat tema “Tunas” Meet The Makers (MTM) ingin membawa diskusi kepada publik tentang bagaimana sebuah pemahaman budaya yang melahirkan karya. Layaknya dalam sektor pertanian, sebuah tunas akan terus hidup dan bertumbuh.

Pengrajin yang disebut Artisan dalam Meet The Makers yang ikut serta tahun ini ada sekitar 15 peserta. Artisan ini berasal dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari Timur hingga Barat Indonesia. Artisan yang berjumlah 15 antara lain Borneo Chic, Pekunden Pottery, Brahma Tirta Sari, Omah Batik Sekar Turi, Tafean Pah, Marenggo Natural Dyes, WIRU, Cinta Bumi Artisans, Gerai Nusantara, Tewuni Rai, Totem Atelier, Tenun Tanimbar Raisasam, Imang Jasmine, Dame Ulos: Renny Manurung dan Mupakara.

Selain Jakarta, selama 14 kali penyelenggaraan Meet The Makers pernah dilakukan di kota lainnya seperti Yogyakarta dan Bali. Namun hasil maksimal masih berasal dari Ibukota. Hal ini diungkapkan langsung oleh Bregas Harrimardoyo sebagai peserta dari MTM 14 sekaligus pemilik Studio Keramik Pekunden Pottery. Untuk itu penyelenggaraan ke-14 kembali diadakan di Jakarta.

Terkait dengan acaranya, Meet The Makers (MTM) ini bisa dikatakan berbeda dibandingkan dengan acara serupa. Acara MTM tidak dijalankan oleh perorangan ataupun lembaga manapun. MTM terbentuk dan terlaksana dari para artisan itu sendiri yang ikut menjadi peserta acara.

Selain memang membantu dalam hal penjualan produk karya dari para artisan. Meet The Makers ingin mengangkat kembali derajat dari para pengrajin atau artisan yang selama ini dianggap rendah.

Terbukti dari para artisan yang tergabung dan masih terus terlibat dalam MTM yang beberapa diantaranya mendapat penghargaan dari dalam hingga luar negeri. Bahkan 4 artisan dari MTM akan berangkat ke India untuk bertukar pengalaman terkait kriya budaya masing-masing negara.

Saat ini MTM memang diadakan hanya sekali setiap tahunnya namun akan rutin dilakukan. Tak hanya sekedar bertemu namun para artisan selalu membuat program kedepannya terkait para pengrajin lain yang belum ikut dan bergabung dalam MTM.

(Sarah)