Review

Lorong: Film Yang Menggabungkan Horror, Mystery dan Thriller Suspens

80
×

Lorong: Film Yang Menggabungkan Horror, Mystery dan Thriller Suspens

Share this article

LASAK.iD – Film yang diawali dengan cerita seorang Ibu sedang menjalani operasi caesar saat melahirkan buah hatinya ini cukup menguras energi untuk menelaah jalan ceritanya. Mayang yang diperankan oleh Prisia Nasution tak perlu diragukan lagi pendalaman karakternya sebagai Ibu baru yang terus berusaha mencari anaknya. Mayang tak mudah percaya begitu saja akan cerita Reza (Wingky Wirayawan) bahwa anak mereka telah meninggal saat dilahirkan. Mayang yang mengalami depresi dirawat intensif oleh dr. Vera (Nova Eliza) yang ternyata malah membuat Mayang semakin kacau.

Dalam masa pemulihannya, Mayang sering bermimpi buruk tentang seorang arwah yang menceritakan pengalamannya kehilangan bayi. Mayang sering berhalusinasi hingga ia berusaha sendiri mencari kebenaran nasib sang buah hati.

Awalnya, rumah tangga Mayang dan Reza sangat harmonis. Mereka Nampak saling mencintai hingga akhirnya Mayang mengandung seorang anak. Reza bersikeras anak yang dikandungnya adalah laki-laki sedang Mayang meyakini anaknya perempuan. Prisia dan Wingky sangat baik memerankan selayaknya suami istri yang saling mengasihi.

Film berjudul Lorong menjadi tantangan baru bagi sutradara Hestu Saputra yang lebih banyak memproduksi film dengan genre drama. Tetap membawa suasana drama namun Hestu memberikan sentuhan berbeda dari kebanyakan film yang ada di tanah air.

Lorong bukanlah film dengan 100 persen sebuah tontonan horor yang menampilkan hantu yang membuat kaget dan ketakutan. Hestu yang ikut menulis untuk film Lorong lebih banyak menekankan pada genre mystery dan suspense thriller.

Sepanjang 93 menit penonton bisa menangkap bahwa hantu yang disebutkan sebelumnya selalu muncul dalam mimpi Mayang hanya mendapatkan porsi sebagai bagian dari potongan petunjuk dari inti cerita itu sendiri..

Konsep, cerita dan genre dari film Lorong memang bukan yang pertama namun menjadi pembeda di tengah film drama, horor maupun superhero yang sedang tayang saat ini. Jika melihat dengan seksama film produksi MVP Pictures tersebut sangat mirip dengan series asal Hollywood juga Korea Selatan.

Cukup banyak memang namun series berjudul Supernatural dan series asal Negeri Ginseng, Korea Selatan berjudul Cheo Yong: The Paranormal Detective yang bisa dikatakan mendekati dari yang ditampilkan film Lorong.

Kedua series ini menggabungkan horor sekaligus mystery dan thriller suspense dalam satu cerita. Termasuk plot twist atau unsur kejutan untuk jalan ceritanya yang dihadirkan kedua series tersebut.
Kemiripan dari berbagai sisi memang sangat terasa namun MVP Pictures dengan Hestu Saputra sebagai sutradara dan penulis mengemasnya dalam bentuk cerita fiksi yang lekat dengan kejadian yang ada di masyarakat Indonesia.

Salah satunya dengan memunculkan lukisan harimau yang di sebagian masyarakat Indonesia meyakini harimau sebagai hewan kramat. Tak ketinggalan pakaian, senjata mirip seperti kujang dan lambang pada selendang yang digunakan pun sangat lekat dengan Indonesia.

Hal lain yang harus diberikan apresiasi lebih terkait akting beberapa pemainnya. Prisia Nasution yang memerankan karaker utamanya Mayang berhasil menyampaikan maksud dari filmnya. Pendalaman karakter secara total sebagai seorang ibu dilakukan Prisia Nasution untuk film Lorong.

Begitu juga untuk karakter Darmo yang dimainkan oleh Teuku Rifnu Wikana. Perankan seorang cleaning service gadungan di rumah sakit tempat Mayang di rawat justru memberikan warna bahkan kejutan lain untuk film Lorong.

Gimick yang dihadirkan Darmo secara verbal maupun gesture tubuhnya bisa dikatakan menghidupkan filmnya. Karakter Darmo berhasil menghadirkan rasa kesal, gregetan, lucu serta kasihan di saat bersamaan.

Tanpa meragukan karakter lainnya namun kedua karakter ini yang paling berhasil dan memberikan “nyawa” tersendiri untuk filmnya. Karena filmnya seolah berjalan lambat dan kurang memaksimalkan akting dari pemain yang sudah total untuk memberikan efek kejutan.

Di luar kekurangan dalam filmnya, apresiasi pantas diberikan untuk film Lorong. Sebuah keberanian yang cukup beresiko karena penggabungan beberapa genre dalam satu film khususnya untuk horror, mystery dan thriller suspense untuk Indonesia masih terasa asing.

Production company: MVP Pictures
Cast: Prisia Nasution (Mayang), Winky Wiryawan (Reza), Teuku Rifnu Wikana (Darmo), Nova Eliza (Dokter Vera), Gesata Stella (Suster Citra), Josephine Firmstone (Sukma), David Santoso (Dokter Sandy), Ade Firman Hakim (AKP Sarjono)
Director: Hestu Saputra
Screenplay: Hestu Saputra, Andy Oesman
Producers: Raam Punjabi
Duration: 1 hours 33 minutes
(Sarah)