Review

Mantan Manten Ajarkan Ikhlas Lewat Tradisi Paes

48
×

Mantan Manten Ajarkan Ikhlas Lewat Tradisi Paes

Share this article

LASAK.ID – Sukses dengan film Keluarga Cemara dan Terlalu Tampan yang tayang diawal tahun, Visinema Pictures kembali lagi dengan film terbarunya di semester pertama 2019. Mengusung kembali genre drama percintaan, Visinema Pictures kali ini hadirkan film berjudul Mantan Manten. Film yang dibintangi Atiqah Hasiholan dan Arifin Putra merupakan drama percintaan yang dibalut dengan kultur budaya Jawa.

Film yang ditulis oleh Jenny Jusuf yang kita tahu sukses dengan Filosofi Kopi, kembali membuat cerita yang menarik perhatian. Bersama dengan Farishad Latjuba yang juga bertindak sebagai sutradara, keduanya memberikan value baru tentang drama percintaan yang tidak hanya terhadap manusia saja tetapi hal lainnnya.

Dalam film yang sudah tayang sejak 4 April 2019 lalu lebih menggambarkan sebuah cinta terhadap pekerjaan. Bukan sebagai orang yang maniak dengan pekerjaan loh tetapi sebuah dedikasi yang tinggi dan rasa tanggung jawab atas apa yang kita mulai. Selain cinta-cintaan, film yang mengambil latar adat Riasan Paes Pengantin Jawa ini juga mengajarkan akan rasa ikhlas.

Ikhlas yang diajarkan dalam film Mantan Manten sangat menggambarkan kehidupan banyak orang saat ini. Ikhlas melepas orang yang memang bukan menjadi jodoh kita di dunia, ikhlas memaafkan orang yang mungkin berbuat “jahat” terhadap kita dan juga ikhlas menerima amanah sebuah pekerjaan yang mulia. Dimana dalam film Mantan Manten pekerjaan sebagai Perias Paes Pengantin Jawa.

Selain banyak sekali pelajaran yang didapatkan dari film ini, hal menarik lainnya tentang Yasnina Putri, karakter utama yang diperankan oleh Atiqah Hasiholan. Meski tidak banyak menggunakan bahasa Jawa, namun Atiqah terlihat sangat total mendalami karakter sebagai perempuan Jawa walau di kehidupan nyata Atiqah justru berdarah Batak. Mantan Manten juga sabagai comeback Atiqah setelah vakum beberapa waktu pasca memiliki buah hati.

Dalam film Mantan Manten seolah comebacknya aktor Arifin Putra bermain film drama cinta-cintaan. Penikmat film tanah air pastinya lebih sering melihat sosok aktor berdarah Jerman tersebut bermain untuk peran yang lebih dark (antagonis) atau sebagai seorang tentara yang kaku dan tegas. Untuk film Mantan Manten, Arifin yang berperan sebagai Surya menjadi sosok yang penurut dan tak berdaya di bawah perintah Ayahnya yang diperankan Tio Pakusadewo.

Mantan Manten juga menjadi comeback dari sosok aktris Oxcerila Paryana atau yang lebih dikenal dengan Oxcel. Ini film dan kembalinya Oxcel ke dunia seni peran setelah vakum selama 5 tahun. Aktris 27 tahun tersebut mengaku tidak kesulitan memerankan sebagai seorang manten karena di kehidupan nyata dirinya memang sudah menikah. Dirinya justru terkejut sekaligus mendapatkan pengetahun tentang adat Riasan Paes Pengantin Jawa dari film Mantan Manten.

Dalam film Mantan Manten, Atiqah (Yasnina) bersama Tutie Kirana (Koes Marjanti) memperlihatkan bagaimana perjuangan menjadi Perias Paes atau dukun manten dalam adat Jawa. Tidak sekedar melukis garis pada kening seorang manten tetapi memberi pengetahuan bahwa membentuk lengkungan tersebut memiliki tata cara dan juga makna. Film Mantan Manten secara garis besar memperlihatkan pakem yang harus dilakukan sebagai seorang dukun manten.

Jika berbicara dukun manten, dalam tradisi Jawa seperti yang diperlihatkan dalam filmnya untuk mendapatkannya harus rutin menjalankan syarat-syaratnya. Demi kebutuhan sebuah film yang kurang lebih hanya 120 menit, banyak hal yang dibuat lebih sederhana. Namun penulis dan sutradara tetap menjaga kesakralan dari tradisi Paes.

Tetapi yang menjadi khas dari Indonesia hal-hal tertentu didapatkan dengan cara yang tidak biasa, salah satunya melalui mimpi yang dianggap sebagai pertanda atau wangsit. Film Mantan Manten pun tidak melewatkan hal semacam ini loh. Untuk kalian yang sudah menonton filmnya pasti menyadari beberapa adegan yang memperlihatkan hal tersebut.

Jika ingin merujuk pada primbon Jawa, mengalami mimpi tentang daun sirih punya beberapa makna. Pada cerita yang disajikan film Mantan Manten, mimpi tersebut tentang perilaku Anda yang memicu orang lain berlaku tidak terpuji. Makna lainnya bahwa orang tersebut akan memikul sebuah tanggung jawab yang besar dalam hidupnya. Wahh cukup teliti ya tim produksi dari Mantan Manten.

Disini sang sutradara Farishad Latjuba juga berani menampilkan efek khusus berupa CGI untuk menunjang dan mendramatisir adegan tersebut. Salah satunya dalam scene saat Atiqah (Yasnina), Tutie Kirana (Koes Marjanti) dan ada pemeran anak kecil berada di sebuah labirin yang dipenuhi pohon sirih. Ada juga saat Yasnina berada di sebuah ruangan yang secara tiba-tiba tumbuh pohon sirih yang merambat dan memenuhi seluruh ruangan tersebut.

Masih ada beberapa scene lainnya yang juga menggunakan teknik CGI tersebut. Saat ini memang belum terlihat sempurna 100 persen seperti film Hollywood (jika ingin membandingkan) namun efek CGI yang ditampilkan dalam film Mantan Manten cukup berhasil.

Sayangnya yang kurang dari film ini adalah bahasa Jawa, suasana yang dihadirkan sebenarnya sudah sangat Jawa, mulai dari Tawangmangu, Jawa Tengah sebagai lokasi yang digunakan, pakaian yang digunakan dan hal pendukung lainnya.

Kembali lagi memang untuk kebutuhan film yang lebih global, penulis dan sutradara film Mantan Manten menggunakan bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia. Meski begitu tim produksi mencoba tetap mempertahankan keaslian dan kesakralan dari tradisi adat Jawa tersebut.

Tim Lasak.id yang mendapatkan kesempatan untuk menikmati lebih awal sebelum tayang resmi di bioskop pada 4 April lalu sangat merekomendasikan film Mantan Manten. Selain nama besar dan penuh dengan unsur kebudayaan, film Mantan Manten seperti memberi tamparan untuk generasi saat ini bahwa tradisi Paes. Hanya saja saat ini mulai terkikis dengan gaya pernikahan modern saat ini. Film Mantan Manten seolah ingin mengembalikan lagi tradisi tanah Jawa yang satu ini.

Jadi buat kalian ngga nyesel kok, mengeluarkan uang sekian puluh ribu rupiah untuk menikmati film karya Visinema Pictures yang disutradarai Farishad Latjuba yang juga bertindak sebagai penulis bersama Jenny Jusuf. Di produseri Anggia Kharisma dan Kori Adyaning dan dibintangi sederet nama besar, seperti Atiqah Hasiholan, Tutie Kirana, Arifin Putra, Tio Pakusadewo, Marthino Lio, Oxcerila Paryana (Oxcel), Dodit Mulyanto, Asri Welas dan Aimee Saras.

(Sarah)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x