ReviewCinema

Review: Pemukiman Setan, Melanjutkan Misi Masa Lalu

428
×

Review: Pemukiman Setan, Melanjutkan Misi Masa Lalu

Share this article

Pemukiman Setan menjadi karya terbaru dari sutradara Charles Gozali yang kental mengangkat budaya dan sejarah tanah Jawa.

LASAK.iD – Magma Entertainment mengawali tahun 2024 dengan merilis film terbaru berjudul Pemukiman Setan. Film ini kembali hadirkan duet sutradara Charles Gozali dan penulis Gea Rexy, sosok yang sama dari balik layar film Qodrat. Kombinasi keduanya terbukti membawa nafas baru untuk perfilman tanah air terutama untuk film bertemakan horror.

Terlihat dari film Qodrat yang mampu berikan sensasi berbeda, bukan sekedar kengerian yang terbatas pada jump scare, tetapi menuangkan sebuah realitas ke dalam film yang mampu menciptakan kengerian dengan sendirinya. Meski filmnya cukup tematik yang erat kaitannya dengan salah satu Agama, namun keduanya mencoba menyajikan untuk juga dinikmati semua orang.

Sejarah tanah Jawa

Charles Gozali dan Gea Rexy untuk film Pemukiman Setan kembali mencoba membuat tontonan yang berbeda. Tema cerita kali ini masih membawa rasa khas Indonesia, namun lebih kental pada budaya tanah Jawa. Erat kaitannya dengan kerajaan, leluhur, kesaktian dan pusaka di masa lalu.

Tidak juga membuatnya menjadi film kolosal, Pemukiman Setan tetap mengambil latar masa kini. Digambarkan dengan karakter gen z, yaitu Alin Wihanggamapati (Maudy Effrosina), Sukma Paratrika (Adinda Thomas), Gani Saidi (Bhisma Mulia), Fitrah Fabiandi (Daffa Wardhana) dan Zia Delliana (Ashira Zamita). Dengan dereatan pemain senior, seperti Teuku Rifnu Wikana sebagai Urip Mahesworo, Putri Ayudya sebagai Sitaresmi Paratrika/ Mbah Sarap dan Rizky Hanggono sebagai Adiwilaga Wihanggamapati.

Menilik filmnya, untuk sebagian kalangan film ini bukan sekedar produksi audio visual namun gambaran yang cukup related. Terutama gambaran kisah dari karakter Alin Wihanggamapati, meski terpaut waktu berabad-abad lalu, masyarakat tertentu masih meyakini leluhur akan selalu terkoneksi dengan keturunan setelahnya. Sebuah urban legend yang sebagian besarnya ditemui di tanah Jawa.

Pemain yang tepat

Para aktor dan aktris sering mengatakan, “sebuah peran yang akan memilih pemerannya“. Namun, jika tidak didukung dengan performa akting yang maksimal hal itu pun menjadi sia-sia. Fatalnya bisa mendapat kritik pedas bahwa tidak ada chemistry antara aktor dan karakternya.

Pemukiman Setan mungkin cukup beruntung mendapatkan chemistry yang baik antara keduanya. Deretan pemain yang dipilih untuk berperan berhasil membuat yang diinginkan penulis dan sutradara terpenuhi. Sehingga yang ditangkap oleh penonton pun menjadi sama baiknya.

Sebut saja tiga wajah yang cukup sering muncul di banyak judul film, Adinda Thomas, Teuku Rifnu Wikana dan Putri Ayudya. Mereka merupakan aktor dan aktris yang hampir selalu berhasil dalam memerankan beragam karakter di setiap filmnya. Ketiganya bak bunglon yang bisa menjadi apa saja sesuai keinginan skenario.

Melihat respon penonton, karakter Sukma Paratrika yang diperankan Adinda Thomas cukup mencuri perhatian. Untuk kali pertama perankan sosok hantu, Adinda tampil total dan akhirnya cukup berhasil melakoninya. Adinda tetap menjadi pusat perhatian, namun kini menjelma sebagai si jahat atau sang antagonis.

Didukung tim SFX makeup dan sang sutradara, image baru tersemat untuk seorang Adinda Thomas. Tak lagi selalu terlihat polos juga kalem, Pemukiman Setan membuatnya mendapatkan julukan sebagai cegil atau cewek gila. Hal ini, tidak terlepas dari perannya sebagai Sukma Paratrika, yang sebenarnya manusia namun memiliki kesaktian turun temurun sebagai dukun sakti.

Sisipan komedi

Kerja sama yang berhasil antara Charles Gozali dan Gea Rexy kembali terulang untuk film Pemukiman Setan. Film ini, jelas sekali sejak awal membangun ambience yang serius, diperkuat dengan tone color yang condong pada warna hitam. Hal itu, seketika menjadi buyar saat kekuatan kata dan intonasi yang pas memunculkan tawa yang muncul di tengah adegan serius.

Hal ini sebenarnya bukan menjadi kelemahan yang membuat penilaian filmnya berkurang, justru sebaliknya. Bukan pula memaksakan itu menjadi sebuah jokes yang muncul memang sebagai komedi. Justru sebaliknya, seakan penulis dan sutradara ingin melihat respon penikmat film ketika dialog seperti “bocah goblok“, “nanti jatuh” dan “bacot” dimunculkan. Apalagi pengucapannya yang kental akan dialek jawa dilakukan oleh aktor Teuku Rifnu Wikana yang memiliki wajah dingin dan serius.

Terbukti, adegan dan dialog tersebut yang justru menjadi terngiang-ngiang dan hal yang diingat dalam filmnya. Selain, Adinda Thomas yang sangat melekat pada karakter cegil atau cewek gila dibandingkan sisi seram karena kesaktiannya sebagai Sukma.

Potensi menjadi universe

Industri perfilman tanah air jika dilihat pada se-dekade lalu masih dengan konsep bahwa film memiliki cerita yang selesai. Tidak mengindikasikan bahwa filmnya akan memiliki keberlanjutan walau sekedar sebuah sekuel. Seiring berkembangnya industri film dunia yang pada akhirnya pun mempengaruhi industri yang sama di Indonesia.

Perlahan konsep lama berubah pada konsep baru yang lebih terbuka. Ini sebenarnya bukan sesuatu yang baru, hollywood yang masih menjadi tolak ukur telah melakukannya sejak lama. Namun, di tanah air masih jarang yang melakukan, kepopuleran sebuah cerita film menjadi bersambung mulai kembali beberapa waktu belakang.

Penulis mulai menyisipkan clue kecil pada adegan tertentu sebagai trigger ke penonton ketika melihat film kedua, ketiga, keempat dan seterusnya. Paling populer dengan menyisipkan post credit sebagai penanda filmya akan memiliki kelanjutan cerita. Charles Gozali melakukannya untuk Pemukiman Setan, yang akhirnya membuat spekulasi di penonton bahwa filmnya akan menjadi sebuah universe.

Dikatakan universe, seperti biasa penikmat film Indonesia selalu melakukan cocoklogi. Hal ini berdasarkan clue, kebetulan yang pas dan banyak hal lainnya. Kali ini penikmat film mengkaitkan universe karena kemungkinan adanya film crossover antara Qodrat dan Pemukiman Setan.

Pertama, film Qodrat dan Pemukiman Setan berada dalam satu atap dengan sutradara dan penulis yang juga sama. Cocoklogi kedua kaitannya dengan karakter Alin Wihanggamapati yang diperankan aktris Maudy Effrosina. Meski memiliki nama karakter yang berbeda, namun di kedua film dirinya memiliki seorang adik laki-laki dan ada masa lalu yang tidak belum terungkapkan.

Kemungkinan terjadinya film crossover dengan narahubung pada karakter yang dimainkan oleh Maudy Effrosina. Meski memiliki nama karakter berbeda namun keterhubungan bisa diciptakan dari masa lalu. Ini tak lain berkaca dari film produksi luar seperti hollywood, korea, jepang maupun negara tetangga thailand yang berhasil menciptakan cocoklogi pada film crossover.

Punya ciri khas

Sebagian besar penikmat film sangat familiar dengan deretan nama, seperti Rizal Mantovani, Joko Anwar, Hanung Bramantyo, Anggy Umbara, Riri Riza dan banyak lagi termasuk Mira Lesmana hingga Upi dari kalangan sutradara perempuan. Deretan sutradara tersebut memiliki ciri khas yang membuat penikmat film cukup mengenal hanya dengan menonton karyanya masing-masing.

Ada yang secara khusus lebih menitikberatkan pada cerita, ada juga pada sinematografi atau pun keduanya. Termasuk Charles Gozali yang memulai karir penyutradaraan di tahun 2009. Namun, 3 tahun belakangan nama Charles Gozali mulai mencuri perhatian penikmat film untuk produksi teranyarnya, yaitu Qodrat (2022) dan Pemukiman Setan (2024).

Charles Gozali melalui kedua filmnya tersebut mulai terlihat dengan gamblang kekhasannya dalam memproduksi sebuah film. Cerita yang dibangunnya untuk sebuah film sebenarnya cukup general. Pembeda ketika sudut pandang yang digunakan tidak seperti kebanyakan film.

Film horror yang menakutkan dan mengerikan dengan tetap pada jump scare sebagai unsur penting dalam genre ini. Namun, dari kedua filmnya, Charles Gozali lebih menampilkan sosok seram dari sisi manusia bukan menonjolkan keberadaan hantu atau setan untuk kedua produksinya.

Charles Gozali pun bermain warna untuk setiap filmnya. Untuk film Qodrat, warna jingga yang dominan digunakan di keseluruhan filmnya untuk menggambarkan kesenduan, menyedihkan atau sisi kelam dari cerita filmnya. Meski arti sebenarnya dari warna jingga jauh lebih penuh ceria dan menenangkan.

Sedangkan, dalam film terbarunya Pemukiman Setan, Charles Gozali lebih membawa warna yang lebih gelap dan cenderung hitam. Sesuai dengan benang merah filmnya yang berhubungan kuat dengan masa lalu akan kesaktian atau ilmu hitam. Terutama untuk mewakili karakter Sukma Paratrika yang diperankan aktris Adinda Thomas. Begitu pun sisi kelam dan kemisteriusan dari karakter utama protagonis bernama Alin Wihanggamapati yang diperankan Maudy Effrosina.

Ada juga yang cukup menggambarkan seorang Charles Gozali, yaitu sinematografi terutama pada camera moving. Juga pada special effect termasuk di dalamnya CGI, yang terlihat cukup mulus untuk membuat nyaman dan memanjakan mata. Meski penikmat film sadar sebuah adegan menggunakan special effect tersebut.

Production company: Magma Entertainment, Dunia Mencekam Studios, Caravan Studio
DistributorRapi Films
Cast: Maudy Effrosina (Alin Wihanggamapati), Adinda Thomas (Sukma Paratrika), Bhisma Mulia (Gani Saidi), Daffa Wardhana (Fitrah Fabiandi), Teuku Rifnu Wikana (Urip Mahesworo), Ashira Zamita (Zia Delliana), Putri Ayudya (Sitaresmi Paratrika/ Mbah Sarap), Rizky Hanggono (Adiwilaga Wihanggamapati), Agus CH Mahesa (Alin Father’s), Jared Ali (Bagas), etc
Director: Charles Gozali
Screenwriter: Charles Gozali
ProducersEmilka Chaidir, Angga Fachrurrozi, Chairul Rizal
Duration1 hours 39 minutes

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

8 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
JournalBeast
3 months ago

I loved as much as youll receive carried out right here The sketch is attractive your authored material stylish nonetheless you command get bought an nervousness over that you wish be delivering the following unwell unquestionably come more formerly again as exactly the same nearly a lot often inside case you shield this hike

Buzzen
3 months ago

Hello i think that i saw you visited my weblog so i came to Return the favore Im trying to find things to improve my web siteI suppose its ok to use some of your ideas

BlogSeventyy
3 months ago

Its like you read my mind You appear to know a lot about this like you wrote the book in it or something I think that you could do with some pics to drive the message home a little bit but instead of that this is fantastic blog An excellent read I will certainly be back

BusinessMortt
3 months ago

Somebody essentially help to make significantly articles Id state This is the first time I frequented your web page and up to now I surprised with the research you made to make this actual post incredible Fantastic job

BusinesAfair
3 months ago

I have been surfing online more than 3 hours today yet I never found any interesting article like yours It is pretty worth enough for me In my opinion if all web owners and bloggers made good content as you did the web will be much more useful than ever before

FeedNotess
3 months ago

I do believe all the ideas youve presented for your post They are really convincing and will certainly work Nonetheless the posts are too short for novices May just you please lengthen them a little from subsequent time Thanks for the post

tvbrackets
3 months ago

Magnificent beat I would like to apprentice while you amend your site how can i subscribe for a blog web site The account helped me a acceptable deal I had been a little bit acquainted of this your broadcast offered bright clear idea

saddles
2 months ago

I very delighted to find this internet site on bing, just what I was searching for as well saved to fav

8
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x