Food/ Health

Fore Coffee Sajikan Kemewahan Dalam Harga Ekonomis

90
×

Fore Coffee Sajikan Kemewahan Dalam Harga Ekonomis

Share this article

LASAK.iD – Belakangan, nama Fore Coffee cukup populer dikalangan milenial. Gerai-gerai kekinian dengan nuansa monochrome di pusat perbelanjaan tak pernah sepi. Setidaknya, dua-tiga meja selalu terisi oleh pengunjung yang sekadar berbincang sambil menikmati secangkir cappuccino. Di aplikasi pemesanan online pun merek ini laris manis.

Fore Coffee memang agak menggetarkan para pemain kopi besar. Hadirnya mewarnai jajaran kopi-kopi  terkenal sebelumnya, sebut saja Kopi Kenangan, kopi Kulo, Janji Jiwa dan lain sebagainya. Nilai lebihnya aa pada sister companynya, yaitu Otten Coffee, salah satu pemain besar supplier alat kopi terkenal di Indonesia.

Meski terbilang baru, namun jumlah outletnya sudah mencapai 120 outlet se-Nasional. Kantor pusatnya di Lantai 2 Otten Coffee, jl  Senopati atau belakang kawasan SCBD, Jakarta Selatan.

Outlet Fore Coffee  lumayan fungsional, tidak memiliki banyak ornamen. Peralatan kopi yang digunakan terbilang mahal dan nomr 1. Contohnya mesin espresso yang digunakan, merk Kees Van Der Westen type Spirit, seharga  Toyota Innova Venturer 2017.

Untuk kopi, jelas mengutamakan kopi terbaik. Untuk espresso-base menggunakan full arabika blend dari berbagai daerah di Indonesia. Sementara untuk Coffee Lattenya, terbilang keren! Nilai 9 dari skala 1 – 10 penilaian. Beralih ke packaging, cukup unik dan terkesan mewah. Dari segi bahan tentu saja tidak panas dan juga tidak menyisakan bau kertas.

Lalu bagaimana dengan harga?

Satu cup coffee latte ukuran reguler dijual seharga 25 ribu rupiah. Bila dibandingkan dengan alat dan biji kopi yang dipakai, harga ini cukup ekonomis. Jika boleh membandingkan dengan outlet pesaing, satu cup biasanya di kisaran 35 ribu, dan alat yang digunakan pun standar coffee shop pada umumnya. Sebut saja  La Marzocco, dengan kisaran harga  100-120 juta.

Menurut hitung-hitungan bisnis, dengan modal sebesar itu sementara harga jual produk cukup ekonomis, tentu kita bertanya-tanya. “Kapan BEP-nya?”

Namun, mengingat Fore Coffee bukanlah bisnis utama. Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, sister companynya Otten Coffee telah lebih dulu stabil dengan bisnis penjualan peralatan kopi. Bahasa gaulnya, Fore Coffee cuma bakar uang.

Lalu, akankah Fore Coffee hadir untuk  menghantam raksasa kopi yang sebelumnya pernah viral? Atau ada strategy khusus dari ownernya? Wallahu a’lam.

Sekarang, kita nikmati saja kopinya, sembari melihat persaingannya.

Arif Suryawan – Barista