Review

Film The Addams Family Kembali Setelah 21 Tahun

48
×

Film The Addams Family Kembali Setelah 21 Tahun

Share this article

LASAK.iD – The Addams Family pertama kali hadir pada tahun 1938 dalam bentuk cerita bergambar yang dibuat oleh kartunis asal Amerika bernama Charles Addams. Tahun yang sama hingga wafatnya sang kreator pada tahun 1988, The Addams Family selalu terbit di majalah yang sama. Walau disela tahun 1938 hingga 1988 cerita bergambar The Addams Family semoat di produksi dalam serial televisi live-action.

Mendapatkan tanggapan positif, produksi serial televisi hingga film dari cerita sebuah keluarga klan aristokrat kaya aneh terus berlanjut hingga film yang terakhir di tahun 1998. Selang 21 tahun setelahnya di bawah rumah produksi Metro Goldwyn Mayer (MGM), The Addams Family kembali ke layar lebar. Kali ini dalam sebuah produksi film animasi yang distribusi ke seluruh dunianya dipegang oleh Universal Pictures.

The Addams Family masih menampilkan pasangan suami istri, Gomez dan Morticia Addams serta kedua anaknya Wednesday dan Pugsley. Gomez dan Morticia harus mengalami hal tidak mengenakan disaat hari pernikahan. Keduanya dan keluarga besar Addams harus terusir dari tempat tinggalnya karena dianggap sebagai keluarga yang aneh dan berbahaya. Bahkan mendapat julukan keluarga para monster.

Sejak saat itu keduanya memutuskan untuk tinggal di tempat yang jauh dari manusia. New Jersey menjadi pilihan mereka untuk menetap hingga memiliki anak bernama Wednesday dan Pugsley. Selama 13 tahun Gomez dan keluarganya nyaman menjalani hidup yang terisolasi dari dunia luar juga manusia.

Sampai suatu hari hal tak yang selama ini ditakutkan pun terjadi. Seorang remaja bernama Parker tanpa sengaja menemukan kediaman mereka di atas bukit. Saat itu kebetulan Wednesday sedang berada di halaman rumah yang kemudian terkejut dengan suara bel yang berasal dari luar gerbang.

Merasa penasaran Parker pun mendekati sumber suaranya. Terkenal sebagai lokasi yang menyeramkan saat gerbang rumah tersebut terbuka dengan segera Parker mengayuh sepedanya dengan kecepatan tinggi. Wednesday yang menyadari Parker seorang manusia membuatnya semakin penasaran dengan kehidupan manusia.

Parker kemudian melaporkan ke orang tuanya, Margaux Needler yang merupakan pembawa acara dan pengelola pemukiman yang berada di kaki bukit tempat tinggal Gomez dan keluarganya. Sempat tak percaya hingga akhirnya pemandangan dari semua rumah di pemukiman yang bernama Assimilation ternyata mengarah ke atas bukit yang merupakan tempat tingga keluarga Gomez.

Dianggap bisa mengganggu bisnis properti miliknya, Margaux Needler terus berupaya dengan menghasut warga Assimilation untuk mengusir Gomez dan keluarganya. Sesaat warga Assimilation terhasut namun akhirnya mengurungkan niatnya ketika melihat bahwa Gomez dan anggota keluarga The Addams sama dengan mereka. Hanya sebuah keluarga yang ingin tinggal dengan damai dan untuk melindungi anggota keluarganya.

Melihat judulnya The Addams Family pastinya film yang menceritakan sebuah keluarga. Selain keluarga addams yang menjadi highlight, film ini sebenarnya mencoba menggambarkan kehidupan sosial antar manusia secara general.

Film animasi ini menyasar semua umur sebagai target penonton. Walau secara khusus memang lebih kepada anak-anak. Dengan target penontonnya juga anak-anak percakapan yang dihadirkan para karakter sebenarnya cukup sulit dipahami.

Semisal ketika keluarga Addams mengekspresikan kegembiraan. Untuk warga Assimilation akan mengatakan “selamat bersenang-senang” namun The Addams Family melakukan sebaliknya yang diartikan sebagai kata atau kalimat kasar. Bagi penonton dewasa mungkin hal itu bisa menjadi sebuah joke dan menghadirkan tawa. Namun untuk penonton anak-anak cukup sulit dipahami.

Kesan dark dari filmnya dirasa juga cukup kurang greget jika melihat dari pengkarakteran dan pengisi suara yang sebenarnya sudah sangat mewakili. Walau sejak pertama kali kemunculannya The Addams Family dibuat sebagai keluarga yang tidak biasa.

Adegan yang dihadirkan pun banyak menggunakan benda tajam, seperti pedang, pisau, kapak, panah hingga bahan peledak yang dilakukan oleh karakter anak-anak kembali harus menjadi perhatian lebih orang tua. Pendampingan orang tua menjadi penting jika anak-anaknya ikut menonton. Diluar itu pesan dan maksud dari film ini tentang keluarga, tetangga (kehidupan sosial masyarakat) hingga persahabatan memiliki nilai positif.

Bahkan di minggu penayangannya di Amerika dan Kanada film karya sutradara Conrad Vernon dan Greg Tiernan ini mendapatkan 30 juta US Dollar atau sekitar 421 milyar rupiah (kurs saat ini) lebih atau finish kedua setelah film Joker. Namun untuk kritik respon seperti dilansir dari situs rotten tomatoes hanya pada angka 43 persen dengan rata-rata peringkat hanya 5.3/ 10. Terkait sekuel dari film The Addams Family dikabarkan akan dirilis pada Oktober 2021 mendatang.