LASAK.iD – Gundala Putra Petir dalam bentuk live-action yang tampil kekinian akan tayang pada Agustus 2019 mendatang. Sebelumnya sejumlah hal terkait filmnya tersebut mulai di rilis ke publik oleh tim produksi. Tidak ingin ketinggalan dari filmnya, Bumilangit Studio pun merilis versi modern komik Gundal
Bukan komik yang bisa kita beli di toko buku, komik kekinian yang diberi judul Gundala: Son of Lightning bisa dinikmati secara digital di line webtoon. Komik digital ini akan tayang tiap pekannya di hari Rabu, dimulai dari 15 Mei 2019 kemarin.
Duet dua kreator, Is Yuniarto dan Sweta Kartika merupakan sosok di balik pembuatan webtoon Gundala. Keduanya sebagian dari kreator terbaik yang dimiliki Indonesia. Dimana masing-masing dari keduanya memiliki karya yang sudah go-internasional dan diakui di dunia komik dunia.
Selain dirinya memang seorang general manager dari Bumilangit, untuk webtoon Gundala bertindak sebagai lead artist. Sedangkan Sweta Kartika menjadi bagian penting lainnya dari webtoon Gundala, yaitu penulis.
Keduanya merupakan komikus produktif Indonesia. Untuk Is Yuniarto yang sudah berkarir sejak di medio 2000-an melahirkan karya seperti Garudayana dan Grand Legend Ramayana, yang sukses diterjemahkan dan diterbitkan di Jepang.
Tidak jauh berbeda dengan Is Yuniarto, Sweta Kartika juga seorang komikus produktif multi-genre, yang beberapa karyanya telah Go-Internasional. Kolaborasi keduanya siap menghasilkan cerita yang mengajak pembaca berpetualang dalam aksi jagoan dari Gundala.
Membahas tentang cerita Gundala yang dihadirkan dalam versi webtoon pastinya bikin penasaran. Apalagi film dengan judul yang sama akan hadir di Agustus 2019 mendatang. Terkait hal tersebut, Gundala versi webtoon menghadirkan cerita berbeda dari filmnya. Dalam versi webtoon, sosok Sancaka diceritakan sudah berubah menjadi Gundala, bersama dengan musuh barunya.
Sancaka adalah pemuda yang mampu menyimpan dan mengendalikan kekuatan petir. Masa lalunya yang kelam telah menyeretnya hidup dan besar di jalanan. Siang hari, ia bekerja sebagai satpam di sebuah lab biokimia di perbatasan kota, dan merangkap sebagai tukang reparasi peralatan elektronik tiap akhir pekan. Pada malam harinya, ia beraksi menumpas kejahatan di balik kostum buatannya sendiri, dan dikenal oleh penduduk kota dengan nama Gundala.
Berbanding terbalik dengan filmnya, yang justru memberi gambaran tentang Sancaka yang dimulai dari masa anak-anak dan baru menerima kekuatan petirnya saat dewasa. Seperti diungkapkan Joko Anwar sebagai sutradara sekaligus penulis dari film Gundala. Bahwa film terbaru dari Gundala akan dibuat berbeda dari versi komik maupun film terdahulunya yang tayang di tahun 1980-an.
Pembuatan Gundala: Son of Lightning ke dalam versi webtoon atau digital ini merupakan bagian [R] evolution komik dari Bumilangit dengan inisiasi membuat karakter-karakter komik legendaris ke dalam cerita versi modern untuk pembaca yang baru.
Perubahan dimulai dengan peremajaan judul-judul klasik, sekaligus penyesuaian pada karakteristik tokoh, setting dan latar belakang kisah. Sekaligus melakukan pengolahan I.P. Gundala ke dalam berbagai segmen usia (anak-anak, remaja, dewasa) hingga jagat Revolusi dan jagat Pusaka (remaster karya klasik).
Sebagai media perkenalan sekaligus promo, Gundala akan hadir dalam berbagai format, seperti animasi serial TV Patriot Cilik, komik strip di surat kabar, komik format US style, komik format webtoon dan film layar lebar.
Film layar lebar versi 2019, di sutradarai dan di tulis oleh Joko Anwar dan direncanakan tayang Agustus 2019. Film ini dibintangi oleh Abimana Aryasatya (Gundala/Sancaka), Tara Basro (Wulan), Bront Palarae (Pengkor), Rio Dewanto (Bapak Sancaka), Marissa Nasution (Ibu Sancaka), Muzakki Ramdhan (Sancaka Muda) dan banyak lagi lainnya.
Sebagai informasi tambahan, buat kalian yang penasaran dan ingin membaca bisa mengakses link ini untuk melihat http://bit.ly/gundalawebtoon.
(Sarah)
