LASAK.iD – Negara-negara di Asia yang industri hiburannya memiliki tempatnya tersendiri di publik tanah air, di antaranya berasal dari Tiongkok. Tak hanya drama serial atau yang sering disebut dengan istilah dracin yang menjadi kegemaran publik tanah air, tetapi pada produksi filmnya terutama yang bergenre wuxia atau tema yang identik dengan bela diri dan kesatria.
Belakangan film yang berasal dari produksi Tiongkok kembali menghiasi layar bioskop tanah air, terutama yang datang dari genre wuxia. Paling baru berjudul Invincible Swordsman, sebuah film yang kembali mengadaptasi novel karya Jin Yong (Louis Cha) berjudul The Smiling Proud Wanderer.
Penulis yang dikenal dengan nama pena Louis Cha memang dikenal sebagai penulis novel bertemakan wuxia. Pada film sebelumnya, cerita filmnya berfokus pada latar tentang bela diri di masa dinasti. Kali ini, untuk film Invincible Swordsman tetap latar waktu di masa lampau namun fokus lebih kepada persaingan aliansi perguruan kung-fu.
Ceritanya kini berpusat pada karakter bernama Linghu Chong, seorang pendekar pedang yang besar dan belajar tentang ilmu bela diri di klan Huashan yang dipimpin seorang master bernama Yue Buqun. Salah satu klan yang menjadi bagian dari Perguruan Pedang Lima Gunung di Jianghu.
Baca juga: Review: Legends of the Condor Heroes: The Gallants, Pahlawan Dari Dua Bangsa
Linghu Chong yang berjiwa bebas sering kali mengabaikan aturan karena lebih mementingkan hati nurani. Hal ini yang membawanya ke problematika ketika dirinya berteman dengan Ren Yingying a.k.a Holy Maiden, putri Ren Woxing, pemimpin Sun Moon Holy Cult. Satu di antara lima klan di Jianghu, yang juga dikenal sebagai klan jahat.
Pertemanan yang akhirnya menjerat Linghu Chong pada lingkaran perebutan kekuasaan dan kejayaan untuk masing-masing klan. Terutama yang datang dari Dongfang Bubai, yang lebih dikenal sebagai Invincible East, pemimpin dari Demonic Sect. Linghu Chong yang selama ini mengasingkan diri di gunung bersama mahaguru Feng Qing Yang, sebenarnya mengetahui yang terjadi di dunia luar.
Sudut pandangnya selalu menganggap semua yang ditemui merupakan orang baik, lemah dan pantas mendapat pertolongan. Sikap yang membuatnya justru terjerat asmara terlarang. Ini terjadi ketika Linghu Chong sedang mengejar kelompok ahli bela diri yang diketahui menjadi kaki tangan dari Invincible East.
Sesampainya Linghu Chong di sebuah area air terjun, ia bertemu dengan seorang wanita cantik. Linghu Chong menganggap wanita cantik itu hanyalah orang biasa, padahal yang tidak tahu oleh Linghu Chong, wanita yang dihadapannya merupakan sosok Invincible East. Perkenalan yang berujung sebuah iktan pertemanan karena sebuah arak.
Setelahnya, Linghu Chong kembali namun ia mendapati semua kawan seperguruan hilang. Setelahnya baru diketahui mereka telah diculik oleh kelompok Demonic Sect yang dipimpin oleh Invincible East. Kabar yang dibawa oleh gurunya terdahulu Yue Buqun dari klan Huashan.
Bersama gurunya, Linghu Chong bekerja sama untuk menyelamatkan mereka yang diketahui terkurung di Hutan Gunung Hitam yang menjadi wilayah kekuasaan sekaligus kediaman dari Invincible East. Saat mencoba menjadi lokasi dari juniornya, Linghu Chong justru masuk ke sebuah ruangan yang ia tahu itu sebagai ruangan dari Invincible East.
Di sana, Linghu Chong justru melihat Ikan Kecil, panggilannya kepada wanita yang ditemuinya di air terjun. Tanpa kecurigaan, Linghu Chong lebih menyimpulkan bahwa Ikan Kecil hanya diperdaya untuk menjadi pelayan dari Invincible East. Akhirnya, dengan bantuan yang sengaja dilakukan Ikan Kecil atau Invincible East, para tahanan berhasil bebas.
Saat ingin melarikan diri, Linghu Chong terpaku dengan sebuah pintu, dari arah dalam ia mendengar sebuah teriakan kesakitan. Tak lama datang Ren Yingying dan seorang lainnya untuk menyelamatkan Ren Woxing, yang tak lain adalah Ayahnya. Setelah bebas, Ren Woxing tanpa segan membunuh semua pengkhianat dari kelompoknya yang selama ini menjadi kaki tangan dari Invincible East.
Linghu Chong saat itu ditawari kekuasaan dengan menjadi bagian dari kelompok Sun Moon Holy Cult, namun menolaknya dengan tegas. Ia hanya ingin menikmati kehidupan dengan tenang dan ingin meninggalkan hiruk pikuk kerumitan dari Jianghu. Tanpa disadari Linghu Chong, hal itu menjadi mala petaka untuk klan Huashan.
Klan Huashan yang tersisa diburu dan dihabisi di sebuah tempat yang digunakan untuk persinggahan sementara mereka. Pembantaian yang hanya menyisakan Yue Ling Shan yang terluka parah hingga membuatnya penglihatannya terganggu. Rasa dendam semakin memuncak kepada Ikan Kecil, yang ia ketahui sebagai Invincible East.
Demi membalas dendam, Linghu Chong kembali menemui Ren Woxing untuk beraliansi melawan Invincible East. Akhirnya, pertempuran besar terjadi antara dua kelompok yang bertentangan. Kekuatan Invincible East yang sudah termahsyur terbukti, namun terlihat sekali Invincible East mengalah kepada aliansi Ren Woxing dan Linghu Chong.
Selain itu, Linghu Chong yang telah menjelma menjadi pendekar ahli Sembilan Pedang Dugu sebenarnya pun bisa mengimbangi. Namun, rasa cinta yang dimiliki Invincible East kepada Linghu Chong membuatnya mengalah. Apalagi baru diketahui bahwa Invincible East tidak memiliki jantung. Hal ini diketahui ketika Linghu Chong berhasil mengunuskan pedangnya tepat di jantung Invincible East.
Momen lengah dari Invincible East dimanfaatkan Ren Woxing untuk menyerang kembali. Hingga akhirnya Invincible East mampu dikalahkan dan jatuh ke jurang yang dalam. Meski sempat coba diselamatkan oleh Linghu Chong namun Invincible East mendorong kembali orang yang disayanginya itu.
Linghu Chong pun menyadari sesuatu ketika mencoba menyelamatkan Invincible East, bahwa jantung yang dimilikinya saat ini adalah jantung pemberian dari Invincible East. Hal itu yang didapatkannya ketika Invincible East menyelamatkannya setelah mendapat luka dari Guru Yue Buqun.
Hal mengejutkan lainnya yang didapatkan Linghu Chong saat Ren Woxing kembali menduduki singgah sana dari Hutan Gunung Hitam. Saat momen Ren Woxing duduk di singgah sana sambil tertawa lepas yang menjadi khasnya, Yue Lingshan menyadari sesuatu yang mengingatkan akan kejadian malam klan Huashan dibantai.
Yue Lingshan memang dibuat tidak bisa melihat dengan baik tetapi ia mengingat jelas suara sosok yang menyerang klannya secara membabi buta. Ia mengatakan kepada Linghu Chong bahwa Invincible East yang sebenarnya adalah Ren Woxing. Linghu Chong mencoba mengunus pedangnya namun ditahan oleh Yue Lingshan dan lebih mencari kedaimain dengan kembali ke Huashan.
Linghu Chong pun menyadari sesuatu dengan mempertanyakan hal tersebut kepada Ren Yingying. Ternyata selama ini, ia hanya dimanfaatkan untuk memenuhi obsesi dari Ren Woxing bersama Sun Moon Holy Cult untuk menguasai Jianghu. Linghu Chong pun berakhir meninggalkan problematika perebutan kekuasaan dan kejayaan bersama Yue Lingshan.
Review
Invincible Swordsman karya sutradara Luo Yiwei yang juga menulis ceritanya bersama penulis Wong Jing, hadir sebagai remake dari film berjudul The Swordsman II (1992). Hal ini disadari dengan alur serta karakter yang terlibat di dalam cerita filmnya. Muncul sebagai remake di era modern, Invincible Swordsman hadir dengan pembaharuan di berbagai sisi.
Perbedaan paling terlihat pada visual filmnya, terutama pada set tempat yang coba mewakili benang merah dari filmnya tentang Perguruan Pedang Lima Gunung. Cukup banyak adegan yang menggambarkan siluet pegunungan, hanya beberapa adegan berada di sebuah padang nan luas yang ditumbuhi ilalang kecokelatan. Set yang seakan wajib di setiap genre wixua.
Perbedaan visual ini tidak terlepas dari teknologi secara digital melalui penggunaan visual effect dan membangun set dengan special effect. Invincible Swordsman dengan modernisasi visualnya sangat mencirikan drama costume di era saat ini. Untuk kalian pecinta dracin atau drama cina yang hadir dalam format serial pasti akan relate.
Yang juga dibuat sedikit perubahan pada karakter Invincible East. Pada film aslinya di tahun 1992, karakter antagonis satu ini cukup ikonik. Invincible East yang sebenarnya perempuan tetapi ber-gesture dan bersuara laki-laki sebagai seorang master. Kini, Luo Yiwei tak ingin terlihat monoton dari film aslinya, membuatnya sepenuhnya wanita cantik namun menciptakan kesan angkuh dan tegas.
Secara garis besar alur cerita filmnya masih menjaga keautentikan dari film aslinya di tahun 1992. Hadir di era modern dengan selera dan sudut pandang yang berbeda dari penikmat filmnya, ada bagian yang diubah untuk kebutuhan hiburan. Terutama dalam membangun ambience ceritanya.
Jika dibandingkan dengan Swordman II yang menjadi film aslinya, Invincible Swordsman coba menghadirkan ambience dengan pembentukan konflik cerita filmnya jauh lebih serius atau cenderung kompleks. Mengingat karakter Linghu Chong yang diperankan aktor Jet Li pada 1992 memiliki sisi yang sedikit lebih jenaka dan menghadirkan adegan yang lebih ringan untuk sekedar membuat senyum.
Tak hanya mempertahankan keautentikan pada cerita karena hadir sebagai film remake, Invincible Swordsman oleh sutradara Luo Yiwei juga menjaga look yang mengarah pada warna filmnya. Penikmat film yang melewati masa dengan menikmati film asal negeri tirai bambu, akan familiar dengan warna filmnya yang bernuansa jingga atau kuning.
Warna yang sering sekali memberikan kesan lebih cinematic. Hal ini yang sepertinya menjadi pertimbangan dari sutradara Luo Yiwei untuk Invincible Swordsman. Dramatisasi yang ingin diciptakan pada beberapa adegan memang jauh lebih mengena ketika filmnya lebih cenderung menggunakan warna jingga atau kuning.
Terkait dengan adegan-adegan filmnya terutama pada bagian fight para karakter, jika mengaitkan dengan teknologi modern yang digunakan ada kesan yang tidak digunakan dengan maksimal. Mengingat bagaimana teknologi saat ini bisa membuat suatu adegan menjadi lebih “wah“, ternyata Luo Yiwei memilih mempertahankan sebuah rasa klasik atau autentik dari film di masa lalu.
Entah alasan sutradara Luo Yiwei yang membuat kesan tersebut untuk film layar lebar perdananya, Invincible Swordsman. Dibanding beberapa judul film wuxia lainnya, yang sangat jelas membuat perbedaan gaya modern dan gaya klasik meski bertemakan wuxia yang latar filmnya dari berabad-abad yang lampau.
Invincible Swordsman sebagai film remake tentu menerima banyak komentar yang mengarah dari penggemar Jet Li, aktor yang memerankan karakter Linghu Chong untuk film aslinya, Swordsman II. Mampukah Tim Huang Xiyan, Zhang Yuqi dan pemeran lainnya memerankan karakter-karakter yang ikonik tersebut.
Untuk hal ini pun kembali kepada selera penikmat film, mungkin ada yang secara keseluruhan filmnya lebih suka dengan filmnya yang saat ini atau film aslinya dari tahun 1992.
Production company: Wishart Media (Xixian New Area) Co., Ltd., Shanghai Tencent Penguin Film Culture Communication Co., LTD, IQIYI Pictures (Beijing) Co., Ltd., Youku Pictures Inc.
Distributor: Wishart Media (Xixian New Area) Co., Ltd., Shanghai Tencent Penguin Film Culture Communication Co., LTD, IQIYI Pictures (Beijing) Co., Ltd., Youku Pictures Inc.
Cast: Zhang Yuqi (Dongfang Bubai), Huang Xiyan (Linghu Chong), Terence Yin (Ren Woxing), Xuan Lu (Ren Yingying), Yun Qianqian (Yue Lingshan), Zhang Lu (Yue Buqun), Cai Xiangyu (Lan Fenghuang), Xiangming Ye (Dongfang Bubai), Sammo Hung (Feng Qing Yang), etc
Director: Luo Yiwei
Screenplay: Wong Jing, Luo Yiwei
Producers: Wong Jing, Wu Yue
Duration: 1 hours 58 minutes
hentairead Hi there to all, for the reason that I am genuinely keen of reading this website’s post to be updated on a regular basis. It carries pleasant stuff.
PrimeBiome I’m often to blogging and i really appreciate your content. The article has actually peaks my interest. I’m going to bookmark your web site and maintain checking for brand spanking new information.
PrimeBiome I just like the helpful information you provide in your articles
Wonderful web site Lots of useful info here Im sending it to a few friends ans additionally sharing in delicious And obviously thanks to your effort
I have been surfing online more than 3 hours today yet I never found any interesting article like yours It is pretty worth enough for me In my opinion if all web owners and bloggers made good content as you did the web will be much more useful than ever before
Puraburn Good post! We will be linking to this partspacelarly great post on our site. Keep up the great writing
Puraburn I do not even understand how I ended up here, but I assumed this publish used to be great
https://hrv-club.ru/forums/index.php?autocom=gallery&req=si&img=6886