LASAK.iD – Film dengan pahlawan wanita atau menempatkan wanita sebagai karakter sentral masih sangat jarang ditemui dalam produksi film di banyak negara. Dengan kata lain, hal ini masih berbanding terbalik dengan dominasi aktor yang selalu menjadi pilihan sebagai main character.
Presentase perbandingannya mungkin di angka 100:1 (seratus berbanding satu) atau justru memiliki nilai perbandingan lebih besar. Ada sebagian fakta mengatakan, untuk menarik jumlah penggemar terutama kaum hawa memang sejatinya menggaet aktor menjadi main character.
Ini pun tanpa mengenyampingkan kualitas akting dari para aktris yang ada. Fenomena yang sudah berlangsung sejak lama terutama untuk film yang mengusung cerita fiksi atau berdasarkan imajinasi yang dibangun penulis cerita. Dewasa ini, hal tersebut sebenarnya tidak lagi berlaku, banyak judul film yang menjadikan aktris sebagai karakter utama.
Tak hanya yang bertemakan drama, tetapi juga genre superhero, action dan banyak genre lainnya. Cukup banyak dari karakter wanita yang membekas untuk penikmat film untuk menjadi sosok ikon. Entah yang berasal dari karakter fiksi atau karakter sebenarnya di dunia nyata yang di adaptasikan ke film.
Sebut saja, Black Widow (Natasha Romanoff), Wonder Woman, Mary Poppins, Mulan atau tiga wanita kulit hitam Katherine, Mary dan Dorothy yang bekerja untuk NASA (Hidden Figures). Indonesia pun punya hal serupa, dari tokoh nasional hadir nama Kartini, Cut Nyak Dhien, sedangkan karakter fiksi yang masih melekat hingga kini adalah Cinta dari film Ada Apa Dengan Cinta?.
Karakter yang mungkin menginspirasi banyak pembuat film untuk kemudian menempatkan karakter wanita sebagai main character di film yang diproduksi. Langkah yang juga dilakukan rumah produksi Anton dan Qwerty Films melalui film Cleaner yang cerita filmnya ditulis Matthew Orton, Simon Uttley serta Paul Andrew Williams dan disutradarai oleh Martin Campbell.
Cleaner membawa kisah seorang mantan tentara yang tempramen bernama Joey Locke yang banting setir dengan bekerja serabutan. Pekerjaan yang digelutinya saat ini adalah seorang facade cleaning atau pembersih kaca gedung bertingkat. Selain bermasalah dengan tempramennya, Joey pun bermasalah dengan kedisiplinannya pada waktu.
Hal yang membuatnya selalu bermasalah dengan bos di tempatnya bekerja yang bernama Derek. Bahkan dengan pemilik langsung dari gedung Canary Wharf tempatnya bekerja, karena tidak menghargai bahkan menghina karyawannya sendiri di depan umum. Joey yang berjiwa bebas selalu tidak menggubris hal tersebut meski terancam dipecat.
Di sisi lain, Joey juga harus berurusan rumah singgah tempat Michael dirawat, kakaknya yang berkebutuhan khusus karena selalu membuat ulah. Kondisi dan situasi yang memaksa Joey untuk terus bertahan menjalani kehidupan. Hari yang mungkin menjadi paling menyebalkan untuk Joey.
Kesialan yang terus berlanjut di hari itu untuk Joey. Datang dengan niat bekerja, mendapatkan upah dan membawa kembali kakaknya, ternyata harus terjebak dalam situasi yang tak terduga. Pesta tahunan dari perusahaan energi Canary Wharf yang awalnya meriah berubah menjadi arena mencekam setelah sekelompok orang mengatasnamakan aktivis lingkungan menyandera para tamu.
Penyanderaan yang awalnya untuk membuka kedok kejahatan dari Milton bersaudara atau pemilik perusahaan energi Canary Wharf agar dapat diproses hukum justru berbelok menjadi aksi kejahatan layaknya teroris yang melibatkan banyak bahan peledak. Setelah Noah ternyata membelot dari rencana awal yang dibuat oleh Marcus Blake.
Noah yang merasa recananya akan berhasil dengan ancamannya untuk meledakan seluruh gedung berakhir tragis, karena Joey dengan instingnya sebagai mantan tentara bertindak dengan seharusnya. Ditambah dengan keberadaan Michael di dalam gedung yang sama, yang menjadi prioritasnya.
Sempat dianggap bagian dari teroris, Joey membuktikannya kepada Claire Hume, pemimpin operasi penyelematan bahwa dia hanya orang baik ditempat dan waktu yang salah. Bahkan Joey menawarkan diri untuk membantu menyelamatkan para sandera, dengan kemampuannya sebagai mantan tentara sekaligus sudah mengenal seluk beluk gedung tersebut.
Aksinya pun dimulai, satu per satu penjahat ditumbangkannya, begitu pun dengan video propaganda yang semula talah dibuat oleh Noah berhasil digagalkan untuk disebarkan ke publik setelah mendapat bantuan dari Michael yang ternyata ahli dalam enkripsi komputer. Noah yang semakin terdesak akhirnya turun tangan langsung untuk melumpuhkan Joey.
Kemampuan bela diri dan penggunaan senjata semasa menjadi tentara sangat membantunya. Joey dengan hati-hati untuk melumpuhkan temannya itu. Kecerdikan Joey dengan berhasil merebut gelang yang menjadi pemicu bom dengan menempatkan pada tangannya. Noah yang terlihat percaya diri berubah kaget setelah Joeybisa melakukan hal itu.
Tak ingin basa-basi lagi, Joey pun menumbangkan Noah dengan menendangnya keluar gedung dari ketinggian ratusan meter. Gelang, sandera dan video propaganda pun berhasil diamankan. Joey muncul sebagai pahlawan walau hanya segelintir orang yang tahu, terutama Claire Hume, pemimpin pasukan anti teror.
Visual modern rasa klasik
Untuk penikmat film aksi atau laga terutama film-film yang terkenal di tahun 80-an dan 90-an pastinya memiliki memorinya tersendiri. Beberapa judul yang mungkin dikenal termasuk oleh penikmat film tanah air adalah aksi dari Bruce Willis sebagai John McClane. Seorang polisi yang selalu saja terjebak dalam situasi kejahatan besar.
Alasan menyebut film Die Hard dibandingkan film lainnya dengan konsep yang serupa, karena Cleaner yang hadir dengan visual modern ternyata kental akan vibes dari film Die Hard. Terutama pada film pertamanya yang dirilis pada 1988 silam. Di mana, masing-masing karakter terjebak kejahatan yang melibatkan sebuah gedung sebagai latar cerita filmnya.
Begitu pun komunikasi untuk perencanaan pembebasan sandera dari para penjahat yang dilakukan oleh karakter utama dengan tim satuan yang berada di luar gedung. Bahkan adegan penjahat utamanya jatuh dari gedungnya pun memiliki kemiripan. Entah sebuah kebetulan atau memang ada inspirasi untuk menciptakan John McClane versi wanita.
Film Cleaner dan Die Hard (1988) secara konteks cerita dan visual memang berbeda melihat perbedaan masa di antara kedua filmnya. Namun, secara vibes serta dalam membangun ambience filmnya ada kemiripan yang terlihat di antara keduanya.
Aksi yang kurang memicu adrenaline
Tanpa melihat gender dari karakter utama filmnya, aksi yang ditunjukkan oleh Joey Locke kurang membuat penikmat film berdecak kagum atau terkesan. Beberapa momen yang ditunggu menjadi core momentum untuk aksi yang memukau dari Joey Locke, justru terasa biasa saja.
Misalnya, saat Joey Locke terjebak dalam mobil crane di ketinggian ratusan meter. Menilik juga dari karakter Joey Locke yang merupakan mantan tentara, pada adegan ini justru menunjukkan dirinya seperti orang biasa. Gambaran yang tidak memiliki motivasi untuk dia bebas dari alat tersebut.
Termasuk flow yang dibangun penulis dan sutradara menuju adegan yang memang ditunggu penikmat film, yaitu adegan aksi. Drama di awal film yang cukup datar yang kemungkinan menjadi flow cerita terasa lambat sebagai pemicu adegan aksi yang juga menjadi konflik ceritanya. Akan menjadi ambience yang berbeda jika di awal pun ada terselip adegan aksi sebagai pemantik untuk aksi selanjutnya.
Begitu pun dengan beberapa adegan fight dengan penjahatnya, entah dengan tangan kosong atau dengan senjata. Terlihat hanya sebagai adegan yang memang harus ada adegan fight. Masih belum membuat greget atau memicu adrenaline di penikmat film, walau sekedar membuat ekspresi seperti suara atau menutup mata karena adegan yang cukup berdarah dan sadis.
Hanya ada beberapa adegan yang bisa membuat ekspresi ini, salah satunya ketika Joey mengayunkan kapak besar untuk menghantam penjahat. Meski tidak diperlihatkan secara gamblang, namun kamera yang sempat mengarahkan shot-nya ke arah kapak, tentu adegan selanjutnya sudah bisa diterka dan membayangkannya pun akan mengerikan.
Ada juga ketika Michael yang secara tidak terduga melepaskan granat tangan untuk membantu Joey yang terdesak oleh salah satu penjahat. Atau adegan fight terakhir antara Joey dan Noah, namun yang lebih di bold untuk adegan ketika Joey menendang Noah dari ketinggian ratusan meter.
Sisi lain yang membuat menarik filmnya memang pada karakter wanita yang menjadi sentral. Selalu ada sensasi berbeda ketika melihat wanita beradegan aksi. Andai sutradara Martin Campbell membuatnya setara seperti karakter sentralnya laki-laki mungkin akan membuat greget. Juga aksen british yang selalu menarik untuk didengar, selain filmnya memang produksi Inggris.
Production company: Anton, Qwerty Films
Distributor: Quiver Distribution
Cast: Daisy Ridley (Joey Locke), Matthew Tuck (Michael), Ruth Gemmell (Claire Hume), Clive Owen (Marcus Blake), Taz Skylar (Noah), Ray Fearon (Kahn), Flavia Watson (Zee), Lee Boardman (Gerald Milton), Richard Hope (Alistair Lawson), Rufus Jones (Geoffrey Milton), etc
Director: Martin Campbell
Screenplay: Matthew Orton, Simon Uttley, Paul Andrew Williams
Producers: Mikayla Soo-ni Campbell, Cindy Cowan, Thomas Fanning
Duration: 1 hours 37 minutes
Your writing has a way of resonating with me on a deep level. I appreciate the honesty and authenticity you bring to every post. Thank you for sharing your journey with us..
“Great content, learned a lot from this post!”
Riva su kaçak tespiti Ekip tam zamanında geldi ve işini profesyonelce yaptı. http://theanchorandcompass.com/author/kacak/
Kunjungin situs rtp slot terbaru 99,99% akurat, KONTOL KUDA SITUS PENIPU
Simply desire to say your article is as surprising The clearness in your post is simply excellent and i could assume you are an expert on this subject Fine with your permission let me to grab your feed to keep up to date with forthcoming post Thanks a million and please carry on the gratifying work
Mitolyn I really like reading through a post that can make men and women think. Also, thank you for allowing me to comment!
Mitolyn I appreciate you sharing this blog post. Thanks Again. Cool.
PrimeBiome For the reason that the admin of this site is working, no uncertainty very quickly it will be renowned, due to its quality contents.
Tech dae very informative articles or reviews at this time.