LASAK.iD – Aktris cantik asal India, Deepika Padukone mengakui dirinya sempat mengalami depresi. Hal ini diungkapkan oleh aktris yang sempat bermain dalam film Hollywood berjudul XXX: Return of Xander Cage dalam akun twitter pribadinya. Deepika mengungkapkan hal tersebut terkait kabar kematian dari rekannya sesama aktor, Sushant Singh Rajput pada 14 Juni 2020 lalu.
Aktor 34 tahun tersebut diketahui mengakhiri hidupnya dikarenakan persaingan di dalam industri perfilman Bollywood. Faktor utamanya dikarenakan sosok Sushant Singh Rajput yang bukan berasal dari keluarga kalangan aktor/ aktris ternama.
Tentu saja peristiwa ini mengundang simpati aktor lainnya di India, seperti yang dilakukan oleh Deepika Padukone. Pada postingannya Jumat (19/6) lalu, aktris tersebut telah mematahkan mitos tentang suatu penyakit.
Dia menyatakan, “Saya Ulangi. Depresi tidak sama dengan kesedihan.” lalu “Saya Ulangi Lagi. merasakan depresi tidak akan sama dengan merasakan kesedihan“.
Deepika memang sejak lama dikenal sebagai pendukung kesadaran kesehatan mental. Bajkan dirinya juga mendirikan sebuah organisasi bernama Live Love Laugh untuk membantu mereka yang berjuang melawan penyakit tersebut.
Masih terkait kasus bunuh diri Sushant, seperti ini cuitan lainnya dari Deepika di media sosial, “Sebagai orang yang pernah memiliki pengalaman hidup dengan penyakit mental, saya tidak bisa cukup menekankan tentang pentingnya menjangkau. Bicara. Berkomunikasi. Tolong bantu. Ingatlah, kamu tidak sendirian. Kita bersama dalam hal ini. Dan yang paling penting, ada Harapan“.
Dia juga mendesak media untuk melaporkan berita bunuh diri dengan sensitivitas. Deepika juga mengatakan bahwa dia terdorong untuk melihat perbincangan seputar kesehatan mental dibawa ke garis depan, dia ingin mendesak orang untuk tidak mengungkapkan rincian obat yang mereka minum.
“Sangat menggembirakan melihat begitu banyak di antara Anda keluar dan berbagi pengalaman dengan penyakit mental“, tulisnya dalam tweet.
“Namun, saya sarankan untuk tidak menyebutkan obat yang Anda pakai dan/ atau spesifikasinya, dosis. Sederhananya: -Itu bukan aturan yang cocok untuk semua. – informasi itu berpotensi disalahgunakan”, tambahnya seperti dilansir Hindustan Times.
