LASAK.iD – Sebuah produksi film secara umum mengenal dua karakter utama dalam ceritanya, yaitu karakter baik yang disebut protagonis dan kebalikan dari itu ada karakter antagonis. Kedua tipe karakter ini memiliki porsi tersendiri untuk membuat kemenarikan dalam cerita.
Meski tak dipungkiri selalu peran baik atau protagonis yang mencuri perhatian dan paling dicintai penggemar. Walau tak sedikit pula film dengan karakter antagonis yang dicintai melebihi karakter protagonis-nya itu sendiri.
Beberapa ditemui dalam film bertemakan superhero, di antaranya dalam produksi film berdasarkan DC Comics berjudul Batman. Pahlawan bertopeng yang merepresentasikan kelelawar sebagai identitasnya ini memiliki musuh abadinya, yaitu Joker.
Antagonis atau penjahat yang penuh dengan kegilaan namun sangat kontras dengan tatanan tampilan layaknya badut, yang dikenal dengan kejenakaan. Meski hadir sebagai karakter antagonis, Joker ternyata memiliki banyak penggemar dan tak sedikit yang meniru gayanya di banyak kesempatan, seperti momen halloween.
Pada hal lain terkait dengan aktor pemerannya, Joker sama halnya dengan Batman yang mengalami beberapa pergantian aktor pemeran, mulai dari Cesar Romero, Jack Nicholson, Heath Ledger, Jared Leto dan yang terbaru aktor Joaquin Phoenix.
Meski begitu, secara garis besar Joker yang diperankan kelima aktor tersebut memiliki benang merah yang sebenarnya pun serupa, sebagai pembeda terlihat dalam pengemasan dan rasa yang dibangun.
Pada versi Cesar Romero, Jack Nicholson, Heath Ledger dan Jared Leto, Joker diperlihatkan sekali Joker digambarkan sekali sebagai sosok penjahat dan psikopat yang menjadi ancaman bagi kota Gotham. Namun, pada 2019 saat film yang sepenuhnya bercerita tentang karakter Joker, nyatanya cukup membawa rasa yang berbeda.
Di sini, penikmat film juga penggemar diperlihatkan perjalanan seorang bernama Arthur Fleck, seorang badut pesta yang sakit mental, miskin dan pelawak tunggal yang diabaikan masyarakat. Hal yang membuat sisi lain dari diri Arthur Fleck muncul yang menamakan dirinya sebagai Joker. Sisi 100 derajat berbeda dari Arthur Fleck yang lebih percaya diri, berani dan dicintai banyak orang.
Pengemasan baru akan karakter Joker ternyata mengantarkan film ini pada sukses besar di seluruh dunia dengan mencatatkan sejumlah rekor baru. Sukses yang kemudian membawa DC Films sebagai pemilik lisensi akan karakter Joker bersama dengan Warner Bros. Pictures kembali dengan film keduanya di tahun 2024 ini.
Filmnya kali ini berjudul Joker: Folie à Deux, sebagai film sekuel tentu cerita filmnya melanjutkan yang sudah terbentuk pada film pertamanya. Di mana, sosok Joker atau Arthur Fleck akhirnya tertangkap yang membawanya ke penjara kota Gotham dan kemudian menjalani sidang atas tindak kejahatannya.
Joker: Folie à Deux tetap dengan benang merah ceritanya pada kesehatan mental pada karakter utamanya. Todd Phillips dan Scott Silver yang kembali menulis cerita filmnya mencoba membuatnya jauh lebih kompleks, tentu untuk membawa penonton lebih dalam kepada karakter dan konflik yang mengiringinya.
Pada film pertama Todd Phillips dan Scott Silver membawa penikmat film tentang bagaimana karakter Joker terbentuk dalam diri Arthur Fleck karena tekanan lingkungan. Kini, lebih dari itu pergolakan hadir dari yang dicintai dan dipercayai oleh Arthur Fleck maupun Joker itu sendiri.
Bahkan di luar dugaan, melihat dari film pertamanya yang terpikir mungkin akan melihat Joker yang lebih kejam dan menciptakan kekacauan yang lebih boom di kota Gotham dengan memanfaatkan kepopulerannya. Ternyata justru filmnya menjadi sebuah plot twist, Todd Phillips dan Scott Silver justru menempatkan sebuah pergolakan batin dalam diri Arthur Fleck.
Di mana, Arthur Fleck berada dalam persimpangan melalui kebucinannya sejak kehadiran Harleen “Lee” Quinzel/ Harley Quinn (Lady Gaga). Arthur Fleck yang ingin menjadi dirinya untuk bersama Lee justru tertolak, karena Lee ingin melihat dan bersama dengan Arthur Fleck dengan sisinya sebagai Joker.
Hal yang membuat hati Arthur Fleck hancur berkeping-keping dan membawanya kembali kepada dirinya yang tidak memiliki daya akan dirinya sendiri apalagi rasa percaya diri yang tinggi. Dengan kata lain kembali kepada dirinya sebagai Arthur Fleck bukan lagi sebagai Joker.
Terkait dengan cinta antara Joker dan Harley Quinn ternyata tetap dipertahankan penulis yang juga sebagai identitas dari keduanya. Walau sebenarnya ada rasa tidak puas melihat chemistry yang coba diciptakan keduanya terasa tidak cukup kuat sebagai pasangan atau cerita yang coba dibangun keduanya.
Sisi menarik dari film Joker: Folie à Deux akan kerumitan konflik yang dibangun tidak hanya dengan emosi dialog atau mimik tetapi juga lagu, yang sejak awal memang di announced sebagai musikal. Penulis dan sutradara bahkan menciptakan sensasi yang berbeda, jika musikal pada umumnya akan menggambarkan sebuah emosi pada level sewajarnya musikal, tetapi berbeda untuk film satu ini.
Todd Phillips dan Scott Silver untuk Joker: Folie à Deux menempatkan pada level berbeda dengan membuatnya lebih kelam (dark). Bahkan untuk lagu yang sebenarnya tentang perasaan jatuh cinta tetap tersisipkan rasa yang kelam di dalamnya.
Penulis dan sutradara melalui Joker: Folie à Deux mencoba memberikan sensasi baru dalam menikmati sebuah produksi musikal. Untuk bagian musikal atau saat bernyanyi, chemistry keduanya sebenarnya terlihat jauh lebih baik.
Untuk penikmat film yang menyukai tantangan dalam sebuah cerita dengan kompleksitas yang sangat rumit, konsep yang dibawa Todd Philips dalam Joker: Folie à Deux bisa menjadi pilihan. Namun, yang lebih suka kesederhanaan, konflik film ini bukan rekomendasi teratas karena cukup membuat ruwet pikiran penikmat film.
Kompleksitas konflik yang memiliki layer yang cukup berlapis sehingga harus ditelaah pelan-pelan. Seakan penulis ingin mengajak penikmat film untuk berpikir keras dalam memahami cerita dengan konflik di dalamnya. Dengan kata lain film yang sangat mikir sekali.
Tim produksi dari film Joker: Folie à Deux ternyata tak sekedar membuat judul dalam bahasa prancis. Folie à Deux ternyata istilah dalam bahasa prancis yang singkat berarti “kegilaan dua orang“.
Menurut ahli, Folie à Deux merupakan gangguan mental langka yang mempengaruhi dua orang atau lebih, biasanya anggota keluarga dekat. Kembali pada filmnya, hal ini merujuk pada gambaran dua karakter utamanya, Joker dan Harley Quinn.
Walau dalam film sebenarnya digambarkan secara massive, yang “menjangkit” banyak orang di kota Gotham yang memang mencintai Joker, terutama mereka kaum miskin di pinggiran kota yang tertindas kaum parlente di kota tersebut.
Production company: Warner Bros. Pictures, Domain Entertainment, DC Studios, Joint Effort
Distributor: Warner Bros. Pictures
Cast: Joaquin Phoenix (Arthur Fleck/Joker), Lady Gaga (Harleen “Lee” Quinzel/ Harley Quinn), Brendan Gleeson (Jackie Sullivan), Catherine Keener (Maryanne Stewart), Zazie Beetz (Sophie Dumond), Steve Coogan (Paddy Meyers), Harry Lawtey (Harvey Dent), Jacob Lofland (Ricky Meline), Ken Leung (Dr. Victor Liu), Bill Smitrovich (Judge Herman Rothwax), Leigh Gill (Gary), etc
Director: Todd Phillips
Screenwriter: Todd Phillips, Scott Silver
Producers: Todd Phillips, Emma Tillinger Koskoff, Joseph Garner
Duration: 2 hours 18 minutes
There is definately a lot to find out about this subject. I like all the points you made
Hi i think that i saw you visited my web site thus i came to Return the favore I am attempting to find things to improve my web siteI suppose its ok to use some of your ideas
Simply wish to say your article is as amazing The clearness in your post is just nice and i could assume youre an expert on this subject Well with your permission let me to grab your feed to keep updated with forthcoming post Thanks a million and please carry on the gratifying work
Fran Candelera I like the efforts you have put in this, regards for all the great content.
I just could not leave your web site before suggesting that I really enjoyed the standard information a person supply to your visitors Is gonna be again steadily in order to check up on new posts