LASAK.iD – Pada pertengahan 2024 tepat di bulan Juli lalu, penikmat film disuguhkan dengan sajian film bergenre supranatural horror yang mengambil sudut pandang katolik berjudul The Exorcism. Ini merupakan film produksi hollywood dari sutradara Joshua John Miller.
Beberapa bulan setelahnya pada 3 Oktober 2024, Indonesia pun merilis film serupa untuk pertama kalinya berjudul Kuasa Gelap. Film berdasarkan kisah nyata dan Bobby Prasetyo sosok film maker muda yang ditunjuk sebagai sutradara. Kini, di penghujung tahun 2024, film yang membawa vibes dan ambience yang sama kembali meramaikan bioskop tanah air.
Kali ini, datang dari negeri ginseng Korea Selatan dengan filmnya yang berjudul Devils Stay. Sama halnya dengan dua film yang disebutkan sebelumnya, sutradara Hyun Moon-sub melalui Devils Stay membawa kengerian akan kedatang iblis ke dunia dari sudut pandang katolik.
Jika berbicara produksi asal Korea Selatan, baik itu drama maupun film selalu membawa kental akan kekhasannya. Bukan sebatas bahasa, tetapi juga kuat pada sisi skenario, treatment sutradara untuk pemain, sinematografi, set hingga artistik filmnya dan tentu akting dari aktor dan aktris yang terlibat.
Ini yang menjadi alasan produksi korea mampu mencuri perhatian penikmat film dunia termasuk di tanah air. Produksi korea sering kali tidak meninggalkan kesan bahwa ada kesamaan akan produksi lain padahal dengan tema dan konsep yang sama. Sesuatu yang sepertinya sudah melekat dengan film maker korea, yang selalu bisa memberikan sentuhan khas sekaligus berbeda di setiap produksi.
Seakan penikmat film bisa menikmati film dari awal hingga akhir, tanpa berpikir film sama dengan judul ini atau dengan judul itu. Film maker yang bisa membuat penikmat film terhipnotis. Disclaimer, memang tidak ditemukan di semua produksi tetapi cukup sering dirasakan di banyak judul.
Hal yang cukup berlaku juga pada film Devils Stay, walau tak bisa menampik akan ada momen dari film yang dibintangi aktor Park Shin-Yang dan Lee Min-ki akan me-recall dengan film-film bergenre supranatural horror hollywood terutama yang merujuk pada katolik. Di antaranya, sajian jump scare yang dihadirkan sepanjang film Devils Stay.
Pola yang sama ketika rasa takut, kaget juga deg-degan bukan dilakukan dengan menghadirkan bentuk sosok dari iblis, tetapi melalui ambience yang dibangun dengan sinematografi, seperti sudut kamera, pemilihan warna yang lebih gelap untuk membangun mood kelam dan tentu diperkuat dengan music scoring sepanjang filmnya.
Ada bagian dari pengamasan yang dilakukan Hyun Moon-sub sebenarnya membuat penikmat film terdistraksi untuk fokus menikmati apa yang disajikan sepanjang filmnya. Misalnya, dari konflik yang dibangun karakter dalam ceritanya. Untuk Devils Stay cukup menarik ketika melibatkan sebuah kelompok satanisme yang datang dari Rusia.
Walau ditelaah kembali penjelasan akan kelompok tersebut pun cukup minim, namun penulis dan sutradara melakukannya dengan cara lain melalui petunjuk-petunjuk kecil, seperti tata, adegan flashback dari Pastor Hae Shin, luka cakaran di lengan maupun ketika mencari tahu tentang iblis yang dihadapi melalui Alkitab yang dibacanya.
Untuk film produksi korea mungkin yang juga menjadi catatan kecil tentang ada bagian ketika berdialog yang cukup membuat annoying. Disclaimer lagi, sesuatu yang memang tidak ditemukan di semua produksi tetapi ada di banyak judul. Juga tidak semua orang mengalami hal yang sama.
Yaitu adegan dalam kondisi tertentu yang menyajikan karakter utama/pendukung memanggil karakter lain yang dilakukan secara terus menerus. Pada film Devils Stay, adegan yang diperlihatkan melalui karakter Cha Seung-do ketika mencoba memanggil anaknya Cha So-mi. Karakter Cha Seung-do melakukan adegan memanggil tersebut dengan terus menerus.
Secara logika hal tersebut menjadi wajar tetapi kadang kalanya menimbulkan rasa tak nyaman. Walau sebenarnya hanya sebuah adegan dan dialog yang sederhana saja. Meski begitu, dari sisi akting yang disajikan ketiga karakter penting filmnya tidak usah diragukan. Park Shin-yang yang telah berkarir sejak 1996 telah menghiasi layar televisi dan bioskop.
Begitu pun dengan aktor Lee Min-ki, sudah puluhan judul film dan serial televisi yang dihiasi wajah dari aktor 39 tahun tersebut. Lee Re, aktris muda berusia 18 tahun ini untuk penikmat film atau drama produksi korea selatan, mengingatnya sebagai pemeran masa muda dari karakter utama di beberapa drama sukses seperti Start-up. Atau perannya sebagai Joon-i di film Peninsula (sekuel dari Train to Busan).
Ketiga memberikan berbagai rasa nano-nano kepada penikmat film untuk perannya yang membawa konfliknya masing-masing. Terutama untuk aktor Lee Min-ki, sering melihatnya dalam film aksi berdarah tetapi cukup berhasil untuk perannya sebagai pastor untuk film Devils Stay.
Sinopsis
Devils Stay sendiri mengisahkan tentang sosok iblis bernama Bariel dan Igmael yang mencari inang untuk kembali ke dunia melalui perantara manusia melalui media jantung. Pada masa lalu, ada anak kembar dilahirkan namun satu di antaranya tidak memiliki nama. Di mana anak tanpa nama tersebut melakukan kejahatan yang tidak termaafkan.
Untuk menghentikannya jantung dari anak tanpa nama tersebut disembunyikan untuk kemudian tidak ditemukan. Namun, kekuatan jahat dan orang-orang setelahnya yang mengetahui history dibalik itu memutuskan untuk membangkitkan kembali iblis tersebut atau sang anak tanpa nama melalui perantara manusia yang dilakukan melalui media jantung.
Awalnya, seorang anak Rusia yang dipersiapkan untuk membawa kembali iblis yang diketahui bernama Igmael. Kebakaran kemudian menghambatnya sehingga pemuja dari iblis Igmael mencoba mencari inang baru, yang kebetulan ada seorang anak bernama Cha So-mi yang membutuhkan donor jantung.
Momentum yang tepat untuk dimanfaatkan oleh kelompok tersebut. Di sisi lain, operasi transplantasi jantung berhasil dengan jantung yang sehat. Namun, yang Cha Seung-do sebagai ayah sekaligus dokter bedah tidak mengetahui bahaya dibalik pendonoran tersebut. Betul saja, Cha So-mi setiap harinya mengalami halusinasi, hingga puncaknya ia harus dikurung di ruangan khusus dengan keadaan terikat.
Diketahui bahwa Cha So-mi bukan mengalami sakit biasa tetapi telah dikuasai oleh iblis dalam dirinya. Pihak gereja mengutus seorang pastor bernama Hae Shin. Beberapa saat Pastor Hae Shin merasa berhasil mengusir iblis dari diri Cha So-mi. Namun tak berlama tubuh Cha So-mi kembali kejang yang justru membuatnya kehilangan nyawa.
Saat prosesi pemakaman yang dilakukan selama 3 hari, mereka tidak tahu bahwa ada bahaya besar mengintai mereka. Pertanda kecil mulai bermunculan, seperti munculnya serangga ngengat namun tidak ada yang mengindahkan, kecuali mereka yang datang dari gereja. Namun, Cha Seung-do yang belum mempercayai situasi justru dihadapkan dengan kenyataan berbeda.
Cha Seung-do beberapa kali mendengar suara anaknya Cha So-mi memanggilnya bahkan beberapa mimpi seakan nyata untuknya. Hal ini yang membuatnya seperti orang tidak waras, dengan mencoba menghidup putrinya dengan bantuan alat kejut. Usahanya pun tidak berhasil, namun ia masih meyakini bahwa yang berbicara dengannya adalah putrinya yang meminta pertolongan.
Di tempat lain, Pastor Hae Shin mencoba mengingat kembali yang menimpa Cha So-mi dan beberapa kata yang diucapkan sebelum meninggal. Setelah berkonsultasi dengan pemimpin gereja, Pastor Hae Shin membaca kembali Alkitab yang membuatnya menemukan kesamaan dengan apa yang sedang terjadi.
Hal yang kembali me-recall peristiwa di masa lalu dari Pastor Hae Shin. Setelah kembali ke jangraeshikjang (rumah duka) dan bertemu kembali dengan Cha Seung-do. Pastor Hae Shin meyakini bahwa tubuh dan jiwa Cha So-mi hampir sempurna untuk kembalinya iblis yang diketahui bernama Igmael.
Mereka pun hanya memiliki waktu 3 hari saja setelah kematian Cha So-mi sebelum iblis Igmael bangkit ke dunia. Pastor Hae Shin meyakini hal tersebut setelah membaca juga ada suatu waktu setelah Cha So-mi meninggal ia kembali dan mencipratkan air suci. Saat itu, tubuh Cha So-mi memberikan respon mengejutkan dengan keluarnya cairan berwarna hitam yang letaknya tepat di jantungnya.
Saat kembali ke rumah sakit, Pastor Hae Shin sempat menanyakan kepada Cha Seung-do perihal asal pendonor jantung untuk Cha So-mi. Cha Seung-do yang menyadari segera mencari rekannya sesama dokter yang sebelumnya merekomendasikan pendonor. Di situlah, Cha Seung-do menyadari bahwa pendonornya berasal dari korban kebakaran di lingkungan imigran orang-orang Rusia.
Cha Seung-do yang kehabisan waktu kembali ke jangraeshikjang untuk menyelamatkan anaknya, karena ia percaya anaknya belumlah meninggal. Karena sudah memasuki hari ketiga atau kebangkitan, banyak peristiwa janggal terjadi. Begitu pun dengan Pastor Hae Shin yang kembali dibayang-bayangi peristiwa masa lalu yang ada kaitannya dengan iblis yang sama.
Dekat dengan waktu kebangkitan Cha Seung-do masih terus mengupayakan untuk keselamatan putri tercintanya. Pastor Hae Shin yang mulai mengatasi trauma masa lalu, kembali melakukan ritual pengusiran. Upaya yang dikatakan cukup berhasil namun juga dengan pengorbanan yang besar.
Demi putri tercintanya, Cha Seung-do rela bertukar tempat dengan menjadikan dirinya sebagai inang dari iblis Igmael. Sebelumnya, Pastor Hae Shin sempat mengatakan untuk membakar wadah atau inangnya untuk memutus rantai dari iblis Igmael. Akhirnya, Cha Seung-do memutuskan mengorbankan diri dengan terjun dari atas gedung rumah sakit dan membakar tubuhnya sendiri.
Cha So-mi yang sebenarnya hanya terperangkap dalam belenggu iblis kembali hidup dan menjalani hari-harinya seperti dulu. Meski kini tanpa kehadiran dari sang ayah yang mengorbankan diri untuknya dan semua orang.
Devils Stay sama juga dengan film serupa yang dirilis sebelumnya, film dengan premis cerita yang sederhana bahkan dengan pola yang juga cukup serupa. Di mana, akan selalu ada satu keluarga yang menderita karena anak mereka, yang seringnya perempuan menjadi medium dari iblis yang ingin kembali ke dunia.
Di antara para juru selamat selalu hadir pastor yang ternyata membawa traumatis masa lalu yang ternyata plot twist-nya masih berhubungan erat dengan iblis yang sama. Endingnya, tergantung dari penulis, ada yang akhirnya happy ending, ada juga kesedihan karena sebuah pengorbanan yang besar untuk orang tersayang.
Production company: iFilm Co., Showbox
Distributor: Showbox
Cast: Lee Min-ki (Father Hae Shin), Park Shin-yang (Cha Seung-do), Lee Re (Cha So-mi), etc
Director: Hyun Moon-sub
Screenwriter: –
Producers: –
Duration: 1 hours 35 minutes
Amazing Post!! Dont Forget Smile Every Day.!!
Amazing Post!! Dont Forget Smile Every Day.!!
Amazing Post Broo!! Amazing Amazing!! Wait Your New Post Bro!!
Amazing Post Broo!! Amazing Amazing!! Wait Your New Post Bro!!
Amazing Post Broo!! Amazing Amazing!! Wait Your New Post Bro!!
Amazing Post Broo!! Amazing Amazing!! Wait Your New Post Bro!!
Amazing..!! We Wait Your New Post..!! Good Luck..!!
Amazing..!! We Wait Your New Post..!! Good Luck..!!
“Well explained, made the topic much easier to understand!”
Amazing..!! We Wait Your New Post..!! Good Luck..!!
Ive read several just right stuff here Certainly price bookmarking for revisiting I wonder how a lot effort you place to create this kind of great informative website
This is really interesting, You’re a very skilled blogger. I’ve joined your feed and look forward to seeking more of your magnificent post. Also, I’ve shared your site in my social networks!