LASAK.iD – Genre horror sama dengan genre lainnya yang juga memiliki turunan atau cabang atau juga yang lebih sering disebut dengan istilah sub-genre. Macamnya pun beragam dari drama hingga comedy. Namun, jika menilik produksi yang berasal dari hollywood cukup sering ditemui pada sub-genre supernatural horror.
Seringnya, sub-genre ini cukup dekat dengan urban legend atau folklore yang berasal dari pinggiran kota atau sebuah daerah pedesaan. Cukup banyak judul film berkaitan dengan hal tersebut yang dikenal penikmat film dunia termasuk tanah air, sebut saja film The Ring, The Conjuring, IT, The Omen, The Exorcist, Paranormal Activity dan banyak judul lainnya.
Sama halnya dengan deretan film tersebut, paling terbaru dihadirkan rumah produksi Lionsgate bersama Temple Hill Entertainment dengan judul Bagman. Film yang bercerita tentang makhluk mitos yang jahat penghuni sebuah tambang terbengkalai bernama Bagman.
Sosok misterius dan menakutkan yang merenggut anak-anak tak berdosa dan memasukkan mereka ke dalam tasnya yang busuk serta menjijikkan dan tidak akan pernah terlihat lagi.
Alasan film Bagman lebih spesifik pada sub-genre supernatural horror karena memiliki kesamaan di berbagai aspek seperti film yang disebutkan sebelumnya. Kaitannya dengan folklore itu sendiri akan mahkluk mitos yang kali ini bernama Bagman.
Seperti diketahui, folklore erat kaitannya dengan cerita turun temurun dari orang tua ke anak-anaknya yang terus berlanjut selama berabad-abad. Sehingga cukup membawa sisi supranatural disamping sisi inti cerita filmnya yang adalah horror.
Namun, jika merunut dari awal hingga akhir filmnya cukup membawa kedekatan pada sejumlah film. Kesamaan yang ditemukan pada sejumlah film, seperti pada film series film Candyman, The Boogeyman atau Jeepers Creepers yang memiliki kesamaan konsep tentang mahkluk mitos.
Tak hanya itu saja, alur cerita yang dibawa pun cukup memiliki kemiripan yang cukup khas dari film-film tersebut. Misalnya, tentang seseorang yang merasa diteror oleh sosok misterius yang ternyata mahkluk mitos. Hal ini dikarenakan seseorang ini ternyata sudah ditandai bahkan sejak kecil.
Saat kembali ke rumah masa kecilnya atau sesuatu yang membangkitkan kembali mahkluk tersebut justru menjadi teror nyata yang mengikutinya hingga dewasa. Layaknya permen karet yang menempel di sepatu yang akan selalu ikut kemana pun orang itu pergi selama mengenakannya.
Pola ini juga yang dihadirkan dalam film Bagman, bahkan bagaimana ambience yang membuat rasa deg-degan di penikmat film dengan jump scare yang dihadirkan. Banyak hal sederhana yang menjadi petunjuk tetapi juga sebagai hal yang creepy dari filmnya. Begitu pun dengan penempatan yang tepat untuk hal ini dengan tambahan music scoring yang sangat mendukung.
Sederhananya, banyak hal dalam film Bagman men-trigger pada film serupa yang sempat populer di beberapa dekade ke belakang. Tapi tunggu dulu, meski hal ini tidak bisa dihindari bukan berarti sajian yang diberikan Bagman menjadi membosankan dan tidak bisa dinikmati.
Bagman masih cukup mencuri perhatian dengan apa yang akan terjadi pada keluarga kecil dari Patrick sejak kembalinya ia ke rumah masa kecilnya di pinggiran kota dengan segala trauma yang menyertai. Jump scare yang berhasil membuat kaget dengan penempatan pada momen yang tepat.
Bahkan ada rasa penasaran yang muncul untuk membuat penikmat film menunggu seperti apa akhir dari filmnya. Sebuah plot twist yang sebenarnya tidak juga wow, jika sejak awal beberapa petunjuk jelas ditangkap oleh penikmat film sebagai jawaban dari plot twist di bagian akhir cerita filmnya.
Mulai dari gambaran masa lalu atau flashback di mana rambut Patrick sempat terpotong oleh Bagman. Saat ia dan kakak laki-lakinya, Liam mendekati tambang terbengkalai yang memang menjadi rumah dari mahkluk mitos tersebut. Begitu juga dengan kemunculan kembali sejumlah ukiran kayu dengan bentuk berbagai binatang yang merupakan karyanya.
Terutama ukiran kayu berbentuk burung hantu yang menjadi karya pertama Patrick, yang sebenarnya telah hilang saat kejadian di tambang bertahun-tahun lalu. Juga kemunculan dari Bagman dengan suara khas resleting yang sedang dibuka, yang lebih dirasakan oleh Patrick sendiri.
Hal lain yang membuat menarik dari film Bagman datang dari si kecil Jake McKee, akting alaminya sebagai balita menggemaskan memang membuat kegemasan tersendiri di penikmat film. Tak hanya wajah tetapi suara khas dari seorang balita memang membuat candu. Ini ditunjukkan ketika si kecil Jake berinteraksi dengan karakter orang tuanya, Patrick dan Karina.
Walau ada beberapa adegan yang dilakoni oleh si kecil Jake yang membuat deg-degan yang notaben ia adalah sosok balita. Di antaranya, saat si kecil Jake mengikuti sosok boneka yang diketahui bernama Dolly hingga masuk semakin dalam ke hutan. Begitu pun pada adegan ketika si kecil Jake ditinggal sendirian di kamar mandi, yang saat itu Bagman mencoba untuk masuk.
Di sisi lain, film seperti Bagman atau film serupa lainnya yang melibatkan mahkluk mitos abadi, yang hidup dari cerita yang terus berlanjut secara turun temurun akan memiliki ending yang tidak juga dibilang selesai. Tanpa harus menampilkan post-credits scene, film seperti ini akan selalu memiliki petunjuk kecil akan potensi menjadi film series.
Untuk film Bagman sendiri, petunjuk untuk memiliki kelanjutan dilihat pada adegan terakhirnya yang menampilkan Karina dan si kecil Jake di dalam mobil. Di mana, ada momen angle camera lebih berfokus pada flute benda kesayangan si kecil Jake McKee. Benda yang sebenarnya menjadi salah satu kunci dalam filmnya.
Production company: Temple Hill Entertainment
Distributor: Lionsgate
Cast: Sam Claflin (Patrick McKee), Antonia Thomas (Karina), William Hope (Chief Isaacs), Steven Cree (Liam McKee), Frankie Corio (Emily), Adelle Leonce (Anna), Henry Pettigrew (Don), Caréll Vincent Rhoden (Jake McKee), Sharon D. Clarke (Barbara), etc
Director: Colm McCarthy
Screenwriter: John Hulme
Producers: Chris Fenton, Kelley Sims
Duration: 1 hours 50 minutes
Henof Great information shared.. really enjoyed reading this post thank you author for sharing this post .. appreciated
I was recommended this website by my cousin I am not sure whether this post is written by him as nobody else know such detailed about my difficulty You are wonderful Thanks