Jakarta, Lasak.id – Selasa 14 Agustus kemarin remotivi mengadakan acara Ngobrol Bareng di KiosojoKeos Jakarta Selatan. Membahas mengenai konstruksi Susu kental manis yang membangun persepsi SKM berguna bagi gizi dan kesehatan anak. Manipulatif strategi komunikasi produsen membangun opini publik yang melanggenggkan bahwa susu kental manis baik untuk tumbuh kembang anak hingga menjadi pengganti gizi yang tepat. Namun tahukah kamu bahwa susu kental manis telah ada dari ratusan tahun yang lalu tiba di Indonesia?

Acara yang diselenggarakan oleh remotivi pun dihadiri oleh Roy Thaniago selaku Direktur Remotivi menggambarkan bahwa publikasi iklan susu kental manis telah ada sejak ratusan tahun yang lalu. Dia mengatakan bahwa “Susu kental manis masuk Indonesia tahun 1920an, saat itu berisi bahwa susu kental manis itu terlanjur dipercaya orang adalah susu yang bisa mengganti air susu ibu, padahal ga bisa dan menimbulkan masalah lainnya” ungkapnya.
Propaganda Iklan Susu Kental Manis
Kenapa dari dulu hingga sekarang masih ada banyak masyarakat Indonesia mengenal serta mengamini bahwa susu kental manis baik untuk anak, bahkan menggantikan air susu ibu? Adalah sarana bentuk iklan promosi dari industri/produsen adalah bentuk propaganda. Hingga sejauh ini bentuk propaganda hanya dimaksudkan untuk politik. Tapi, bahwa sebenarnya iklan juga menjadi bentuk propaganda membujuk orang membeli hingga mensugestikan keadaan tertentu banyak hal. Itulah yang membuat persepsi kita dalam susu kental manis sampai sekarang masih sama, yaitu minuman untuk anak, “Iklan bukan sekedar dikenal tapi mengubah perilaku orang, dalam konteks susu kental manis membujuk orang untuk membeli dan juga referensi”, katanya di KiosojoKeos.
Perihal masyarakat Indonesia telah terkena imbasnya, namun hingga saat ini dari segi produk maupun iklan tidak ditampilkan kandungan gula. Padahal itu yang menjadi mayoritas kandungan SKM didalamnya. Jika merujuk ke etika pariwara, produsen maupun orang kreatif yang memproduksi iklan sedemikian rupa mempunyai kewajiban mengedukasi kandungan gula dalam produk SKM. Alhasil konsumen yang juga sebagai masyarakat umum paham akan cara pakai sesuai kebutuhan.
Sesuai dengan video susu kental manis yang telah diposting remotivi sebelumnya menerangkan bahwa anjuran iklan SKM mengonsumsi 2 kali sehari dengan cara diminum merupakan sebuah kewajaran. Konstruksi pesan yang dipublikasikan melalui iklan secara berulang mengamini bahwa skm sebagai nutrisi pengganti susu.
Direktur Remotivi Roy Thaniago mengatakan, mereka tidak ingin berbohong bahwa ini susu sapi, kemudian konsumen berasosiasi itu adalah susu sapi walaupun bener. Namun kandungan gula lebih banyak daripada kandungan susunya, kalau jujur gambar gula lebih ditonjolkan daripada sapi.
Iklan bukan sekedar dikenal tapi mengubah perilaku orang, dalam konteks susu kental manis membujuk orang untuk membeli dan juga referensi tutup Roy Thaniago.