LASAK.iD – Kerjasama bilateral antara Indonesia dan negara Taiwan kembali diperkuat di tahun 2019. Kali ini menyangkut industri kesehatan yang merupakan kelanjutan dari kerjasama yang pernah dilakukan pada tahun 2012 lalu. Tak hanya berfokus pada satu sisi namun semua sisi yang menyangkut industri kesehatan seperti teknologi alat kesehatan, para profesional hingga bentuk pelayanan kesehatan.
Pelayanan medis di Taiwan terkenal dengan kualitasnya yang tinggi, teknologi canggih, profesionalisme dan harga yang terjangkau. Biaya rata-rata perawatan medis di Taiwan hanya seperlima dari layanan yang ada di Eropa dan AS.
Saat ini ada sekitar 13 rumah sakit di Taiwan yang sudah terakreditasi Joint Commission International (JCI). Pencapaian ini tidak lepas dari kerja keras dari ke-13 rumah sakit untuk terus meningkatkan standar perawatan setiap tahunnya. Hal tersebut yang akhirnya membuat lembaga internasional seperti The New York Times, The Telegraph, CNN dan National Geographic Channel memberikan pujian.
Mendapatkan pengakuan dunia, pada tahun 2018 data dari Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan di Taiwan mencatat ada sekitar 420.000 pasien di luar negeri telah menerima perawatan di Taiwan dan lebih dari sepertiganya berasal dari Asia Tenggara.
Salah satu rumah sakit terkemuka di Taiwan yang cukup banyak menerima pasien dari luar Taiwan adalah Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan (NTUH) yang memang sudah dikenal di seluruh Asia bahkan dunia.
Selain dikarenakan pencapaian medisnya yang inovatif dan kualitas yang luar biasa, Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan (NTUH) saat ini telah memiliki 5 cabang lainnya yang tersebar di penjuru pulau. Teknologi medis yang digunakan pun sudah sebanding dengan teknologi Amerika dan negara-negara maju di Eropa.
Rumah sakit utamanya berada di Taipei yang memiliki lebih dari 2.600 tempat tidur dan menawarkan beragam layanan khusus dan sub spesialis. Untuk sub spesialis NTUH memiliki 700 profesional yang berpendidikan yang sudah mendapatkan pelatihan lanjutan di Eropa, AS dan Jepang. Mereka memiliki keterampilan medis yang canggih dan dapat berkomunikasi dengan lancar dalam bahasa Inggris.
Untuk meningkatkan layanan dan citra internasional khususnya di Indonesia. Pada pekan lalu tepatnya Sabtu (5/10/2019) bertempat di JS Luwansa, Kuningan-Jakarta. Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Taiwan dan TAITRA yang bekerja sama dengan Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan (NTUH) menyelenggarakan acara Pengenalan Kesehatan Taiwan dan berbagi pengalaman Pasien.
Acara ini menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan. Tak hanya dokter tetapi juga pasiennya. Dokter yang dihadirkan langsung didatangkan dari NTUH untuk memperkenalkan keunggulan layanan medis yang berkelanjutan dari Taiwan. Salah satunya Dokter Wang yang berharap dengan acara ini bisa memberikan banyak manfaat dalam hal kesehatan untuk kedua negara.
Tak jauh berbeda dengan Dokter Wang, namun kali ini Dokter Ming-Chih Ho memberikan gambaran dengan keberhasilan Taiwan dalam menangani kasus Atresia bilier yang membutuhkan transplantasi hati pada dua pasien anak-anak.
Selain itu kehadiran pasien yang berasal dari Indonesia untuk berbagi pengalaman selama mendapatkan pengobatan di Taiwan diharapkan bisa memberikan wawasan yang sangat berharga dari perspektif mereka.
Kerjasama yang sudah di bangun sejak 2012 melalui penandatanganan MOU antara Indonesia dan Taiwan yang diwakili NTUH dalam bidang medis dan rumah sakit bisa berbagi pengetahuan dan keterampilan medis melalui pengaadaan simposium medis, menerima staf medis mereka untuk program pelatihan in-house. Kedepannya pasien Indonesia yang langsung terbang ke NTUH untuk menerima perawatan medis mendapatkan hasil yang memuaskan.
Hingga saat ini NTUH telah menandatangani perjanjian kerja sama resmi dengan 5 rumah sakit besar di Indonesia. Lebih dari 100 profesional medis telah berkunjung ke NTUH untuk menerima pelatihan mereka. TAITRA telah secara aktif mempromosikan layanan medis Taiwan sejak 2008.
Pada awalnya fokus dari TAITRA hanya untuk mempromosikan pemeriksaan kesehatan dan perawatan kecantikan medis tetapi kini memperluas cakupannya untuk perawatan penyakit langka, obat pencegahan, dan layanan lanjutan lainnya.
Prof. Ming-Chih Ho selaku perwakilan dari Kantor Ekonomi dan Perdagangan Taipei di Indonesia menekankan hubungan bilateral antara Taiwan dan Indonesia harus terjalin kuat dalam berbagai aspek, termasuk kesehatan. Alasan utamanya karena Indonesia adalah mitra dagang terbesar ke-14 Taiwan yang menghasilkan total volume perdagangan sebesar $ 8,8 miliar pada tahun 2018 lalu. Semoga Indonesia juga mendapatkan hasil positif khususnya dari sisi income untuk bidang kesehatan dari kerjasama kedua negara.