Lifestyle

Indonesia Properti Expo Optimis 2019 Jadi Titik Balik Industri Properti

53
×

Indonesia Properti Expo Optimis 2019 Jadi Titik Balik Industri Properti

Share this article

LASAK.iD – Pertumbuhan industri atau bisnis properti di tanah air dikatakan Menteri Keuangan, Sri Mulyani selama 5 tahun terakhir pada kisaran angka 3.5 persen atau lebih kecil dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai angka 5 persen, seperti dikutip dari Liputan6.com.

Daya beli masyarakat yang menurun membuat industri properti mengalami kelesuan beberapa tahun terakhir. Ingin meningkatkan kembali industri properti di tanah air, PT. Adhouse Clarion Events kembali menggelar pameran Indonesia Properti Expo yang diselenggarakan pada 16-24 November 2019 di Hall A & B Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta.

Pameran properti ini merupakan gelaran ke-37 kalinya yang kembali mendapatkan dukungan dari Kementerian BUMN Republik Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, DPD REI DKI Jakarta dan PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Persero Tbk, sebagai Official Bank Partner.

Pengalaman dan kontribusi besar selama bertahun-tahun dalam perkembangan pasar properti Indonesia. Pada penyelenggaraan kali ini, Indonesia Properti Expo memiliki optimis tinggi untuk dapat kembali membantu kenaikan pasar properti yang sempat lesu selama beberapa waktu terakhir.

Kami optimis acara kali ini bisa menjadi titik balik perkembangan pasar properti. Acara ini akan diramaikan oleh banyak pengembang properti, mulai dari perumahan subsidi, apartemen hingga perumahan eksklusif, seperti Metropolitan Land, Rancamaya dan Riscon” ujar Gad Permata, Vice President PT. Adhouse Clarion Events selaku penyelenggara Indonesia Properti Expo 2019.

Hal ini didukung oleh pernyataan Arvin F. Iskandar selaku Sekretaris Jendral dari DPD REI Jakarta, tahun 2019 dirasa menjadi titik balik dari perubahan nasib pasar properti. Berkembangnya fasilitas KPR dengan suku bunga menurun dan bertambahnya jumlah pengembang subsidi pun menjadi energi tambahan bagi industri ini dan diprediksi dapat menjadi pilihan baru bagi para target industri dan pengembang.

Kenaikan harga di pasar 0,4 persen dan realisasi penjualan yang meningkat 20 persen dalam sektor perumahan mengindikasikan bahwa penyerapan pasar cukup baik dan akan terus membaik hingga beberapa waktu ke depan” lanjut Arvin.

Perkembangan besar pun optimis disampaikan oleh Direktur Layanan Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR,  Drs H. Agusny Gunawan. Beliau mengungkapkan penyelenggaraan pameran seperti Indonesia Properti Expo ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah untuk memiliki rumah, karena pada kegiatan ini hadir 35 pengembang subsidi dengan total proyek sebanyak 55 proyek turut membantu perkembangan pasar properti lewat edukasi satu tempat mengenai penyediaan properti. Sebagai informasi, dari tahun 2010 hingga 2019 pemerintah telah menyalurkan 644.067 unit rumah atau setara dengan 43.21 triliyun. Selain itu, banyak pilihan yang tersaji dalam satu tempat membuat para calon pemilik properti dapat membandingkan langsung dengan lebih mudah dan disesuaikan dengan kebutuhan, serta kemampuan.

Dengan semakin meningkatnya minat MBR dalam memiliki rumah artinya peluang pengembang untuk membangun rumah subsidi Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan semakin terbuka lebar,” lengkap Agusny.

Bank Tabungan Negara (BTN) Persero Tbk,sebagai Official Bank Partnerdari Indonesia Properti Expo pun serupa optimis perkembangan pasar properti akan dimulai dari sekarang. Pasalnya, pengembang-pengembang telah didukung sejalan dengan pembangunan negara yang makin berkembang, baik secara infrastruktur maupun sumber daya edukasi yang mendukung. Indonesia Properti Expo merupakan salah satu bagian dari jalan pengedukasian masyarakat terhadap bisnis properti dan mampu menampilkan oposisi realita dari apa yang ditakuti masyarakat terhadap investasi properti. Selain itu, BTN juga menjalin kerjasama dengan para pengembang dengan program-program menarik sehingga memudahkan konsumen untuk dapat membeli rumah dengan memanfaatkan fasilitas KPR yang disediakan oleh BTN.

Masyarakat hanya tinggal perlu diberikan informasi lebih lengkap mengenai apa yang bisa mereka dapatkan, bagaimana cara dan alasan lebih kuat mengapa properti bisa jadi salah satu cara mereka berinvestasi di masa depan,” lengkap Suryanti Agustinar, Executive Vice President Non-Subsidized Mortgage and Consumer Lending Division dari PT. Bank Tabungan Negara (BTN) Persero Tbk.

Banyak faktor yang dirasa pada tahun ini memang menjadi titik balik dari peningkatan industri properti di tanah air. Khususnya dari individu muda khususnya yang mulai tertarik dengan bisnis di industri satu ini.