PT Pegadaian Peringati Hari Jadi ke-123 Tahun Dengan Menggelar Khitan Massal

LASAK.iD – Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) atau corporate social responsibility (CSR) menyasar pada perusahaan yang masuk dalam klasifikasi Perusahaan Perseroan, Perusahaan Umum dan Perusahaan Perseroan Terbuka. Hal yang harus dan wajib ada di setiap perusahaan karena ini telah tertuang dalam Undang-Undang negara.

Kegiatan yang mencakup dalam CSR pun beragam, melihat masalah sosial yang dihadapi lingkungan, biasanya berkaitan dalam bidang pendidikan, infrastruktur, ekonomi hingga kesehatan. PT Pegadaian atau seringnya disebut Pegadaian menjadi perusahaan yang rutin melaksanakan program CSR.

Terbaru, Pegadaian menggelar acara Khitan Massal yang dilaksanakan pada hari Ahad, 7 Juli 2024. Ini menjadi program CSR rutin dari Pegadaian setiap tahunnya. Biasanya pun dilaksanakan sebagai peringatan hari jadi dari Pegadaian. Di tahun 2023 lalu, Pegadaian mengkhitan sekitar 100 orang, mulai dari usia anak-anak dan remaja. Ditambah dengan satu orang peserta yang berusia lebih di atas 30 tahun.

Tahun 2024 ini, Pegadaian menambah kuota peserta menjadi 123 orang dari 130 pendaftar. Jumlah yang disesuaikan usia Pegadaian yang ke-123 tahun, yang kembali diikuti oleh anak-anak hingga remaja dan 1 peserta dengan usia di atas 30-an tahun. Peserta yang diketahui merupakan seorang Mualaf, dan Khitan sebagai syarat sah untuk menjadi seorang Muslim.

“Kami memakai tema 123 karena ulang tahun kita sudah 123 tahun dan itu kita simbolisasinya yang di Khitan itu 123. Saya ingat tahun lalu ada 100, sengaja kita tingkatkan lagi karena wujud syukur dan In Syaa Allah tahun depan bisa nambah kuotanya. Sebagai tambahan hari ini ada usia termuda itu 5 tahun dan tertua ada 32 tahun yang seorang Mualaf“, ungkap Arief Rinardi Sunardi, Pemimpin Wilayah Kanwil VII Jakarta.

Selain memperingati hari jadi ke-123 tahun, pelaksanaan Khitan kali ini sekaligus memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah, yang tepat di tanggal 7 Juli 2024 Masehi.

“Kegiatan ini sekaligus memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah. Pemilihan waktu ini sengaja agar doa, harapan pada yang di khitan serta ibunya dan masyarakat supaya PT Pegadaian diberi kemudahan, kelancaran, keberkahan dan kita akan selalu memberikan yang terbaik buat perusahaan dan negara“, tambahnya.

Khitan Massal dari Pegadaian dilakukan di seluruh kantor wilayah di 12 daerah di Indonesia, mulai dari Medan, Pekanbaru, Palembang, Jakarta hingga Manado dengan total lebih dari 1.200 peserta khitan. Dengan waktu pelaksanaan yang berbeda untuk beberapa kota. Diketahui ada 7 kota yang melakukannya serentak bersamaan dengan momen 1 Muharram, salah satunya Jakarta.

Program Khitan yang termasuk bagian dari Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) ini telah menjadi agenda tahunan dari PT Pegadaian yang telah berjalan selama 4 tahun. Setiap pelaksanaannya, PT Pegadaian memberikan metode yang terbaik, dikatakan oleh dr. Imam Khoirul Fajri S. Ked. M.M, Khitan yang diberikan PT Pegadaian termasuk dalam metode premium.

Metode yang memungkinkan para peserta Khitan lebih minim merasakan sakit, luka yang didapatkan pun lebih cepat kering hanya dalam hitungan hari saja. Ini mengingat peserta merupakan anak-anak maupun remaja yang sedang dalam masa aktif beraktivitas. Metode yang paling pas untuk usia aktif para peserta.

“Kami komitmen ingin memberikan yang terbaik, jadi bahasa kami itu ingin memberikan kelas terbaik untuk cara atau metode sunatnya dan itu ditangani oleh tim dokter berpengalaman. Pengalaman tahun lalu, saat proses sunatnya tidak tegang, ada humor, ada guyonnya jadi di sunatnya itu tidak terasa“, jelasnya lagi.

Metode sunat modern

Metode sunat premium yang digunakan dalam Khitan Massal dari PT Pegadaian memang sedang populer beberapa tahun belakang ini di tanah air. Metode sunat modern yang dikenal dengan nama Tekno Sealer ini memungkinkan mengurangi berbagai resiko untuk seseorang yang di khitan, terutama kaitanya dengan luka pasca khitan.

Dilansir dari Tekno Klem Indonesia, perbedaan yang paling jelas dari metode tekno sealer dengan konvensional dengan adanya device Tekno Klem sebagai alat pengaman pada saat tindakan dan penunjang hasil yang rapi dan estetik. Hal lain yang menjadi perbedaan adalah penggunaan surgery unit yang merupakan alat potong yang bisa mengeringkan sekaligus menghentikan pendarahan.

Dengan berbagai kemudahan dan minimnya resiko yang ditimbulkan, tidak mengherankan bahwa metode tekno sealer memiliki nilai yang lebih tinggi pada sisi harga jasa dibandingkan dengan metode konvensional yang digunakan sebelumnya.