ReviewCinemaFilm

Review: Den of Thieves 2: Pantera, Beraksinya Kembali Pencuri Paling Dicari

90
×

Review: Den of Thieves 2: Pantera, Beraksinya Kembali Pencuri Paling Dicari

Share this article

Den of Thieves 2: Pantera adalah film sekuel dari franchise Den of Thieves berdasarkan peristiwa nyata Antwerp Diamond Heist (15-16 Februari 2003).

LASAK.iD – Sebuah produksi film selalu identik dengan protagonis sebagai karakter sentral ceritanya. Bahkan dalam kurun waktu satu tahun, jarang sekali penikmat film mendapati film yang menempatkan antagonis sebagai ‘the main character of the story‘ dari filmnya. Hanya beberapa judul hadir dari ratusan judul yang dirilis di bioskop.

Meski begitu, bukan berarti film yang termasuk dalam kategori villain protagonis tidak menarik sebagai tontonan. Banyak ditemui film dengan genre tersebut bahkan yang serupa seperti genre action heist, sejak beberapa dekade ke belakang cukup menarik perhatian dan filmnya pun mendulang sukses besar.

Berkaitan dengan kedua genre tersebut, judul terbaru hadir dalam Den of Thieves 2: Pantera. Sekuel dari film pertamanya di tahun 2017, kembali menghadirkan akting dari dua karakter utamanya, Nicholas “Big Nick” O’Brien yang diperankan aktor Gerard Butler dan Donnie Wilson yang diperankan O’Shea Jackson Jr..

Donnie Wilson seorang pencuri profesional melakukan pelariannya ke Eropa, setelah mencuri berlian bernilai jutaan dollar amerika. Negara yang dituju bersama rekannya adalah Prancis, yang diketahui memiliki pusat berlian dunia. Namun, mereka ternyata memiliki tujuan lain memilih negara Prancis.

Tujuan utamanya tentu mencuri berlian lebih banyak dan mengambil kembali berlian yang mereka jual sebelumnya. Dengan aksinya itu, Donnie dan rekannya mendapat keuntungan berlipat. Proses menjual hanya kamuflase yang digunakan Donnie dalam menyusun rencana untuk aksi pencurian.

Tentu untuk mengetahui setiap sudut gedung yang kemudian ditandai sebagai akses masuk dan pelarian mereka. Terpenting tingkat keamanan gedung terutama letak kamera cctv dan blind spot yang memungkinkan mereka leluasa bergerak. Di bagian dunia lain, Big Nick yang mengetahui tujuan pencuri memilih distrik berlian yang berada di Prancis dengan segera berangkat untuk menyusun rencana penangkapan.

Sebelumnya, Nick bertemu dengan pimpinan kepolisian setempat bernama Hugo. Setelah melihat hasil rekaman cctv selama kurun waktu setelah pencurian di Belgia, Nick mendapati kekhawatirannya yang terbukti. Ia kembali melihat seseorang dikenalnya dengan baik, yaitu Donnie Wilson, pencuri ulung yang diburu sekaligus disegani.

Big Nick yang posisinya terdesak, akhirnya mengambil kesempatan untuk juga mencari keuntungan dengan membantu aksi yang telah direncanakan Donnie. Membuktikan bahwa dirinya tidak lagi menjadi bagian dari kepolisian, Big Nick dengan sukarela melakukan berbagai hal yang diperintahkan anggota lainnya, Jovanna, Slavko, Concierge, Marko dan Volko.

Kehadiran dari Big Nick sebagai anggota baru membuat dua orang dari kelompok tersebut, Marko dan Volko memutuskan untuk mundur. Akhirnya hanya menyisakan 5 orang anggota saja, yang tetap pada rencana awal untuk membobol World Diamond Center (WDC) yang berada di Marseilles.

Persiapan yang matang membuat rencana Donnie Wilson dan rekannya berjalan dengan cukup lancar bahkan berhasil. Momen pertandingan sepak bola yang memecah konsentrasi dari para penjaga dimanfaatkan dengan baik oleh mereka. Meski keberhasilan mereka sempat tertunda karena Big Nick yang tertahan di atap gedung karena galah penghubung yang terlepas.

Memaksa Nick kembali ke dalam gedung untuk mencari jalan keluar. Nick berhasil keluar dari sisi lain gedung, saat itu juga Donnie menjemput dan tancap gas mobilnya untuk menghindari kejaran polisi. Nick, Donnie dan Slavko yang mengira sudah merasakan kebebasan ternyata harus menghadapi mantan anggota mereka sebelumnya, Marko dan Volko.

Baku tembak pun tak terelakan yang hingga matahari terbit sepanjang jalan perbukitan berkelok yang menjadi perbatasan Prancis dan Itali. Big Nick dan Slavko sempat tertembak namun masih selamat. Satu dari dua mobil yang mengejar mereka berhasil digulingkan. Saat berhadapan satu lawan satu, mobil mereka harus menabrak dinding bukit karena ban yang tertembak.

Pasrah akan kematian karena sudah terpojok, saat itulah terdengar tembakan dari kejauhan. Tembakan yang dilakukan oleh kelompok mafia Itali yang terkenal, yaitu Panther. Mereka menagih janji dari Donnie yang ditemui sebelumnya, untuk mengembalikan berlian milik bos mafia yang dicurinya di Belgia.

Pencurian ini sebenarnya pertaruhan hidup dan mati, karena Donnie dan kelompoknya harus mengembalikan berlian milik bos mafia. Akhirnya mereka bisa melarikan diri dengan membawa hasil curian lainnya. Mereka pun berhasil menjualnya ke salah satu penadah dan bahagia melihat hasil yang melimpah.

Sayang, kebahagiaan itu hanya sebentar, karena Donnie dan semua orang yang berada di sana harus tertangkap pihak kepolisian yang dipimpin Hugo. Ternyata oh ternyata, itu merupakan kerja sama Big Nick dan Hugo. Selama ini, Big Nick berada di dua sisi dirinya. Satu sisi dirinya masih memiliki tanggung jawab untuk mengungkap kejahatan besar.

Di sisi lain dirinya, merasakan kenyamanan ketika berada dunia hitam. Walau hanya dengan waktu yang sebentar, kenyamanan itu sepertinya sudah cukup mempengaruhi dirinya. Seperti sudah terikat secara batin, Big Nicky merasa Donnie tidak hanya sekedar penjahat tetapi teman dari dunia hitam.

Donnie yang sudah pasrah mendapatkan hukuman berat dipenjara, ternyata bisa bernafas lega. Di tengah perjalanannya untuk dipindahkan, kelompok bersenjata lengkap dengan helikopter datang dan membebaskannya. Saat tiba di lokasi, ia sadar berada di markas dari mafia yang berlian miliknya ia curi sebelumnya.

Den of Thieves 2: Pantera seperti juga rilisan film sebelumnya dengan genre, tema dan konsep serupa. Di mana, akan membawa vibes juga ambience yang bisa dikatakan memiliki kesamaan. Yap, film yang kembali ditulis dan disutradarai Christian Gudegast setelah 7 tahun, mengingatkan dengan beberapa judul film.

Secara konsep cerita sebagai film action heist, ada bagian tertentu yang sangat mengingatkan pada franchise Fast & Furious. Tergambarkan ketika seorang pengadil a.k.a polisi yang merasakan kenyamanan ketika berada di sisi berseberangan. Bahkan penjahat terasa lebih dari seorang teman, karena jauh lebih mengerti dirinya.

Beberapa gambaran lainnya, cukup mengingatkan dengan film action heist, jika merujuk pada dekade 2000-an hingga saat ini. Sebut saja, The Ocean’s film series, The Italian Job, Widows dan judul lainnya. Den of Thieves 2: Pantera hanya membawa vibes juga ambience bukan yang terjebak untuk membuat tontonan yang benar-benar mirip seutuhnya. 

Gudegast tentunya memberikan sesuatu yang baru dan berbeda untuk sekuel-nya, cukup menarik juga ketika vibes juga ambience yang diciptakannya dengan menggabungkan film action heist bergaya klasik dengan gaya modern. Berkaca dari masa sekarang, biasanya secara total film dengan tema ini, teknologi yang digunakan akan super canggih. Sentuhan gaya klasik tetap ada, namun cukup minim.

Sedangkan, film Den of Thieves 2: Pantera terlihat memadukan keduanya dalam satu film, gaya klasik yang kental dalam menggunakan insting dan naluri sedangkan gaya modern dengan teknologi canggih yang terlihat pada perangkat laptop yang digunakan Jovanna atau alat untuk meriset kode dari brangkas selama aksi yang dilakukan.

Film dengan action yang menjadi bagian dari genre filmnya, tentu akan menciptakan ketegangan dalam aksi-aksi yang dilakukan. Untuk action heist tentu dalam aksi ketika pencurian dan bumbu-bumbu yang hadir dari adegan baku tembak. Ketegangan itu memang terasa, namun tidak yang wow dan tidak yang 100 persen.

Seakan Den of Thieves 2: Pantera seperti pada umumnya film action dalam menampilkan adegan aksi. Sesuatu yang masih kurang untuk membuat filmnya istimewa, Gudegast berhasil pada level filmnya bisa untuk dinikmati. Bukan juga penilaian sebagai film yang buruk, tetapi memang belum menjadi yang istimewa.

Hal ini cukup berkaitan dengan filmnya yang memiliki durasi cukup panjang. Selama 144 menit filmnya, Gudegast ingin menciptakan ketegangan dengan dinamika yang roller coaster dengan konflik yang kompleks tetapi kesan yang tertangkap justru seperti film dengan genre drama atau genre fantasy yang dikemas sebagai film bercerita.

Tidak juga disebut bertele-tele tetapi Gudegast seperti ingin memberikan rasa yang mendalam ketika sampai ke penonton. Tak bisa menampik karena hal itu juga ada bagian tertentu filmnya justru terasa datar. Bagian yang sekedar penyambung untuk adegan berikutnya, padahal memiliki durasi yang tidak sebentar.

Di sisi lain, karena hadir seperti film bercerita, banyak bagian yang ditunggu penikmat film diperkuat dengan sebuah plot twist justru ditampilkan apa adanya. Unsur kejutan yang sekedar membuat penikmat film berkata “wow” atau “mantap” pun akhirnya tidak terjadi. Itu alasan Den of Thieves 2: Pantera menjadi film cukup bukan film istimewa.

Hal lain berkaitan dengan cerita filmnya, Christian Gudegast sebagai pemilik cerita sepertinya memang ingin membawa universe untuk Den of Thieves. Pencapaian yang pernah dilakukan film action heist seperti The Ocean’s film series. Tak hanya sebuah sekuel, trilogi tetapi memiliki spin-off yang juga terbilang sukses.

Sinyal yang diberikan Christian Gudegast melalui karakter mafia Itali yang muncul di beberapa adegan awal dan akhir filmnya. Meski kehadirannya kelompok mafia Itali tersebut terbilang singkat, namun mengindikasikan bahwa film berikutnya kembali melibat kelompok tersebut dengan penggambaran yang lebih luas.

Termasuk teka-teki adegan Big Nick ketika mengunjungi Donnie Wilson di penjara. Hanya sekedar petunjuk dialog tetapi tidak dengan gambar, termasuk senyum yang tersirat dari Big Nick. Sesuatu yang menjadi tanda tanya di penikmat film, cerita seperti apalagi yang akan diberikan Christian Gudegast saat film trilogi-nya terealisasi.

Production company: eOne Films, Tucker Tooley Entertainment, G-BASE, Diamond Film Productions, Lionsgate
Distributor: Lionsgate
Cast: Gerard Butler (Nicholas “Big Nick” O’Brien), Jordan Bridges (Bob), O’Shea Jackson Jr. (Donnie Wilson), Evin Ahmad (Jovanna), Meadow Williams (Holly), Ciryl Gane (Pape), Orli Shuka (Dragan), Michael Bisping (Connor), Salvatore Esposito (Slavko)etc
Director: Christian Gudegast
Screenplay: Christian Gudegast
Producers: 50 Cent, Glenn D. Feig, Gregoire Gensollen
Duration: 2 hours 24 minutes

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

9 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
SABA303
14 days ago

Your writing is like a breath of fresh air in the often stale world of online content. Your unique perspective and engaging style set you apart from the crowd. Thank you for sharing your talents with us.SABA303

SABA303
14 days ago

I loved as much as youll receive carried out right here The sketch is attractive your authored material stylish nonetheless you command get bought an nervousness over that you wish be delivering the following unwell unquestionably come more formerly again as exactly the same nearly a lot often inside case you shield this hikeSABA303

SABA303
14 days ago

helloI like your writing very so much proportion we keep up a correspondence extra approximately your post on AOL I need an expert in this space to unravel my problem May be that is you Taking a look forward to see youSABA303

SABA303
14 days ago

Wow wonderful blog layout How long have you been blogging for you make blogging look easy The overall look of your site is great as well as the contentSABA303

SLOT DANA GOPAY
14 days ago

Your writing is like a breath of fresh air in the often stale world of online content. Your unique perspective and engaging style set you apart from the crowd. Thank you for sharing your talents with us. SLOT DANA GOPAY

SLOT DANA GOPAY
14 days ago

Your blog is a constant source of inspiration for me. Your passion for your subject matter is palpable, and it’s clear that you pour your heart and soul into every post. Keep up the incredible work! SLOT DANA GOPAY

SLOT DANA GOPAY
14 days ago

Nice blog here Also your site loads up fast What host are you using Can I get your affiliate link to your host I wish my web site loaded up as quickly as yours lol SLOT DANA GOPAY

SLOT DANA GOPAY
14 days ago

Your blog is like a beacon of light in the vast expanse of the internet. Your thoughtful analysis and insightful commentary never fail to leave a lasting impression. Thank you for all that you do. SLOT DANA GOPAY

noodlemgazine
14 days ago

Noodlemagazine I really like reading through a post that can make men and women think. Also, thank you for allowing me to comment!

9
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x