LASAK.iD – Inspirasi seorang penulis untuk menulis cerita yang tergambarkan pada sebuah film bisa datang dari mana saja. Ada yang berasal dari ide orisinal atau yang mengadaptasi berbagai sumber, seperti kisah seorang tokoh, sejarah dunia, buku, novel hingga video game.
Bicara film adaptasi berdasarkan game di tahun ini hadir dari judul A Minecraft Movie, yang diproduksi Warner Bros. Pictures, Legendary Pictures, Mojang Studios dan beberapa rumah produksi lainnya. Kali ini, A Minecraft Movie hadir sebagai live-action yang cerita filmnya ditulis Chris Bowman, Hubbel Palmer, Neil Widener, Gavin James dan Chris Galletta.
A Minecraft Movie yang mengadaptasi sebuah sandbox game tentu ditunggu-tunggu pengguna aktif permainannya. Mereka tentu memiliki ekspektasi tersendiri tentang visual, karakter dan cerita yang dibangun saat hadir dalam format film live-action. Namun, jika mengambil sudut pandang dari penikmat film tetapi bukan pengguna aktif, A Minecraft Movie cukup memuaskan.
Jared Hess sebagai sutradara filmnya mencoba menjaga vibes penikmat film yang tidak memainkannya namun mengetahui bagaimana dunia game dari Minecraft. Hal ini ditekankan pada latar dari A Minecraft Movie, dunia game dengan beberapa ciri khas seperti tanah lapang yang hijau, pohon, kastil, gudang, bangunan lainnya seperti rumah dan banyak hal lainnya.
Pada sisi karakter, dalam dunia game Minecraft, banyak karakter yang menjadi ikon. Terutama dari deretan skin yang terdiri dari sembilan karakter. Mereka menjadi karakter pengganti dari pemain dengan ciri dan keunggulannya masing-masing. Bisa dikatakan kesembilan skin ini merupakan protagonis ceritanya.
Untuk kebutuhan cerita filmnya, penulis lebih memilih skin bernama Steve. Pengguna aktif permainannya tentu akrab dengan skin satu ini. Steve merupakan skin bawaan pertama dan asli yang tersedia untuk pemain Minecraft versi kontemporer. Sehingga untuk film live-action wajar Steve dipilih dan dimunculkan sebagai protagonis utama dibandingkan kedelapan skin lainnya.
Steve yang menjadi penggerak cerita tentu butuh aktor yang pas, Jared Hess menjatuhkan pilihan pada aktor Jack Black. Aktor serba bisa dan sangat ekspresif, ditambah dengan pengalamannya di film dengan konsep yang serupa tentang gambaran dari sebuah video game. Kehadiran dari Jack Black ini pun akhirnya membawa vibes yang menjadi ciri khasnya ke dalam A Minecraft Movie terutama yang kaitannya dengan komedi slapstik.
Selain karakter Steve, penulis menambahkan karakter lain, seperti Garrett, Natalie, Hendy dan Dawn. Karakter yang diambil untuk kebutuhan pengembangan cerita, karakter yang juga bisa dikatakan bagian dari skin ini memang tidak langsung mengambil karakter yang ada dalam game-nya.
Namun, penulis sepertinya mencoba menyisipkan keunggulan yang diambil dari skin tertentu yang dalam game untuk menjadi bagian dari karakteristik dari masing-masing. Terkait dengan para karakter protagonis, terutama dalam membangun ambience cerita filmnya, secara karakter yang diciptakan memang berhasil sampai ke penonton.
Hanya saja, ada chemistry yang kurang kuat satu sama lain yang membuat karakter-karakter ini ada tetapi kurang memberikan kesan luar biasa. Ada momen mereka hanya sebagai pengantar cerita untuk membuat filmnya menjadi cerita utuh. Tak sedikit adegan apalagi yang berkaitan dengan adegan percakapan yang mungkin menjadi turning poin dari karakter tetapi ada rasa hambar.
Justru adegan yang melibatkan aksi, karakter-karakter skin ini lebih terlihat menonjol, yang juga menghidupkan keseruan dari film yang sekaligus memperlihatkan dunia game ke dalam sajian film. Bukan akting yang buruk, hanya saja tidak bisa menapik ada chemistry yang tidak sepenuhnya mencapai 100 persen.
Meski begitu, pada sajian visual cukup memanjakan mata, dengan detail-detail yang mencoba tetap membawa vibes dan embience dari game-nya itu sendiri. Untuk melengkapi tentu dibutuhkan hal lain yang kembali berkaitan dengan karakter filmnya. Kali ini dari karakter yang berseberangan dari protagonis, yang juga menjadi kunci penting lainnya dari cerita.
Karakter antagonis yang dalam game-nya menjadi bagian dari Nether dihadirkan mulai dari Piglin yang menjadi antagonis atau villain utama, lainnya tentu ada Zombie Pigman, Ghasts, Skeleton hingga Creeper. Karakter yang menjadi bagian penting untuk membantu memunculkan kemampuan dari karakter protagonis.
Seperti juga karakter protagonis, dari kalangan karakter antagonis selain Piglin, karakter lainnya hanya sebagai pendukung. Mereka ada kalanya memberikan kesan ke penikmat film bahwa memang harus ada karena menjadi bagian dari cerita yang dibangun, layaknya dalam video game. Selain, karakter-karakter tersebut menjadi bagian dari ikon game-nya.
Jika ingin menilai packaging secara keseluruhan, A Minecraft Movie dengan plus minus dari berbagai sisi tetap menjadi tontonan yang menghibur. Tak bisa dipungkiri kehadiran Jack Black dan Jason Momoa memberikan warna tersendiri untuk entertaining filmnya dengan karakteristik masing-masing.
Selain itu, sisi perubahan cerita yang dihadirkan melalui karakter Hendry dan Natalie melalui pendekatan pada lingkungan sekolah dan keluarga cukup relate dan ramah dengan penonton anak-anak. Hadirnya dunia yang dekat dengan anak-anak memudahkan mereka untuk menangkap cerita yang ingin dibangun penulis.
Untuk karakter Natalie sebagai kakak pun seperti sengaja memilih Emma Myers. Aktris 23 tahun tersebut memiliki kontur wajah yang bisa dikatakan masih cukup imut sehingga tidak memberikan sisi dewasa. Untuk sisi dewasa dihadirkan melalui karakter Garrett sebagai penyeimbang, yang juga berperan sebagai pengantar awal cerita filmnya.
Meski sosok dewasa yang memiliki karakteristik dengan kelakuannya yang absurd. Hal ini pun menjadi sisi komedi dari karakternya yang sebenarnya bertolak belakang jika melihat Jason Momoa dengan tubuhnya yang besar dan kekar. Terkadang hal yang kontras memang lebih menarik perhatian daripada yang monoton.
Production company: Warner Bros. Pictures, Legendary Pictures, Mojang Studios, Vertigo Entertainment, On the Roam, Domain Entertainment
Distributor: Warner Bros. Pictures
Cast: Jack Black (Steve), Jason Momoa (Garrett “The Garbage Man” Garrison), Emma Myers (Natalie), Danielle Brooks (Dawn), Sebastian Hansen (Henry), Jennifer Coolidge (Vice Principal Marlene), Rachel House (Malgosha), Jemaine Clement (Daryl/Bruce), Jared Hess (General Chungus), Matt Berry (Nitwit), etc
Director: Jared Hess
Screenplay: Chris Bowman, Hubbel Palmer, Neil Widener, Gavin James, Chris Galletta
Producers: Roy Lee, Jon Berg, Mary Parent, Cale Boyter, Jason Momoa, Jill Messick, Torfi Frans Ólafsson, Vu Bui
Duration: 1 hours 41 minutes
https://hrv-club.ru/forums/index.php?autocom=gallery&req=si&img=6886
Awesome https://lc.cx/xjXBQT