Celebs

Imelda Budiman Perkenalkan 21 Jenis Makanan Indonesia Di Amerika

54
×

Imelda Budiman Perkenalkan 21 Jenis Makanan Indonesia Di Amerika

Share this article

LASAK.iD – Kalian yang sudah menonton film Pariban: Idola Dari Tanah Jawa pastinya ingat dengan salah satu karakter bernama Tiur yang menjadi atasan Uli (Atiqah Hasiholan) di museum Danau Toba. Karakter tersebut diperankan oleh Imelda Budiman.

Untuk sebagian orang, nama Imelda masih terdengar asing, namun Pariban: Idola Dari Tanah Jawa sebenarnya bukan yang pertama baginya. Beberapa tahun lalu, dirinya sempat terlibat dalam sebuah produksi film. Saat itu Imelda bukan sebagai pemain melainkan sebagai seorang produser.

Bermain dalam sebuah produksi film ternyata bukan fokus utama dari Imelda. Apalagi selama 20 tahun Imelda tidak tinggal di tanah air. Dirinya menetap di negeri Paman Sam, Amerika dan saat ini tinggal di Washington DC bersama suami dan ketiga buah hatinya.

Bermain untuk film Pariban: Idola Dari Tanah Jawa merupakan kesempatan dan kebetulan yang tak disengaja. Meski begitu Imelda dikabarkan akan kembali bermain di sebuah produksi film terbaru berjudul Buen. Belum ada keterangan lebih lanjut terkait film tersebut. Saat ini film Buen masih dalam proses produksi.

Selama ini Imelda justru fokus di dunia kuliner. Selama 14 tahun terakhir sejak memutuskan tinggal di Amerika, Imelda rutin mengikuti kegiatan fundraising melalui bazaar makanan Indonesia di Denver, Colorado. Sudah tidak terhitung jumlah makanan asli Indonesia dipasarkannya dalam acara tersebut.

Untuk tahun 2019 saja ada sekitar 21 makanan asli Indonesia yang telah disiapkan. Mulai dari makanan pembuka berupa jajanan pasar yang di dominasi kue tradisional, seperti lemper, sosis solo dan lainnya. Tidak ketinggalan sebagai menu utama, Imelda menyiapkan nasi padang, mie ayam bakso hingga sate ayam. Sedangkan untuk makanan penutup, mulai martabak manis hingga lapis surabaya.

Makanan yang dipasarkannya memang 100 persen Indonesia, namun 85 persen dari pelanggannya merupakan orang asli Amerika Serikat. Selain memang baru untuk mereka, makanan Indonesia terkenal dengan rasanya yang gurih dan kaya akan rempah. Mungkin ini merupakan pengalaman baru untuk orang Amerika untuk hal rasa. Sate ayam, nasi padang, lemper dan martabak manis menjadi yang paling laris.

Imelda pun terjun langsung ke dapur, tidak sekedar mengawasi namun ikut memasak untuk memenuhi pesanan yang jumlahnya hingga ratusan. Acara bazzar ini merupakan bentuk kerjasama antara Global Refuge International dengan Riverside Indonesian Fellowship di Denver, Colorado.

Bazaar setiap tahun ini merupakan kerjasama antara Global Refuge International dengan Riverside Indonesian Fellowship di Denver, Colorado. Revenue yang kita dapatkan sekitar $20,000 setiap tahunnya”, ungkap Imelda.

Setiap tahunnya keuntungan yang mencapai 20.000 US Dollar atau sekitar Rp 281.750.000,00 (kurs dollar saat ini) tidak dinikmati sendiri oleh Imelda. Seluruh keuntungan yang didapatkan digunakannya untuk mengirim bantuan ke beberapa negara, seperti Suriah, Congo, Uganda dan Indonesia.

Seluruh keuntungan dari kegiatan ini kami gunakan untuk pengiriman pengobatan dan bantuan lain ke Suriah, Congo, Uganda. Termasuk ke Yayasan El Safan, panti asuhan tuna netra di Pondok Bambu, Jakarta”, lanjut Mrs. Indonesia World 2014.

Meskipun acara tersebut sebenarnya diadakan cukup jauh dari tempat tinggalnya kini, namun lelah yang dirasakan Imelda dan tim terbayarkan.

Kami yakin bahwa kita yang sudah diberkati, wajib untuk memberikan kembali berkat kita kepada yang membutuhkan. Capek seminggu dalam setahun adalah nothing dibanding kesulitan mereka yang membutuhkan pengobatan dan bantuan lain. Dan dalam hidup, yang saya alami adalah bahwa semakin kita memberi, kitapun semakin diberkati”, tambahnya lagi.

Ditambah lagi penyelenggaraan bazzar sejak 11 tahun terakhir jauh lebih efisien sekaligus memudahkannya. Jika sebelumnya dilaksanakan dengan mendirikan tenda-tenda di sepanjang area parkir. Kini dilakukan secara online, dirinya dan tim hanya akan memasak sesuai pesanan konsumen tanpa harus membuang sisa makanan seperti awal bazzar ini terselenggara di tahun 2005.

Cara ini sangat efektif, karena siapapun di Denver dan sekitarnya bisa order. Dan kita memasak sesuai jumlah orderan yang masuk, jadi tidak ada makanan tersisa”, tegasnya.

(Sarah)

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x