CinemaFilmReview

Review: Red One, Film Natal dengan Penyegaran Pada Visual

201
×

Review: Red One, Film Natal dengan Penyegaran Pada Visual

Share this article

Red One, film bertemakan natal yang ditampilkan pada konteks superhero fantasy dengen pemerannya Dwayne Johnson dan Chris Evens.

LASAK.iD – Saat ditanya, apa tema film yang wajib tayang secara rutin setiap tahunnya? Jawabannya, pasti banyak, namun satu tema ini, yaitu natal seakan menjadi sebuah kewajiban untuk selalu tayang setiap tahunnya. Menilik tema atau genre yang diusung yang terbesit adalah film dengan genre drama yang kaitannya dengan persahabatan dan keluarga.

Ini pun biasanya akan didominasi dengan karakter anak-anak hingga remaja, dengan pendampingan karakter dewasa sebagai keseimbangan pengkarakteran atau cerita filmnya. Namun, seiring perkembangan dari industri film itu sendiri, jika mengacu pada produksi hollywood, tema natal ada pergeseran genre atau lebih menggabungkan dua sampai tiga genre dalam satu cerita film.

Sehubungan dengan hal itu pun berkaitan langsung dengan pengkarakteran dan cerita filmnya. Jika sebelumnya tema keluarga cukup mendominasi, kini film maker membuatnya cakupannya jauh lebih luas. Bahkan karakternya pun tidak lagi mengacu pada anak-anak atau remaja.

Hal ini bisa dilihat dari film produksi terbaru Warner Bros bersama dengan rumah produksi Metro-Goldwyn-Mayer Studios, Seven Bucks Productions, Chris Morgan Production dan The Detective Agency untuk film berjudul Red One. Dibintangi Dwayne Johnson, Chris Evans dan Lucy Liu, film bertemakan natal satu ini mencoba hadir dengan konsep yang berbeda.

Di mana, Chris Morgan dan Hiram Garcia sebagai penulis membawa petualangan baru menikmati film natal. Tak lagi kental akan film keluarga dengan drama yang menyentuh. Walau masih menjadi bagian cerita filmnya namun hanya mengambil bagian sedikit saja.

Red One lebih kepada film action adventure fantasy dengan menggabungkan sesuatu yang lebih modern dan sesuatu yang lebih disukai anak-anak dan remaja bahkan orang dewasa. Kesan akan film bertemakan natal namun dengan kemasan layaknya film superhero fantasy. Biasanya digambarkan pada sebuah adegan yang tidak masuk akal.

Hal ini bukan tanpa alasan, jika merujuk pada berbagai film aksi atau superhero fantasy akan melihat seperti apa yang disajikan pada film Red One. Terutama pada visual looks filmnya, dengan menampilkan banyak aksi sepanjang filmnya. Termasuk visual looks dari tampilan karakter Callum Drift yang diperankan aktor Dwayne Johnson.

Alih-alih menggunakan kostum yang memberikan kesan natal banget, Callum Drift justru mengenakan kostum layaknya pasukan khusus, bukan secara military looks tetapi seperti dalam film superhero.

Bahkan teknologi yang digunakan pun tidak biasanya dalam film bertemakan natal. Penikmat film biasanya lebih disuguhkan pada keajaiban atau kekuatan spesial yang dimiliki langsung oleh sinterklas itu sendiri, kini sang ikon natal digambarkan mengikuti perkembangan zaman dengan teknologi yang cukup mutakhir.

Teknologi yang juga menyesuaikan kostum yang dikenakan oleh karakter Callum Drift sebagai E.L.F. (pasukan khusus sinterklas), sebuah teknologi yang bisa membuat penggunanya memiliki kekuatan berkali-kali lipat tetapi juga bisa membesarkan dan mengecilkan sebuah objek. Termasuk tempat tinggal dari sinterklas dan para penduduk utara itu sendiri yang memiliki teknologi yang modern.

Chris Morgan dan Hiram Garcia pun mencoba tidak menghilangkan esensi sebenarnya dari sosok sinterklas, keajaiban yang menjadi kekhasan dari sang ikon tetap diperlihatkan sesekali dalam adegan namun tidak juga yang mencuri perhatian penikmat film.

Hal berbeda dari filmnya ternyata tak hanya secara visual looks, ternyata secara cerita pun membawa konsep berbeda. Biasanya sosok sinterklas digambarkan nyata tetapi tetap pada koridornya yang misterius, Red One justru secara terang-terangan menampilkan sang ikon natal tersebut. Walau tetap pada titik publik tidak menyadari bahwa itu adalah sosok asli sinterklas.

Cukup menarik ketika kehidupan sinterklas di kutub utara digambarkan layaknya koloni seperti manusia. Bedanya, penduduknya beragam bentuk, tak hanya mereka yang serupa manusia tetapi juga bentuk bintang yang bisa berbicara. Koloni yang memiliki keajaiban, sesuatu yang tetap dipertahankan penulis sebagai hal paten dari sinterklas yaitu keajaiban.

Untuk melindungi dari manusia itu sendiri dan penyihir natal bernama Grýla yang ingin mengubah cara sinterklas memperlakukan anak-anak nakal di dunia. Penduduk utara yang dipimpin sinterklas menjalin kerja sama dengan manusia, melalui intelijen khusus tentang perlindungan aset mitologi.

Hal ini kaitannya dengan sinterklas itu sendiri yang digambarkan sosok yang tidak biasa dan bukan juga manusia biasa. Intelijen khusus yang di dalam filmnya menjaga keseimbangan tatanan dari kehidupan bumi dari manusia dan mereka makhluk mitologi seperti sinterklas, yang dipimpin Zoe Harlow.

Sebenarnya, yang juga membuat kesan filmnya tidak sepenuhnya menampilkan esensi film natal kebanyakan, ada pada judulnya itu sendiri dan deretan pemain yang terlibat. Red One jauh lebih identik pada sebuah film aksi yang hubungannya dengan militer yang memiliki banyak adegan baku hantam atau baku tembak dengan misi penyelamatan di dalamnya.

Karena biasanya yang penikmat film temui dari kebanyakan film natal akan ada unsur christmas, santa claus, snow atau apapun yang berhubungan dengan natal. Walau Red One sendiri secara tulisan di visualkan dengan warna merah dan hijau, warna yang kental akan nuansa natal

Selain itu, pada deretan pemain, penikmat film tahu betul dengan Dwayne Johnson, Chris Evans hingga Lucy Liu. Aktor dan aktris yang cukup lekat dengan berbagai film aksi yang tak hanya menegangkan tetapi kadang cukup brutal. Kehadiran dari ketiga aktor dan aktris ini dan pemain pendukung lainnya ternyata betul saja cukup banyak terlihat adegan fight di sepanjang filmnya.

Tak sekedar sebuah adegan fight yang sederhana tetapi cukup kompleks, walau tidak juga adegan yang berdarah-darah melihat target filmnya untuk penonton keluarga. Sesuatu yang juga wajar melihat filmnya yang menawarkan genre action adventure fantasy.

Filmnya sebenarnya masih secara garis besar mempertahankan esensi sebenarnya dari sebuah film dengan tema natal. Hanya melakukan perombakan besar dalam sisi penyajian secara menyeluruh filmnya. Tujuannya untuk menyajikan sesuatu yang baru dan fresh, jalan ceritanya pun cukup bisa dinikmati dengan drama keluarga tetap ada dan sedikit bumbu komedi untuk penyegaran.

Namun, tak bisa ditampik pentingnya karakter anak-anak atau remaja pada sebuah film bertemakan natal. Terkadang karakter mereka yang memberikan rasa sebenarnya dari esensi natal yang dimaksudkan, terutama yang kaitannya dengan momen keluarga. Red One yang memang memiliki batas usia 13 tahun ke atas, namun kesan terbesar film tetap dengan konflik pada ranah orang dewasa.

Walau dengan memilih Dwayne Johnson dan Chris Evans sebagai karakter utama. Di mana, keduanya telah menjadi ikon tersendiri untuk menjadi idola segala umur termasuk anak-anak untuk peran atau karakter yang pernah dimainkan sebelumnya.

Film Red One ada kesan berlebihan untuk sebuah film natal, seperti ada obsesi tertentu yang mengatakan “filmnya harus memiliki cerita dan visual seperti ini“. Diluar dari esensi natal yang dimaksudkan, secara sajian lebih baik untuk merujuk pada tema lainnya, yang mungkin lebih pas dari sajian yang diberikan.

Namun, selalu dikatakan selera setiap orang memang berbeda. Bahkan sudut pandang untuk melihat filmnya pun berbeda. Mungkin ada yang menikmatinya secara sajian secara visual, atau menikmati secara keseluruhan termasuk esensi natal yang dimaksudkan. Jadi, filmnya bisa dinikmati dengan nyaman atau tidak kembali ke selera. Film ini sebenarnya pun masih oke untuk dinikmati kok.

Production company: Metro-Goldwyn-Mayer Studios, Seven Bucks Productions, Chris Morgan Production, The Detective Agency
Distributor: Warner Bros. Pictures
Cast: Dwayne Johnson (Callum Drift), Chris Evans (Jack O’Malley), Lucy Liu (Zoe Harlow), J. K. Simmons (Santa Claus), Kiernan Shipka (Grýla), Bonnie Hunt (Mrs. Claus), Reinaldo Faberlle (the voice of Agent Garcia), Kristofer Hivju (Krampus), Nick Kroll (Ted), Wesley Kimmel (Dylan), Mary Elizabeth Ellis (Olivia), etc
Director: Jake Kasdan
Screenwriter: Chris Morgan, Hiram Garcia
Producers: Hiram Garcia, Dwayne Johnson, Dany Garcia, Chris Morgan, Jake Kasdan, Melvin Mar
Duration2 hours 3 minutes

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
HealXO
29 days ago

I’ve been following your blog for quite some time now, and I’m continually impressed by the quality of your content. Your ability to blend information with entertainment is truly commendable.

1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x