ReviewCinemaFilm

Review: Mungkin Esok Lusa Atau Nanti, Saat Jodoh Tertahan Janji

1403
×

Review: Mungkin Esok Lusa Atau Nanti, Saat Jodoh Tertahan Janji

Share this article

Mungkin Esok Lusa Atau Nanti menjadi film perdana dari Kolam Ikan Pictures yang mengusung genre drama romance.

LASAK.iDKolam Ikan yang dikenal sebagai promotor musik mulai melebarkan sayap dengan merambah industri hiburan pada bidang perfilman. Melalui Kolam Ikan Pictures akhirnya merilis film perdananya yang diberi judul Mungkin Esok Lusa Atau Nanti dengan mengusung genre drama romance.

Hadir untuk memberi ruang pada kaum muda, Kolam Ikan Pictures melalui sutradara Iwan Kurniawan dan Ririn Setiarini sebagai penulis cerita filmnya menggandeng talenta muda untuk menjadi deretan pemain, sebut saja Natasya Nurhalima, Bilal Fadh, Tegar Iman dan Devi Permata Sari. Keempatnya merupakan karakter centarl dari cerita filmnya.

Sebagai film perdana, Kolam Ikan Pictures cukup berani untuk melakoni syuting di luar negeri, yaitu negara Turki. Ini merujuk pada jalan cerita yang dibangun para karakternya terutama Kemuning yang diperankan Natasya Nurhalima. Karakter utama filmnya yang digambarkan sebagai wanita Sholeha dengan segala pengetahuannya tentang Islam, yang sedang melanjutkan program S2 di Turki.

Nuansa yang dibangun filmnya pun cukup kental dengan drama religi seperti kebanyakan film produksi tanah air dengan genre tersebut. Ini menjadi masuk akal ketika Iwan Kurniawan sebagai sutradara dan juga terlibat penulisan ceritanya dengan gamblang bahwa dirinya sangat menyukai film bergenre drama, seperti 99 Cahaya di Langit Eropa dan judul lainnya.

Bahkan tidak hanya pada ambience filmnya, pada sinematografi filmnya pun sangat kental dengan film drama religi kebanyakan, terutama yang melakoni syuting filmnya di luar negeri. Landscape sebuah kota seakan menjadi sebuh hal wajib, untuk film Mungkin Esok Lusa Atau Nanti yang digambarkan adalah kota Istanbul.

Tak sekedar cut to cut close up, tetapi seringnya mengambil sudut yang luas (wide shot) pada angle kameranya. Tak ketinggalan warna filmnya pun merujuk pada warna jelas (cenderung putih) untuk menggambarkan nuansa hangat. Packaging yang benar-benar sering dijumpai dalam banyak film bergenre drama tanah air.

Untuk cerita pun sebenarnya cukup sering dijumpai, tentang penantian, kesetiaan, janji hingga pengkhianatan. Iwan Kurniawan pun tidak ingin terjebak dalam cerita dari film drama lainnya. Itulah yang dicoba filmnya dengan memilih pendekatan kepada sudut pandang anak muda. Bukan juga pada premis yang kompleks tetapi cukup ringan.

Berkaitan dengan ini tidak juga dibilang gagal, tetapi masih belum tereksekusi sempurna untuk sebuah sajian film layar lebar. Premis cerita yang masih membawa kesederhanaan seperti pada sebuah produksi FTV. Selain, beberapa aspek dalam filmnya pun masih belum terlihat greget.

Pada akting dan dialog misalnya, chemistry belum terbangun baik satu sama lain, bahkan untuk kedua karakter utamanya. Tek-tok berdialog masih belum terlihat luwes, begitu pun mimik dan gesture yang masih terikat pada lakon, belum menemukan sisi kenaturalan dalam berakting.

Jika dikatakan wajar karena deretan talenta muda ini baru pertama kali berakting, ini akan menjadi alasan klise yang berkelanjutan. Hal yang sebenarnya bisa diminimalisasikan ketika pra produksi pada proses coaching dan reading yang memadai. Pembentukan karakter dan keluwesan hingga blocking pun bisa diciptakan sehingga eksekusi ketika produksi bisa jauh lebih terlihat baik.

Hal berkaitan akting dan dialog yang juga kurang kuat, pada akhirnya menimbulkan rasa bosan di penonton. Ditambah durasi filmnya yang terasa cukup lama. Ini pun bisa terjadi karena durasi pada banyak adegan yang terlalu lama, yang mungkin sebenarnya pun bisa dipersingkat.

Bisa juga terjadi ketika memaksakan adegan yang sebenarnya pun saat dihilangkan tidak banyak berpengaruh (sering disebut dengan istilah jumping) untuk memasuki adegan berikutnya atau keseluruhan cerita filmnya.

Menilik juga secara sinematografi, ada beberapa “kebocoran” warna pada filmnya. Sejak awal hingga akhir filmnya sebenarnya warna filmnya masih cukup konsisten, dengan memilih warna yang cerah, putih atau coloring sesuai pandangan mata. Hanya saja, ada bagian-bagian dalam adegan yang membuat salah satu sisi objek terlihat gelap (backlight).

Kesalahan cukup fatal untuk seorang DOP (Director of Photography) pada sebuah hasil produksi film, ketika menempatkan objek yang salah karena berada di depan sumber cahaya, yang dalam filmnya langsung pada cahaya matahari. Atau juga terjadi karena sudut kamera yang keliru ketika membidik objek atau pemainnya.

Mungkin Esok Lusa Atau Nanti jika premisnya lebih dikuatkan dengan konflik yang dibuat lebih kompleks, meski dengan cerita yang cukup sering dijumpai, film ini memiliki potensi untuk mencuri perhatian penikmat film. Ditambah dengan akting yang lebih digojlok ketika pra produksi mungkin akan menciptakan kemenarikan sebagai pendatang baru.

Kolam Ikan Pictures yang dikatakan Iwan Kurniawan yang tengah menyiapkan 3 judul film selanjutnya bisa memperbaiki banyak aspek filmnya, sehingga bisa mencuri perhatian penikmat film tanah air. Terlebih untuk film Mungkin Esok Lusa Atau Nanti, yang dikatakannya memiliki potensi untuk kemudian dibuatkan film sekuel-nya.

Production company: Kolam Ikan Pictures
Distributor: Kolam Ikan Pictures
Cast: Natasya Nurhalima (Kemuning), Bilal Fadh (Raditya), Tegar Iman (Dewo), Devi Permata Sari (Ipah), Empriw Mlumah (Heri), Ipoel Mlumah (Heru), Terry Putri (Kemuning’s Mother), – (Budeh Tarmi), Intan Erlita (Raditya’s Mother), Farid Aja (Farid), Olga Lydia (Nina), Akbar Kobar (Imam), Nuthayla Anwar (Bunda Nuthayla), etc
Director: Iwan Kurniawan
ScreenwriterRirin Setiarini, Ade Bareto, Atut Ayam, Nuthayla Anwar
Producers: Iwan Kurniawan
Duration1 hours 54 minutes

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

3 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
top888casino
4 months ago

My brother recommended I might like this web site He was totally right This post actually made my day You cannt imagine just how much time I had spent for this information Thanks

bestiptv-smarters
4 months ago

Thank you for the auspicious writeup It in fact was a amusement account it Look advanced to more added agreeable from you By the way how could we communicate

youtube to mp3
4 months ago

I am not sure where youre getting your info but good topic I needs to spend some time learning much more or understanding more Thanks for magnificent info I was looking for this information for my mission

3
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x