LASAK.iD – Novel satu di antara banyaknya media yang memiliki ruang imajinasinya tersendiri. Pembacanya bisa dengan liar membentuk atau menggambarkan alur cerita bahkan karakternya ke dalam imajinasi pikiran mereka. Imajinasi yang setiap orangnya pun akan berbeda-beda, mungkin hanya sebagian kecil yang memiliki kesamaan secara persepektif.
Tak heran, jika sebuah novel memiliki banyak pembaca, hingga menjadi best seller dengan jutaan eksemplar novel yang terjual. Sesuatu yang juga membuat ketertarikan beberapa pihak dalam hal ini pembuat film untuk menjadikan cerita novel-nya ke dalam format audio visual.
Hal yang dilakukan rumah produksi Columbia Pictures, Wayfarer Studios dan Saks Picture Company, untuk produksi film terbaru dengan judul It Ends with Us. Film yang mengadaptasi novel best seller yang sudah terjual 8 juta eksemplar dengan judul sama karya penulis Collen Hoover.
Sebuah cerita drama romance dengan benang merah tentang trauma kekerasan di masa lalu yang dialami Lily Blossom Bloom. Saat Lily remaja, ia selalu melihat kekerasan yang dilakukan sang ayah kepada ibunya. Puncaknya, ketika seorang remaja laki-laki yang menjadi cinta terdalamnya hingga dewasa mengalami hal serupa.
Remaja laki-laki bernama Atlas harus menerima banyak pukulan keras dari sang ayah yang membuatnya babak belur hingga dilarikan ke rumah sakit, karena Lily dan Atlas kepergok bermesraan di kamar.
Sejak itu, trauma berkepanjangan terus menghantui Lily, yang cukup mempengaruhi kehidupannya. Ketika dewasa, Lily yang merasa menemukan pria yang tepat, tidak seperti sang ayah justru menjadi pemicu kembali trauma masa lalu.
Pria bernama Ryle Kincaid, seorang ahli bedah yang ternyata memiliki trauma mendalam di masa kecil yang membuat dingin hatinya. Bahkan dikenal sebagai ‘player‘ karena tidak pernah benar-benar jatuh cinta pada satu wanita.
Saat terpuruk itulah, cinta masa remajanya kembali untuk mengobati trauma lama. Kemunculan Atlas bagai oase di tengah gurun untuk Lily. Sikapnya yang perhatian dan lembut membuat Lily merasakan kehangatan dan rasa aman yang sebenarnya.
Di saat yang bersamaan, dilema menghampiri perasaan Lily, ‘Apakah harus kembali bersama tetapi dengan trauma yang menghantui atau berpisah untuk menghentikan semua kekerasan itu di mereka?‘. Ya, saat itu ternyata Lily sedang mengandung buah hati pernikahannya dengan Ryle Kincaid.
Tak ingin kekerasan yang sama menimpa putri kecilnya saat dewasa kelak, Lily memutuskan untuk mengakhiri hubungannya dengan Ryle. Setelahnya, Lily perlahan bangkit dan menata hidupnya kembali dengan melepaskan beban trauma hidupnya untuk membesarkan putri kecilnya bersama sang ibu.
Bisnis toko bunga Lily’s Bloom pun telah memiliki pelanggan setia dan terus berkembang. Meski telah mengakhiri hubungan dengan Ryle, hubungannya dengan Allysa, adik dari Ryle masih terjalin baik. Bahkan Allysa pun menyarankan untuk Lily berpisah dengan kakaknya karena itu adalah keputusan yang tepat.
Novel ke film
Kembali ke pembahasan novel-nya yang diadaptasi menjadi sebuah film. Jika dibuat perbandingan antara novel dan film tentu akan ada plus minus. Terlebih novel-nya sendiri telah memiliki jutaan penggemar, dengan imajinasi ceritanya yang sudah terbentuk.
Melihat banyaknya review terutama dari penggemar novel-nya memang dikatakan ada beberapa hal yang diaplikasikan cukup berbeda. Sebagiannya lagi mengatakan tidak sesuai ekspektasi dengan beragam alasan. Misalnya, penyajian yang terasa flat atau datar dengan durasi yang cukup panjang.
Untuk hal ini, sebenarnya bisa dikatakan ada benarnya, sebagai sebuah sajian tontonan memang tetap bisa dinikmati tapi untuk mendapatkan kompleksitas sebuah drama dirasa kurang. Untuk penonton filmnya tapi bukan pembaca novel-nya, It Ends with Us menjadi cerita yang cukup umum.
Sebuah jalan cerita yang memang selalu diinginkan kebanyakan orang, cerita dengan akhir yang bahagia. Bahkan secara penceritaan pun menjadi cukup umum yang sering ditemukan pada cerita film drama. Karena hal ini juga yang mungkin membuat sebagian besar penikmat film menganggap filmnya kurang memenuhi ekspektasi.
Tapi, sisi lain dari pengemasan filmnya menjadi representatif seperti pemindahan imajinasi gaya novel ke audio visual. Terutama kaitannya dengan sinematografi filmnya, tidak juga secara keseluruhan, tetapi cukup banyak framing dari penempatan sudut kamera yang membawa ambience akan itu.
Termasuk di dalamnya adegan yang menampilkan footage akan suasana perkotaan, dari gedung hingga taman kota yang memperlihatkan dedaunan berguguran dan berganti dengan yang baru. Sebagai representatif nama dari karakter utamanya, Lily Blossom Bloom.
Pendukung untuk ini dilakukan dengan penambahan soundtrack maupun scoring filmnya. Yang membuat gambaran imajinasi seperti membaca novel-nya cukup dirasakan.
Ada ambience lain yang dirasakan dari filmnya yang kaitannya dengan genre. Penikmat film terutama genre drama secara tidak langsung akan bisa merasakan perbedaan pengemasan cerita yang dilakukan sutradara. Untuk genre satu ini, ada yang dikemas drama yang sekedarnya saja. Tetapi ada juga sutradara yang mengemasnya dengan melankolis atau istilah mudahnya sangat drama banget.
Meski bukan juga sebuah drama yang memberikan kejutan, tak terlepas dari cukup umumnya cerita yang diusung, membuat penonton bisa dengan mudah untuk menebak momen filmnya, walau ini sebenarnya menjadi bagian dari sebuah plot twist ceritanya dengan konsep alur maju-mundur.
Production company: Columbia Pictures, Wayfarer Studios, Saks Picture Company
Distributor: Sony Pictures Releasing
Cast: Blake Lively (Lily Bloom), Justin Baldoni (Ryle Kincaid), Brandon Sklenar (Atlas Corrigan), Hasan Minhaj (Marshall), Amy Morton (Jenny Bloom), Jenny Slate (Allysa), etc
Director: Justin Baldoni
Screenwriter: Christy Hall
Producers: Alex Saks, Jamey Heath, Christy Hall
Duration: 2 hours 10 minutes
Eu amei o quanto você será realizado aqui O esboço é de bom gosto, seu assunto de autoria é elegante, mas você fica nervoso por querer entregar o seguinte mal, inquestionavelmente, vá mais longe anteriormente, exatamente o mesmo quase muitas vezes dentro caso você proteja esta caminhada
La weekly There is definately a lot to find out about this subject. I like all the points you made
Real Estate This was beautiful Admin. Thank you for your reflections.
Real Estate Pretty! This has been a really wonderful post. Many thanks for providing these details.
Techno rozen Great information shared.. really enjoyed reading this post thank you author for sharing this post .. appreciated
BaddieHub I do not even understand how I ended up here, but I assumed this publish used to be great
Tech to Force very informative articles or reviews at this time.