CinemaFilmReview

Review: Dark Nuns, Berlanjutnya 12 Manifestasi dengan Munculnya Iblis Kuda

6805
×

Review: Dark Nuns, Berlanjutnya 12 Manifestasi dengan Munculnya Iblis Kuda

Share this article

Dark Nuns hadir sebagai film sekuel dari waralaba The Priests yang merupakan film eksorsisme Korea Selatan yang dimulai pada tahun 2015.

LASAK.iDDark Nuns atau yang dikenal juga dengan judul The Priests 2: Dark Nuns menjadi film produksi korea selatan selanjutnya yang hadir di bioskop tanah air. Film ini dibintangi aktris kenamaan Song Hye-kyo, sekaligus menjadi comeback sang aktris ke layar lebar setelah terakhir kali dilakukannya pada 2015 silam.

Sebelum resmi dirilis di bioskop, Dark Nuns telah mencuri perhatian tentu dengan keterlibatan aktris Song Hye-kyo. Tak hanya karena nama besarnya tetapi setelah akting yang memukau dan mencuri perhatian besar untuk perannya sebagai Moon Dong-eun dalam produksi web series berjudul The Glory (2022-2023).

Protagonis yang tampil badas untuk menuntut balas kepada mereka para pembully di masa sekolahnya. Karakter yang memiliki kemiripan dengan karakter barunya sebagai Nun Junia dalam film Dark Nuns. Bedanya, Song Hye-kyo untuk perannya sebagai seorang Nun melakukan kebadasannya kepada sosok iblis yang merasuki tubuh seseorang.

Cukup menarik ketika terbiasa melihat sisi lembut dan penuh kesabaran dari seorang Nun, namun tidak dengan Nun Junia. Karakternya yang badas ini membuat Nun Junia menjadi kebal dengan segala tipu daya iblis yang ingin menggoyahkan keimanannya dengan mengatakan semua keburukannya dan masa lalunya yang kelam.

Perbedaan ini yang menjadi daya tarik filmnya karena mendobrak kebiasaan dari kebanyakan film dengan genre supranatural horror thriller yang mengambil sudut pandang Katolik. Tak hanya terkait dengan gender tetapi karakteristik yang dibentuk penulis untuk karakter utamanya tersebut.

Selain badas, karakter Nun Junia juga lebih dibuat santai. Saking santainya, Nun Junia bisa dengan lantang melontarkan kata umpatan bahkan kepada petinggi dari gereja dengan statusnya sebagai Nun. Karakteristik yang di antaranya menjadi alasan Nun Junia mendapat julukan sebagai Dark Nuns.

Untuk sisi ini, penikmat film dibawa ke tontonan yang kental akan religius namun dibuat lebih dekat dengan penikmat film dan mencoba dikemasnya sedikit lebih santai. Namun, setelah menonton filmnya secara konflik cerita cukup kompleks, ada layer lainnya dari konflik setiap karakter.

Tak sekedar Hee-joon yang mungkin secara random dijadikan iblis sebagai medium untuk kebangkitan. Pada sisi pemuka agama, ada alasan yang ternyata saling berkaitan antara Nun Junia dan Nun Michaela sehingga menjadi orang pilihan untuk melakukan prosesi eksorsisme. Juga dengan beberapa Pendeta yang terlihat dalam filmnya.

Hal ini masih berkaitan dengan gaya khas film maker korea selatan dalam penyajian sebuah cerita. Membuat sebuah konflik yang mungkin sederhana dengan eksekusi adegan ke adegan dibuat lebih bercerita. Seringnya dijumpai dengan memperpanjang durasi walau hanya dalam hitungan detik. Ditambah dengan scoring yang membuat sebuah adegan lebih mengena meski hanya sedang berdialog saja.

Ini pula yang mungkin memberi kesan film Dark Nuns lebih berfokus pada prosesi eksorsisme, karena untuk beberapa hal terlihat lebih mendetail dibandingkan beberapa film serupa. Tak heran karena film pertamanya pun masih membawa kesamaan secara alur maupun conclusion ceritanya serta pada sinematografi filmnya.

Dikatakan filmnya lebih “santai” dibandingkan kebanyakan film bertema eksorsisme, mungkin bisa sedikit dibandingkan dengan film korea lainnya berjudul Devils Stay yang juga sempat tayang di Indonesia. Dark Nuns untuk film dengan horor sebagai salah satu bagian genre filmnya, justru minim dengan unsur jump scare.

Prosesi eksorsisme yang dilakukan lebih memperlihatkan dialog antara subjek yang melakukan dan objek yang didoakan, yaitu iblis. Merinding dan sedikit ketakutan penikmat film terjadi karena dialog yang intens. Terutama dialog yang dilakukan iblis bernama Gamigin, tentang asalnya, alasan keberadaannya dan yang telah dilakukannya selama ini.

Dialog yang dilakukan karakter Hee-joon sebagai Gamigin dan juga setiap adegan seperti lebih menitikberatkan pada sebuah film yang benar-benar menjadi renungan untuk yang menonton terutama dengan keyakinan Katolik. Untuk itu kesan sebagai film bercerita cukup pas disematkan untuk film sekuel dari The Priests.

Untuk itu, kehadiran deretan pemainnya yang pas dalam memerankan karakter masing-masing tidak membuat filmnya terasa flat atau datar. Masih ada tekstur dalam ceritanya, terutama ketiga karakter sentralnya, yaitu Song Hye-kyo yang memerankan Nun Junia, Jeon Yeo-been dengan perannya sebagai Nun Michaela serta aktor anak-anak yang mulai beranjak remaja, Moon Woo-jin sebagai Hee-joon, remaja laki-laki yang dirasuki oleh roh jahat yang kuat.

Juga tekstur kejutan di tengah cerita yang terbentuk, di antaranya kehadiran dari Mudang (dukun perempuan) yang melakukan prosesi pengusiran roh jahat atau disebut Gut. Menariknya, hal itu menjadi kontras ketika yang ada dalam bayangan penikmat film hanya ada prosesi eksorsisme yang merujuk pada sudut pandang Katolik, tetapi juga ada prosesi perdukunan juga.

Hal ini sebenarnya keunggulan lain dari produksi korea, yang selalu memperlihatkan sisi dari negara tersebut. Untuk film Dark Nuns, salah satunya prosesi pengusiran roh jahat oleh dukun dalam kepercayaan Korea. Juga pada vibes dan ambience filmnya yang tetap membawa banyak hal dari negara berjuluk negeri ginseng tersebut.

Secara keseluruhan, film sekuel Dark Nuns masih membawa alur dan flow yang sama dengan film pertamanya, terutama kaitannya dengan 12 manifestasi walau detail akan hal itu belum tertangkap jelas di sebagian besar penikmat filmnya. Pada karakter Nun itu sendiri yang melakukan prosesi eksorsisme mengingatkan pada film hollywood berjudul The Nun.

Untuk prosesi eksorsisme memberikan keseruan dan ketegangan lebih naik level. Seakan iblis yang dihadirkan dalam ceritanya kini, yaitu Gamigin bertemu dengan lawan yang seimbang, yang lebih siap, lebih nyeleneh, lebih santai dan lebih badas sehingga terjadi perdebatan yang alot dari keduanya yang membuat gregetan.

Menilik juga iblis yang masuk ke dalam karakter Hee-joon, selain masih saling terhubung dengan film pertamanya, Gamigin ternyata secara kepercayaan benar adanya, merupakan sosok roh jahat atau iblis yang tercatat sebagai bagian dari Ars Goetia yang terdapat dalam buku The Book of the Goetia of Solomon the King.

Jika mengkaitkan memilih Gamigin sebagai entitas antagonis dengan alur cerita filmnya, terletak pada kejujuran. Melihat setiap karakter yang muncul di filmnya, beberapa di antaranya sangat terhubung tentang sebuah kejujuran. Baik karakter sentral maupun para karakter pendukung. Jika benar adanya, cukup menarik untuk membuat keterkaitan antara satu sama lain filmnya.

Menilik kembali Dark Nuns sebagai film dengan tema eksorsisme, selalu menjadi film yang memiliki keberlanjutan cerita. Kembali kepada pemahaman keyakinan, iblis itu kekal (beberapa kayakinan mengatakan kekal hingga hari akhir a.k.a kiamat) mereka hanya bisa terusir dari wadahnya bukan musnah.

Hal ini dipertegas dengan postcredits scene yang memunculkan kembali aktor Gang Dong-won, yang merupakan karakter sentral dari film pertamanya, The Priests yang merupakan seorang Deacon bernama Deacon Choi. Hal ini seolah mengindikasikan bahwa karakter Deacon Choi akan menjadi main untuk film series berikutnya bersama Nun Michaela.

Production company: Zip Cinema
Distributor: Next Entertainment World
Cast: Song Hye-kyo (Sister/Nun Junia), Jeon Yeo-bin ( Sister/Nun Michaela), Lee Jin-uk (Father Paolo), Heo Jun-ho (Father Andrea), Moon Woo-jin (Hee-joon), etc
Director: ⁠Kwon Hyeok-jae
Screenwriter: –
Producers: Lee Yu-jin, Oh Hyo-jin
Duration1 hours 54 minutes

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

6 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Athena Toy
11 days ago

Your writing is a true testament to your expertise and dedication to your craft. I’m continually impressed by the depth of your knowledge and the clarity of your explanations. Keep up the phenomenal work!.

Hellen Hodkiewicz
11 days ago

Hello my loved one I want to say that this post is amazing great written and include almost all significant infos I would like to look extra posts like this.

Jacques Stanton
11 days ago

Hi Neat post There is a problem along with your website in internet explorer would test this IE still is the market chief and a good section of other folks will pass over your magnificent writing due to this problem.

Sabina Hoeger
11 days ago

Your blog has quickly become my go-to source for reliable information and thought-provoking commentary. I’m constantly recommending it to friends and colleagues. Keep up the excellent work!.

Kuşadası güvenilir escort

Kuşadası güvenilir escort Selin D. (⭐️⭐️⭐️⭐️3D sanal turla mekanı önceden görmek harikaydı! Yenilikçi bir yaklaşım. http://corevalue.in/?p=5891

yearlymagazine
7 days ago

helloI like your writing very so much proportion we keep up a correspondence extra approximately your post on AOL I need an expert in this space to unravel my problem May be that is you Taking a look forward to see you

6
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x