WeTV Original Series Cinta Mati dengan Genre Romantic Psychological Thriller Hadirkan Tantangan Baru Untuk Mereka yang Terlibat

LASAK.iD – WeTV Indonesia kembali bekerja sama dengan Hitmaker Studio, rumah produksi lokal untuk memproduksi series terbaru berjudul Cinta Mati yang menjadi bagian dari program WeTV Original Series.

Dibintangi Aliando Syarief dan Aisyah Aqilah sebagai dua karakter utamanya, Bara dan Aleya, WeTV Original Series Cinta Mati mengusung genre romantic psychological thriller. Genre yang mungkin jarang rumah produksi usung untuk memproduksi film maupun series.

Sebuah genre menarik yang diperkuat dengan official poster yang memperlihatkan sebuah cangkir kopi dengan pisau yang tertancap di sampingnya dan dipenuhi dengan darah.

Baca juga: WeTV Original Series Jangan Salahkan Aku Selingkuh Resmi Diperkenalkan dengan Gelaran Potong Tumpeng

“Posternya, basically itu cerita dari series-nya itu sendiri, karena ceritanya dia seorang anak muda yang berumur 16 tahun. Dia sudah dewasa dan bekerja sebagai barista, tapi kalau mau putus atau apapun itu dia ngga terima, dia bisa bunuh orang untuk mendapatkan itu. Jadi, kenapa kopinya dengan darah dan pisau karena dia kerja di barista dan dia obsess itu“, jelas Rocky Soraya selaku produser.

WeTV Original Series Cinta Mati tak sekedar menguras emosi dengan penceritaan secara psikologis atau gemesin secara romance, tetapi akan membawa ketegangan dengan adanya sajian adegan aksi atau fight. Bahkan ada bagian dari cerita series-nya yang menampilkan karakter utama yang melakoni adegan menari balet.

Hal ini diungkapkan Aliando Syarief saat momen tumpengan, jelang akan dimulainya proses syuting. Selain, Aliando yang beberkan akan peran barunya sebagai antagonis dan pertama kalinya ia menjadi lead character untuk produksi sebuah series.

“Di sini, karakternya memang agak super human karena saya antagonisnya, yang dituntut untuk bisa banyak hal, karena mungkin latar belakang karakter yang bener-bener banyak bisa, kaya ular banyak bisanya. Jadinya, banyak hal yang dituntut untuk bisa masuk ke dalam karakter. Yang sudah pasti adalah kita di sini menunjukkan action yang gore, dan itu yang Ali lakukan di sini. Itu butuh effort badan yang ngga kaya kemarin, jongkok aja susah. Sekarang untuk backflip dan adegan kill sudah bisa semuanya“, ungkap Ali.

Tak hanya Aliando yang secara tidak langsung mendapatkan sebuah tantangan baru dalam karirnya sebagai pelaku seni peran. Lawan mainnya, Aisyah Aqilah ternyata dituntut untuk memiliki tubuh lentur dan luwes layaknya penari balet.

Perannya sebagai anak sekolah berumur 17 tahun bernama Aleya digambarkan menyukai seni tari balet. Satu sisi dari peran Aleya yang baru untuknya dan butuh perjuangan untuk berlatih selama proses reading.

“Karakter aku di sini bukan cuma karakter anak sekolahan aja, tapi aku di sini menjadi anak yang bisa balet. Di mana, untuk aku sendiri ngga pernah balet terus badan aku amat sangat tidak fleksibel. Aku sampai latihan 4 kali dan ngulang juga di lokasi. Prosesnya sih lebih ke pendalaman karakter, cerita dan balerina. Seru banget latihan balet, jadi belajar hal yang baru,” kata Aisyah Aqilah.

Selain, dari deretan pemain, Danial Rizki yang dipercaya sebagai sutradara, WeTV Original Series Cinta Mati menjadi pertama kali untuknya mengarahkan cerita panjang dalam format series.

Secara general, film maupun series sama-sama sebuah media cerita audio visual yang menarik. Sedangkan, perbedaan sekaligus menjadi tantangan untuk Danial, ketika menciptakan dinamika dalam grafik mood penonton untuk tetap tertarik dari episode awal hingga akhir.

“Banyak kesamaan karena ilmu dasarnya sama, tapi banyak sekali perbedaan yang harus diperhatikan. Kalau film, penonton kita kurung dalam ruang gelap selama 2 jam, untuk membuat mereka tetap duduk. Kalau series ini tantangannya lebih tinggi lagi, karena kita harus bikin mereka tetap nonton dari episode 1 hingga 10 untuk series ini. Sehingga banyak titik-titik yang in trigger buat penonton yang harus diciptakan di banyak tempat“, jelas Danial Rizki.

WeTV Original Series Cinta Mati akan berjumlah 10 episode. Para cast & crew yang baru memulai proses syutingnya dikatakan baru menayangkannya di akhir semester kedua tahun 2024.

Selain, nama Aliando Syarief dan Aisyah Aqilah sebagai karakter utama, sederet nama dihadirkan sebagai karakter pendukung. Sebut saja, Jeremy Thomas dan Mona Ratuliu dari deretan pemain senior. Ada juga bintang muda, seperti Richelle Georgette Skornicki, Cantika Putri, Mahdy Reza, Samudra Taylor dan nama lainnya.