Tech

SMK-PK Cybersecurity Bantu Siswa SMK Dapatkan Sertifikasi Terkait Keamanan Siber

66
×

SMK-PK Cybersecurity Bantu Siswa SMK Dapatkan Sertifikasi Terkait Keamanan Siber

Share this article

LASAK.iDEra digital yang menyasar hampir ke seluruh di dunia, memaksa perubahan akan kemampuan sumber daya manusia yang mumpuni. Perkembangan digital yang juga dirasakan Indonesia saat ini dan untuk waktu kedepan. World Bank bahkan prediksi Indonesia memerlukan 9 juta pekerja bertalenta digital maupun semi-digital pada tahun 2030.

Selain itu, McKinsey mengemukakan bahwa keamanan siber (cybersecurity) merupakan salah satu dari lima bagian strategi imperatif yang menjadi ujung tombak pertumbuhan dan efisiensi ekonomi. Namun berdasarkan data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Indonesia sendiri mencatat adanya 1.65 miliar serangan anomali keamanan siber dari Januari hingga Desember 2021.

Dalam upaya membantu Indonesia mengurangi dampak ekonomi yang disebabkan oleh serangan siber, InfraDigital Foundation (IDF) dan Mastercard berkolaborasi untuk menyelenggarakan pelatihan dan sertifikasi cybersecurity bagi generasi muda Indonesia, khususnya siswa SMK. Sebagai bagian dari program unggulan Mastercard Academy 2.0, pelatihan dan sertifikasi cybersecurity ini menargetkan 6,000 siswa SMK pada tahun 2022.

Program pelatihan ini terdiri dari pelatihan daring intensif, workshop soft skills, webinar karir, sertifikasi global CompTIA dan job channeling. Hingga Mei 2022, pelatihan dan sertifikasi cybersecurity telah melatih sebanyak 5,005 siswa dan 369 guru di 341 sekolah. IDF dan Mastercard bekerja sama secara erat dengan pemerintah Indonesia termasuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk memperluas program dan memastikan kegiatan dapat tetap berlanjut bahkan setelah program intervensi berakhir.

Suksesnya program ini dirasakan oleh Aziz, alumni pelatihan yang berhasil mendapatkan sertifikasi CySA+ CompTIA, sebuah sertifikasi analis cybersecurity pada tingkat kesulitan moderate-advance. Kini diketahui Aziz bekerja sebagai Associate Cybersecurity Consultant di Horangi Cybersecurity, perusahan keamanan siber yang berasal dari Singapura.

Program pelatihan dan sertifikasi mampu meningkatkan kemampuan Aziz, baik hard skills maupun soft skills, khususnya dalam bidang cybersecurity. Sekaligus membangun kepercayaan diri Aziz sebagai seorang lulusan SMK. Untuk bersaing dengan pelamar kerja lainnya untuk mendapatkan pekerjaan di industri Informasi dan teknologi secara global. Pada akhirnya pencapaian Aziz dapat membantu perekonomian keluarganya.

Acara Launching SMK-PK Cybersecurity merupakan program kerjasama IDF dan Mastercard dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Program Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan 2022 (SMK-PK). Program nasional yang bertujuan untuk mengimplementasikan kerjasama antara lembaga pemerintah dengan pihak swasta. Melalui program ini, Kemendikbud-Ristek melakukan penyepadanan dukungan terhadap kontribusi Mastercard yang memberikan pendanaan pelatihan cybersecurity. Dukungan pemerintah dapat melalui penyediaan komputer kepada sekolah binaan, seperti SMKN 2 Jakarta dan SMKS Wikrama Bogor.

Program ini akan melibatkan 300 siswa, alumni muda, dan guru dari kedua sekolah tersebut.Program pelatihan ini akan diintegrasikan dengan kurikulum sekolah yang terdiri dari materi modul CompTIA Network+, Linux+, dan Security+, sertifikasi global serta job channeling untuk memperluas kesempatan bagi para siswa dalam mendapatkan pekerjaan pada bidang IT/Cybersecurity. Program ini akan berlangsung selama Agustus hingga Desember 2022.

Dalam kegiatan peresmian ini, acara dimulai dengan sambutan dari Bapak Saryadi, S.T., M.B.A, Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi, Kemendikbud-Ristek diikuti dengan sambutan dari Navin Jain, Presiden Direktur PT. Mastercard Indonesia, serta Wakil Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II Ibu Dr.Dra Hj. Hj Otin Martini, MPd.

Melalui program SMK Pusat Keunggulan Cyberwarriors sebagai bagian dari program Cyersecurity Training ini kami harapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar lagi dengan membekali peserta untuk menjadi Tech Talent baru khususnya bidang cybersecurity yang sudah siap dan matang dalam memasuki dunia kerja”, ungkap Muhammad Rofi, selaku Chairman InfraDigital Foundation dalam sambutan pembukaan launching SMK-PK Cybersecurity.

Bapak Saryadi, S.T., M.B.A, Plt. Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi, Kemendikbud-Ristek menyampaikan, “Program SMK-PK Cybersecurity ini adalah upaya gotong royong antara pemerintah dan swasta untuk bersama-sama memberikan dukungan dalam pengembangan SMK pusat keunggulan dan guna terwujudnya link and match antara smk dengan industri.

Beliau juga menambahkan bahwa Kemendikbud-Ristek dalam memberikan dukungannya tidak hanya diberikan dalam satu tahun, “Namun akan kami kawal sekurang-kurangnya tiga tahun. bahkan sampai empat tahun, sesuai dengan proyeksi bagaimana sekolah tersebut bertransformasi.”

Ibu Dr.Dra Hj. Hj Otin Martini, MPd., Wakil Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah II, mengatakan, “Harapannya tidak lagi lulusan SMK banyak pengangguran, tetapi lulusan SMK bisa benar-benar menjadi SMK Bisa dan Hebat. Apalagi saat ini kurikulum kita sudah di combine antara apa yang dibutuhkan di industri akan diajarkan di sekolah.”

Navin Jain, President Director, PT Mastercard Indonesia, mengatakan, “Seiring upaya Indonesia untuk terus mempercepat transformasi digital, terdapat kebutuhan untuk fokus dalam keamanan siber. Kekurangan keterampilan keamanan siber terus memiliki berbagai tantangan dan dampak di Indonesia. Mastercard senang berkolaborasi dengan IDF dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk meningkatkan keterampilan anak-anak muda di SMK melalui program SMK PK guna mendukung agenda transformasi digital dan meningkatkan keterampilan tenaga kerja di Indonesia. Kolaborasi ini juga merupakan bagian dari komitmen Mastercard untuk menjadikan 1 miliar orang dan 50 usaha mikro dan kecil bagian dari ekonomi digital di tahun 2025.”