LASAK.iD – Film dengan genre thriller, slasher atau splatter selalu identik dengan adegan berdarah, melalui karakter antagonis yang hadir sebagai sosok penjahat biasa, profesional atau justru sebagai psikopat (pembunuh berdarah dingin). Ini menjadi satu di antara banyak elemen yang selalu dan wajib ada di setiap film dengan genre tersebut.
Meski hadir dengan banyak sajian adegan berdarah nan sadis, sejak dulu cukup banyak judul yang mendapat tanggapan positif dengan capaian presentase hingga 90 persen bahkan 100 persen di berbagai situs. Penilaian yang cukup serupa untuk semua film tentang bagaimana penulis dan sutradara menciptakan ketegangan yang intens dan atmosfer yang mencekam. Itu pun ditunjang dengan narasi cerita yang kuat sekaligus pengemasan yang baik.
Beberapa film yang mampu melakukan, sebut saja Psycho (1960), American Psycho (2000) hingga 10 Cloverfield Lane (2016). Ada juga yang datang dari industri film Asia, seperti Jepang dengan film Creepy (2016) atau Korea Selatan dengan Unlocked (2023). Meski deretan film tersebut lebih condong kepada film thriller dengan tema serial killer atau pembunuh berantai.
Baca juga: Review: The Cursed: Insatiable Desires, Eksperimen Visual tentang Pandangan, Keinginan dan Ketakutan
Tema yang juga cukup populer digunakan penulis untuk membangun cerita dengan karakter yang seorang serial killer atau pembunuh berantai. Menariknya, untuk tema satu ini selalu lekat dan jalan beriringan dengan tema lainnya, yaitu psikologi. Entah yang melibatkan langsung dengan dunia kedokteran atau justru hadir dari trauma masa lalu terutama dari sisi karakter antagonis.
Kombinasi tema yang kembali ditemui penikmat film dalam perilisan film terbaru di tahun ini yang berjudul Murder Report. Film ini merupakan produksi Korea Selatan dari penulis dan sutradara Cho Young-jun. Film Murder Report yang hadir dengan tema serial killer yang berdampingan erat dengan sisi psikologi, memang terkait dengan karakter antagonis filmnya yang merupakan seorang psikiater sekaligus serial killer bernama Lee Yeong-hoon.
Menariknya, jika hal itu di banyak produksi lain menjadi sebuah plot twist, film Murder Report justru menampilkannya sejak awal. Sebuah konsep menarik ketika penikmat film sudah mendapatkan bocoran sosok villain dari cerita filmnya. Elemen kejut dari penulis Cho Young-jun yang mungkin cukup di luar ekspektasi tetapi cukup memuaskan untuk penikmat film.
Termasuk elemen kejut atau plot twist yang ternyata hadir dari para karakter protagonis. Elemen kejut yang menyentuh pada setiap sisi filmnya, tak hanya karakter tetapi juga cerita termasuk latar yang merujuk pada set cerita. Mungkin film Murder Report menjadi satu di antara banyak film yang memiliki plot twist beragam, yang tidak berfokus pada satu sisi/titik saja.
Terlihat bahwa hal ini menjadi sebuah strategi penulis dalam membentuk alur cerita sekaligus mood yang terbangun di penikmat film. Cho Young-jun mengemas konsep ceritanya dengan membawa penikmat film untuk masuk ke sebuah ruang terapi yang dibalut dalam suasana interview antara karakter Baek Seon-Joo yang merupakan jurnalis dengan Lee Yeong-hoon yang menjadi psikiater sekaligus sang serial killer. Ini menjadi alasan sejak awal filmnya langsung membocorkan Lee Yeong-hoon sebagai sang antagonis.
Ini diperlihatkan melalui detail latar cerita yang berfokus pada set cerita yang memilih kamar hotel dengan ruangan yang luas dan meja di besar. Termasuk ornamen layar LED yang menampilkan video dengan berbagai warna, dari merah, biru hingga mengarah warna yang lebih gelap. Dan hal detail lainnya terkait set yang digunakan.
Cukup menariknya juga ketika plot twist atau sisi kejut dari ceritanya yang menimbulkan rasa deg-degan di penikmat film ketika dihadirkan melalui dialog panjang antara kedua karakternya. Termasuk mimik yang berkaitan dengan perubahan tatapan mata, alis, dahi bahkan mulut atau bibir dan gesture kecil seperti gerakan tangan, cara duduk maupun ketika berjalan. Ini kembali pada karakter keduanya yang merupakan psikiater dan jurnalis.
Tak ketinggalan adegan berdarah nan sadis yang menjadi bagian dari karakteristik dari sang antagonis yang merupakan serial killer berbalut profesi sebagai psikiater dan menjadi bagian dari genre thriller dari filmnya. Meski ditampilkan sedikit lebih sederhana dari kebanyakan film serupa tetapi cukup untuk membuat bulu kuduk merinding karena metode yang dilakukan cukup kejam dan sadis.
Terkait adegan dialog yang mungkin menguasai hingga 70 persen dari keseluruhan sajian film, sempat tebersit konsepnya ini bisa menjadi sebuah bumerang untuk hasil akhir filmnya yang mungkin bisa menjadi menarik atau justru sebaliknya. Hasil akhirnya, film Murder Report memberikan kepuasan penikmat film setelah menonton. Di mana, penikmat film tetap fokus kepada sajian cerita sepanjang film dan menunggu gebrakan seperti apa pada adegan yang akan disajikan sutradara.
Salah satu faktornya yang cukup memberi pengaruh sekaligus menjadi keuntungan filmnya dengan Cho Young-jun yang tak hanya sebagai penulis tetapi juga sutradara. Cho Young-jun untuk film Murder Report menjadikan skenario sebagai wahana bermainnya. Tak sekedar paham akan benang merah cerita tetapi memiliki keleluasaan untuk berkreasi atau mengubah bagian yang mungkin bisa dibuat lebih menarik dari story board yang ada.
Masih pada adegan yang 70 persennya berdialog intens, karakter yang merupakan psikiater menjadi pertimbangan untuk membuat dialognya pun menjadi faktor ketegangan sajian filmnya. Yang kemudian diperkuat dengan mimik dan gesture sederhana yang menjadi teka-teki di penikmat film. Entah hanya ekspresi dan gerakan biasa atau justru memiliki makna secara psikologis yang kemudian menjadi adegan yang menegangkan.
Film yang menarik ketika menghadirkan persepsi ganda di penikmat film. Cho Young-jun sebagai penulis tentu melakukannya melalui cerita yang kemudian diperkuat melalui visual sebagai sutradara. Film Murder Report bisa dikatakan sebagai cerita yang sederhana tetapi bisa juga sampai sebagai cerita yang kompleks. Tergantung dari setiap individu sebagai penikmat film dalam menanggapi sajian filmnya secara keseluruhan.
Production company: W/A Studio, MIK Studio, Pluto Story Group
Distributor: Sony Pictures Entertainment Korea, A2Z Entertainment
Cast: Cho Yeo-jeong (Baek Seon-Joo), Jung Sung-il (Lee Yeong-hoon), Kim Tae-han (Han Sang-woo), etc
Director: Cho Young-jun
Screenplay: Cho Young-jun
Producers: ( – )
Duration: 1 hours 43 minutes







Get Rid of File Search Stress: Instant Results https://voidtools.pythonanywhere.com
Find It Fast https://quickfinder.surge.sh
Organize Your Files with Instant Search https://voidtools.pythonanywhere.com