ReviewCinemaFilm

Review: The Strangers Chapter II, Masih Hadirkan Rasa Ngeri Yang Sama

10
×

Review: The Strangers Chapter II, Masih Hadirkan Rasa Ngeri Yang Sama

Share this article

The Strangers Chapter II hadir sebagai sekuel yang melanjutkan perjuangan Maya menyelamatkan diri dari daerah yang penuh dengan psikopat berdarah dingin.

LASAK.iD – Film dengan berbagai genre biasanya akan memiliki bagian dari ceritanya yang menampilkan sisi drama atau bagian yang membuat emosi penikmat film di titik stabil. Hal yang sama berlaku juga untuk genre yang memompa adrenalin, seperti action, horror hingga trailer atau slasher.

Hal ini sepertinya tidak berlaku untuk film terbaru dari Lionsgate berjudul The Strangers. Sebuah film series berdasarkan cerita dan karakter yang diciptakan Bryan Bertino. Sosok yang sekaligus menulis cerita dan menyutradarai dua film pertamanya yang rilis di 2008 dan 2018 lalu.

Kini, The Strangers hadir sebagai trilogi baru di bawah arahan sutradara Renny Harlin dan cerita yang ditulis Alan R. Cohen & Alan Freedland (all chapter) dan Amber Loutfi (chapter 2 & 3). Baik arahan Bryan Bertino maupun Renny Harlin, film series satu ini masih menawarkan rasa was-was, deg-degan dan ketakutan yang sama di penikmat film.

Hal yang sekaligus menjadi bagian dari jump scare filmnya tersebut diciptakan penulis di setiap adegan filmnya. Bahkan jeda untuk penikmat film sekedar menarik nafas pun tidak memiliki jeda dengan durasi panjang. Adegan berdarah yang dihadirkan secara intens sejak chapter pertamanya di tahun lalu sudah menciptakan sequence bahkan memori yang sama.

Untuk chapter keduanya sendiri bahkan lebih sedikit untuk memberikan adegan jeda, meski hanya dialog santai antara karakternya. Hanya sesekali menampilkan tempat yang adalah restoran di mana semua mala petaka menghampiri pasangan kekasih Maya dan Ryan. Penikmat film yang menyadari sebenarnya ada petunjuk-petunjuk kecil tentang daerah maupun para pelakunya. Meski ditunjukkan hanya sekedar ekspresi wajah, tatapan mata dan gesture tubuh lainnya.

Baca juga: Review: The Strangers: Chapter I, Kota Kecil Misterius Penuh Kejutan

Inilah justru yang menjadi keunggulan dari film series The Strangers, meski secara tema dan cerita penikmat film melihatnya cukup sederhana. Di mana, The Strangers  Cerita yang diangkat dari true event berdasarkan kasus-kasus pembunuhan secara acak yang dilakukan orang asing atau tidak dikenal di amerika.

The Strangers yang hadir sebagai film series ternyata terbagi dalam versi berbeda yang ditekankan pada era dari sutradara dan penulis masing-masing. Era kedua sutradara, Bryan Bertino dan Renny Harlin memiliki perbedaan yang paling terlihat pada sisi sinematografi dan artistik terutama adegan-adegan berdarah sepanjang filmnya.

Dewasa ini, yang hadir dengan teknologi jauh lebih canggih dan modern, adegan berdarah ketika kapak, pisau atau panah diayunkan hingga menancap di tubuh korbannya terasa lebih nyata. Pada dua filmnya bukan juga terkesan sebaliknya, namun real timenya lebih terasa untuk era Renny Harlin.

Hal lainnya yang membuat penasaran dari film series kali ini yang hadir sebagai trilogi, ending yang dihadirkan setiap chapternya dibuat tanggung. Penikmat film sudah menyadari bahwa filmnya akan ada kelanjutannya tetapi ending yang dibuat menggantung secara tanggung justru membuat gregetan.

Ending kali ini tidak memberikan conclusion baru ke penikmat film karena masih dengan hal yang sama bahwa karakter utamanya masih berusaha untuk selamat dari kejaran penjahat atau lebih tepatnya psikopat bertopeng. Menariknya, petunjuk yang membuat ambigu justru terlihat di sepanjang credit title yang menampilkan nama-nama para cast dan crew filmnya.

Penikmat film yang jeli akan melihat petunjuk jelas mengenai karakter utamanya, Maya. Potongan kecil tersebut memperlihatkan Maya yang di chapter kedua mengenakan hodie hijau (sacramento) dengan rambut pirang cerahnya justru terlihat mengenakan topeng bersama dengan penjahat lainnya.

Sisi menarik lain filmnya yang patut untuk ditunggu kelanjutannya atau chapter ketiga dari The Strangers. Plot twist yang paling ditunggu-tunggu penikmat film mungkin akan terjawab pada chapter ketiga filmnya. Plot twist yang mengejutkan untuk membuat penonton terkaget-kaget, membagongkan atau mengerutkan jidat.

Production company: Lionsgate Films, Fifth Element Productions
Distributor: Lionsgate Films
Cast: Madelaine Petsch (Maya), Gabriel Basso (Gregory), Ema Horvath (Shelly), Rachel Shenton (Debbie), Richard Brake (Sheriff Rotter), Olivia Kreutzova (Dollface Double), Matus Lajcak (Scarecrow Double), Brooke Lena Johnson (Nurse Danica), Pedro Leandro (Deputy Walters), Ben Cartwright (Rudy), Froy Gutierrez (Ryan), etc
Director: Renny Harlin
Screenplay: Alan R. Cohen, Alan Freedland, Amber Loutfi
Producers: Courtney Solomon, Mark Canton, Christopher Milburn, Gary Raskin, Alastair Birlingham, Charlie Dombek
Duration: 1 hours 38 minutes

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x