ReviewCinema

Review: The Strangers: Chapter I, Kota Kecil Misterius Penuh Kejutan

463
×

Review: The Strangers: Chapter I, Kota Kecil Misterius Penuh Kejutan

Share this article

The Strangers merupakan film yang diangak berdasarkan kasus kejahatan di amerika yang beberapa di antaranya tergolong brutal dan sadis.

LASAK.iD – Inspirasi seorang penulis dalam membuat sebuah cerita untuk sebuah produksi film bisa datang dari mana saja. Ada yang berasal dari imajinasinya sendiri atau terinspirasi dari sebuah kejadian di dunia nyata, yang kemudian dikemas dengan berbagai genre film.

Film berjudul The Strangers misalnya, penulis Bryan Bertino, Alan R. Cohen dan Alan Freedland membuat cerita filmnya berdasarkan kejadian nyata, yaitu kejahatan penyerangan brutal yang terjadi di Amerika selama beberapa kurun waktu.

Beragam bentuk kejahatan yang dilakukan, ketiganya kemudian mengambil salah satunya yang tercatat sebagai yang brutal, sadis dan mungkin yang paling mencuri perhatian publik Amerika bahkan dunia.

Ini mungkin yang menjadi alasan, The Strangers diproduksi menjadi film panjang, yang juga dirilis menjadi beberapa bagian. Untuk film yang dirilis di tahun 2024 adalah The Strangers: Chapter I.

Film ini mengambil latar sebuah kota kecil di pinggiran Miami bernama Venus yang dihuni sekitar ratusan orang, letak kotanya pun berada di tengah hutan. Kesan ramah di awal yang didapatkan Ryan dan Maya ternyata kedok belaka.

Ternyata setelahnya, beberapa orang atau mungkin semua orang di kota Venus tersebut terlibat dengan sejumlah kasus orang hilang, yang diketahui keberadaannya di kota tersebut sebelum akhirnya dinyatakan sebagai orang hilang.

Beberapa orang dari kota Venus menjadi psikopat dengan membunuh mereka yang tanpa sengaja singgah di kota tersebut. Filmnya kini mengambil sudut dari korban bernama Ryan dan Maya, sepasang kekasih yang berniat untuk pergi ke kota Miami.

Perjalanan selama beberapa hari membuat mereka merasa kelaparan. Saat mereka mencoba mencari sesuatu di peta digital ditunjukkan sebuah kota kecil yang bernama Venus. Pergilah keduanya ke kota itu, tidak ada rasa curiga karena sambutan hangat yang keduanya dapatkan dari penduduk yang ditemui. Meski sesaat cara mereka melihat orang asing seperti hewan buas yang siap menerkam.

Namun, setelah keduanya menyelesaikan makan malam dan kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan, tanpa diduga mobil mereka mengalami gangguan yang membutuhkan suku cadang yang baru didapatkan esok hari. Situasi yang memaksa keduanya menginap di sebuah kabin milik salah satu penduduk yang sering disewakan.

Situasi yang ternyata menjadi mala petaka untuk keduanya, yang diteror semalaman oleh sekelompok orang bertopeng dengan membawa senjata kapak dan pisau besar. Ryan dan Maya mencoba terus untuk mencari cara untuk keluar dari kota tersebut, namun usahanya selalu gagal.

Pada akhirnya, keduanya tetap tertangkap dan aksi sadis dari orang bertopeng pun dimulai. Ryan yang lebih dulu dieksekusi dengan menusukan pisau besar, dilanjutkan dengan Maya. Saat keduanya siap dihabisi lebih sadis terdengar sirene mobil polisi mendekati kabin.

Itu membuat 3 orang bertopeng meninggalkan kabin dengan Ryan dan Maya yang terluka parah dan pingsan dalam keadaan terikat di kursi. Setelahnya, terlihat Maya berada di ranjang rumah sakit yang menahan rasa sakit di bagian bawah perutnya akibat luka tusukan.

Review

The Strangers: Chapter I, sesuai dengan judulnya memang mengindikasikan bahwa orang-orang asing yang masuk ke wilayah kota Venus, yang secara tidak sengaja dan secara acak akan selalu bernasib sama dengan menjadi korban para psikopat. Terlepas dari ceritanya yang memang berdasarkan pada kejadian nyata.

Film ini sebenarnya memberikan sensasi yang sama seperti kebanyakan film yang mengangkat cerita tentang psikopat, akan rasa deg-degan layaknya bermain hide and seek. Ada yang berjaga, ada pula yang bersembunyi untuk dicari.

Namun, ada momen untuk sensasi jump scare dari hide and seek ke penikmat film lebih seperti pada film horror, yang bermain dengan ketepatan momem dan waktu untuk membuat penonton terkejut. Membuat penikmat film menebak-nebak adegannya.

Sedangkan, pada film thriller dengan protagonis seorang psikopat, seringnya lebih ke to-the-point. Tak banyak memainkan momem dan waktu (dalam hal ini pada panjangnya durasi).

Hal ini yang tak heran banyak penikmat film menahan nafas sejenak karena menunggu akan seperti apa suatu adegan selesai. Sensasi dalam film horror dan thriller bisa dirasakan bersamaan.

Lalu, menilik penceritaan yang diberikan sehingga membuat filmnya menjadi beberapa chapter (bagian), terlihat dari panjangnya durasi yang diberikan pada sebuah adegan. Padahal hal tersebut bisa lebih dipersingkat sehingga tidak berdurasi panjang. Mungkin saja hanya menjadi satu film, namun dengan durasi yang cukup panjang dengan 120 menit atau lebih.

Namun, melihat dari jump scare dengan hide and seek yang ingin memberikan sensasi berbeda, hal tersebut menjadi masuk akal. Sesuatu yang sebenarnya cukup menjengkelkan (bukan marah ya tetapi karena rasa deg-degan) tetapi cukup nagih untuk menantikan keutuhan setiap adegannya.

Filmnya pun membuat penasaran penikmat film untuk melihat kelanjutannya di chapter II. Hal ini berkaitan dengan adegan penutup dari chapter I. Saat itu, terlihat Maya yang berada di ruang perawatan rumah sakit yang tebaring dengan menahan rasa sakit di perut bagian bawah.

Sebelumnya, mobil patroli polisi mendatangi kabin tempat kejadian karena Maya sempat menghubungi pihak kepolisian dari telepon seluler yang ia dapatkan dari jenazah pemilik kabin yang tidak sengaja tertembak kekasihnya, Ryan.

Namun, hal ini pun membuat spekulasi ke penonton bahwa Maya masih belum terlepas dari kejaran para psikopat bertopeng, karena Maya masih sebenarnya dirawat di rumah sakit yang ada di kota Venus.

Untuk hal ini, petunjuk berada di awal film ketika Ryan dan Maya masuk ke sebuah restoran di kota Venus untuk makan siang. Saat itu, beberapa penduduk lain pun sedang menikmati makanan. Di antara mereka terlihat juga dua petugas polisi dari kota Venus.

Hal ini yang menjadi dasar cocoklogi bahwa teror untuk Maya masih belum berakhir. Juga adegan akhirnya tidak memperlihatkan bagaimana nasib Ryan sebenarnya. Jadi kita tunggu untuk kelanjutannya di chapter II.

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x