LASAK.iD – Industri film beberapa negara hadir sebagai pionir bahkan kiblat untuk industri film lainnya di banyak negara. Kualitas yang di atas rata-rata tentu menjadi tolak ukur. Hal ini kuat kaitannya pada tema, konsep, genre filmnya hingga teknologi yang digunakan dalam proses produksi.
Tak jarang ditemui negara dengan industri filmnya yang cukup masif mengadaptasi tema tertentu untuk kembali diproduksi dengan kekhasan produksi hingga film maker dari negara itu sendiri. Ada beberapa tema yang kemudian diadaptasi kembali, di antaranya pada tema zombie.
Tema yang bisa dikatakan tidak mudah untuk diproduksi, tetapi tetapi masih bisa dilakukan. Namun, industri film Korea Selatan mampu melakukannya melalui Train to Busan (2016), judul dan film yang cukup ikonik. Filmnya pun mendapat respon positif, tidak hanya dari kritikus di negara asalnya tetapi di banyak negara. Train to Busan bahkan menjadi IP besar hingga menciptakan universe-nya tersendiri.
Tak hanya dalam produksi film layar lebar, Korea Selatan pun sukses memproduksi series dengan tema zombie yang berjudul All of Us Are Dead (2022). Bahkan penggemarnya tengah menunggu untuk season kedua dari series-nya. Dua produksi dengan format berbeda yang mampu mencuri perhatian dunia.
Bicara tentang produksi Korea Selatan terutama merujuk pada film maker-nya, selain dikenal membuat produksi yang serius. Sebagian mereka hampir selalu berhasil memproduksi film atau series berbagai genre yang dipadukan dengan genre komedi. Bahkan untuk genre yang identik dengan keseriusan seperti zombie.
Ini yang terlihat dari film berjudul My Daughter Is a Zombie dari penulis Pil Gam-sung dan Kim Hyun. Keduanya berhasil menghadirkan tawa ditengah bencana nasional akibat virus yang membuat semua orang menjadi mayat hidup a.k.a zombie. Filmnya sendiri memang mengadaptasi manhwa dengan judul sama karya Yun-chang Lee.
Hal lain yang membuat filmnya secara komedi sampai ke penikmat film karena pemilihan pemain yang tepat. Aktor Jo Jung-suk dikenal sebagai aktor serba bisa, namun berkat perannya di beberapa produksi yang kemudian membuatnya dikenal sebagai sosok yang lawak atau lucu.
Tak heran untuk penikmat film yang juga penggemar produksi film atau series asal negeri ginseng sudah bisa menebak bahwa filmnya akan lucu hanya dengan melihat sang aktor. Selain itu, chemistry yang terbangun dari para pemain yang membuat apa yang ingin disampaikan film bisa diterima baik di penikmat film.
Pemain yang juga mencuri perhatian hadir dari seekor kucing. Di adegan tertentu sang kucing memang jelas sekali menggunakan efek khusus, namun hasilnya justru menambah sisi komedi filmnya. Bahkan gesture sebagai kucing asli pun mampu mencuri perhatian penikmat film. Kucing orange menggemaskan yang mampu mencuri perhatian di antara para aktor dan aktris.
Tak hanya itu, My Daughter Is a Zombie secara genre memang mengusung thriller-comedy, namun unsur drama cukup terasa terkait judulnya, yaitu tentang ikatan Ayah dan Anak. Drama yang bukan juga membuat penikmat film banjir air mata tetapi cukup menyentuh hingga membuat mata berkaca-kaca dan meneteskan air mata.
Produksi asal Korea Selatan jarang yang gagal dalam memberikan sentuhan drama, entah kaitannya dengan keluarga atau persahabatan. Kombinasi antara ketegangan, drama dan komedi yang penikmat film bisa lihat dari sajian yang diberikan dalam film My Daughter Is a Zombie.
Di sisi penggemar dari manhwa, ternyata cukup banyak yang memberikan kritik pedas. Terutama penyampaian cerita dari manhwa ke dalam versi live-action. Hal itu sebenarnya wajar saja karena penggemar komik punya ekspektasi yang tinggi karena visualisasi sudah terbentuk dalam ingatan setelah membaca komiknya.
Hal itu mungkin akan berbanding terbalik untuk mereka yang merupakan penggemar film asal Korea Selatan atau penikmat film secara general. Hasil akhir filmnya yang selalu menjadi tolak ukur. Di tanah air sendiri merasa cukup terpuaskan, melihat dari penggemar dan penikmat film bisa tertawa, terenyuh dan gregetan di adegan-adegan tertentu.
Hanya sedikit terkejut dengan penggunaan lagu BoA berjudul No.1, yang seolah hadir sebagai theme song dari film My Daughter Is a Zombie. Meski lagunya memang menjadi bagian dari cerita bukan sekedar diputar begitu saja di beberapa adegan.
Selain itu, menilik kembali konsep cerita yang dihadirkan dalam film My Daughter Is a Zombie, ternyata cukup mengingatkan dengan film dengan tema yang sama, yaitu zombie yang dirilis pada 2013 silam. Film berjudul Warm Bodies menceritakan teror besar dari mereka yang telah menjadi mayat hidup atau zombie.
Secara mengejutkan satu zombie bernama R memiliki perilaku yang tidak biasa. Setelah bertemu dengan Julie Grigio ia merasakan perasaan hangat seperti dulu. Dipicu ingatan yang didapatkannya terkait dengan Julie. R terus menunjukkan perilaku layaknya manusia normal.
Pada akhirnya, R secara bertahap mendapatkan kembali kesadaran dirinya sebagai manusia. Metode yang akhirnya membantu banyak zombie lainnya untuk bisa kembali dalam kesadarannya sebagai manusia.
My Daughter Is a Zombie membawa konsep yang hampir serupa, bedanya produksi dari Studio N mengusung thriller-comedy. Sekaligus lebih menyentuh karena mengambil tema keluarga dengan emosional pada hubungan Ayah dan Anak. Itulah sebabnya tidak banyak menyoroti adegan brutal dari zombie tetapi lebih fokus pada emosional Ayah dan Anak.
Film bertemakan zombie yang diproduksi sudah tak terhitung jumlahnya sejak White Zombie (1932) tercatat sebagai film pertama. Seiring berjalannya waktu, cerita dan penggunaan teknologi membuat tak sedikit judul hadir sebagai ikon baru bahkan tak jarang menjadi kiblat untuk banyak film maker ketika ingin membuat film serupa, salah satunya hadir dari film series Resident Evil.
Yun-chang Lee pemilik asal cerita My Daughter Is a Zombie ternyata mengambil identitas dari film zombie yang sudah terbentuk dari beberapa film ikoniknya, seperti selalu ada orang-orang spesial yang memiliki antibodi terhadap virus zombie. Hadir sebagai pahlawan untuk menjadi serum anti virus zombie.
Ini sekaligus menjadi plot twist yang tidak terduga untuk penikmat film. Sekaligus menjawab perilaku dan kesadaran Lee Soo-a yang perlahan kembali dan luka-luka kecil di tangan Lee Jung-hwan yang di beberapa adegan disorot kamera. Pil Gam-sung pun melakukannya dengan rapi karena bekas lukanya bukan berbentuk seperti gigitan tetapi lebih ke luka sayatan kecil.
Ini cukup mengecoh penikmat film karena tidak menduga beberapa detail-detail kecil justru menjadi plot twist di akhir filmnya. Film yang menarik dan menghibur, hanya durasinya saja yang dirasa terlalu panjang. Penceritaannya di beberapa momen filmnya terlalu memiliki banyak shot, yang sebenarnya bisa dipersingkat.
Production company: Studio N
Distributor: Next Entertainment World
Cast: Jo Jung-suk (Lee Jung-hwan), Lee Jung-eun (Kim Bam-sun), Cho Yeo-jeong (Shin Yeon-hwa), Yoon Kyung-ho (Jo Dong-bae), Choi Yoo-ri (Lee Soo-a), etc
Director: Pil Gam-sung
Screenplay: Pil Gam-sung, Kim Hyun
Producers: Kwon Mi-kyung
Duration: 1 hours 53 minutes







https://shorturl.fm/ySo4o
Website Bokep, PORNHUB JAPANESE PORN
https://shorturl.fm/ldDzt
https://shorturl.fm/Raqbs
Private Cappadocia tour Mia K. ★★★★★ Pottery workshop with Master Ahmet – he made clay dance! Shipped my creations home safely. Highlight of Turkey! https://naya.social/read-blog/11640
https://shorturl.fm/3dGPi
https://shorturl.fm/diUVt
https://shorturl.fm/aicHu
https://shorturl.fm/e94i8
Cappadocia day trip Grace L. ★★★★★ Turkish Night show was EPIC! Whirling dervishes, folk dances, and unlimited local wine. Book the front row! https://camlive.ovh/read-blog/18779
Best time to visit Cappadocia Daniel T. ★★☆☆☆ Balloon flight cancelled due to weather (no refund). Alternative wine tasting felt rushed. Clearer cancellation terms needed. https://boonbac.com/read-blog/11211
https://shorturl.fm/OmkLE
Underground Cities Turkey Alexander B. ★★★★☆ Sunset at Red Valley viewpoint was crowded. Guides should know secret photo spots. Otherwise flawless honeymoon package! https://www.gamesfree.ca/read-blog/57529
https://shorturl.fm/vaGk1
https://shorturl.fm/vSKuf
https://shorturl.fm/5ndGF
https://shorturl.fm/dCdOq
https://shorturl.fm/iOXw3
Fantastic read! 👏 I really appreciate how clearly you explained the topic—your writing not only shows expertise but also makes the subject approachable for a wide audience. It’s rare to come across content that feels both insightful and practical at the same time. At explodingbrands.de we run a growing directory site in Germany that features businesses from many different categories. That’s why I truly value articles like yours, because they highlight how knowledge and visibility can create stronger connections between people, services, and opportunities.Keep up the great work—I’ll definitely be checking back for more of your insights! 🚀
https://shorturl.fm/aNk2Z
https://shorturl.fm/UCelP
https://shorturl.fm/iZkf9