LASAK.iD – Five Nights at Freddy’s yang tayang pada Oktober 2023 lalu masih meninggalkan memori yang membuat deg-degan penikmat film. Rasa yang dirasakan hampir di sepanjang film, sejak dari awal hingga menjelang filmnya berakhir. Ketegangan dan kengerian yang diciptakan para boneka animatronik kembali untuk produksi sekuel yang tayang di akhir 2025 ini.
Film sekuel yang diberi judul Five Nights at Freddy’s 2 kembali disutradarai Emma Tammi, begitu pun dengan penulis ceritanya, yaitu Scott Cawthon. Five Nights at Freddy’s 2 melanjutkan kembali cerita dari kakak-beradik, Mike dan Abby yang beberapa waktu lalu terlepas dari teror dan kekejaman para boneka animatronik.
Mike yang merasa sudah terlepas dari rangkaian kejadian yang menegangkan ternyata ia salah, justru kejadian serupa bahkan jauh lebih mencekam kembali dialaminya bersama Abby. Lebih dari itu, para boneka animatronik kali ini mengancam sebagian besar penduduk kota karena peristiwa masa lalu.
Baca juga: Review: Five Nights at Freddy’s, Saat Arwah Hidup Lewat Animatronik
Penikmat film yang menonton cerita sebelumnya, mengingat dengan pasti bahwa para boneka animatronik sebenarnya roh anak-anak yang menjadi korban dari predator bernama William Afton. Kehadiran dari Abby begitu pun Mike mampu memberi ketenangan untuk roh mereka untuk naik ke langit, setelah selama bertahun-tahun terkekang oleh sang predator.
Kini, kejadian serupa terjadi kembali setelah beberapa waktu, memang berada di lokasi berbeda tetapi di tempat yang memiliki hubungan erat, yaitu Freddy Fazbear’s Pizza. Namun, Freddy Fazbear’s Pizza yang dimaksud ternyata restoran pertama yang sempat menyita perhatian di masa lalu, bukan hanya menjadi favorit anak-anak tetapi kasus kematian yang menimpa seorang anak perempuan.
Anak perempuan yang diketahui bernama Charlotte merupakan korban lain yang mungkin korban pertama dari sang predator. Roh Charlotte yang terperangkap tenang selama bertahun-tahun dalam boneka bernama The Puppet/ Marionette mendadak kembali dengan penuh amarah dan dendam besar.
Kekacauan yang disebabkan sosok pria misterius yang belakangan diketahui bernama Michael Afton, yang tak lain merupakan anak sulung dari sang predator (William Afton) sekaligus kakak dari Vanessa Afton. Sang kakak memang cukup terobsesi untuk mengikuti jejak dari sang ayah. Itulah alasan Micheal membangkitkan kembali sisi amarah dan dendam dari roh Charlotte.
Roh penuh dendam Charlotte tidak hanya meneror tempatnya dikurung selama bertahun-tahun, yaitu Freddy Fazbear’s Pizza, tetapi meneror seluruh kota melalui berbagai boneka animatronik yang ada di restoran tersebut, yang tak lain memiliki kesamaan dengan Freddy, Bonnie dan Chica.
Di sisi lain, roh Charlotte cukup berbeda dengan Freddy cs. Saking besarnya amarah dan dendam yang terpendam, roh Charlotte dengan mudahnya merasuki tubuh manusia. Itulah yang terlihat beberapa kali sejak rohnya terbebas, mulai dari seorang host perempuan dari program horor, Abby dan terakhir kali ke tubuh Vanessa, yang diketahui menjadi sahabat dari Charlotte semasa anak-anak.
Five Nights at Freddy’s 2 yang hadir sebagai film sekuel secara legacy tentu cerita yang dihadirkan menjadi sebuah keberlanjutan. Pada film pertamanya, Freddy Fazbear’s Pizza yang menjadi pusat teror ternyata hanya bagian potongan dari sebuah puzzle besar yang dihadirkan di film keduanya.
Di film keduanya sekaligus diperlihatkan potongan-potongan lain yang menjadi bagian dari rangkaian puzzle besar, yang datang dari masa lalu dari Freddy Fazbear’s Pizza, sang predator serta orang-orang yang terikat dan terkait di dalam lingkaran kelam tersebut. Scott Cawthon sebagai penulis menempatkan kembali kakak-beradik Abby dan Mike sebagai penggerak cerita.
Jika diibaratkan seperti bawang, secara lapisan terluar atau pertama bahkan hingga beberapa lapisan setelahnya, Scott Cawthon masih menampilkan pola yang sama dengan film pertama. Sesuatu yang wajar karena biasanya hal tersebut menjadi identitas atau kekhasan dari film yang hadir sebagai produksi waralaba.
Berkaitan erat dengan karakter maupun hal lainnya seperti genre horror-thriller yang diusung film dari sutradara Emma Tammi tersebut. Untuk waralaba Five Nights at Freddy’s yang terlihat untuk kedua filmnya pada ketegangan yang diciptakan dari teror para boneka animatronik.
Pada cara para boneka animatronik muncul di antara kegelapan, dengan bentuk menggemaskan tetapi memancarkan aura mencekam sekaligus menakutkan. Termasuk cara sadis para boneka animatronik ketika menghilangkan nyawa orang-orang yang sudah menjadi incarannya. Tak ketinggalan cara, gaya dan intonasi berbicara yang memang robot tetapi mampu menciptakan ketakutan tersendiri.
Untuk pengembangan di film kedua lebih terlihat pada cerita, terutama yang dibangun oleh Abby, Mike dan Vanessa. Tiga karakter penggerak cerita sejak dari film pertama. Diungkap sebelumnya, secara lapisan awal masih menampilkan yang sama seperti film pertama, kini cukup menarik ketika sosok roh baru yang mungkin menjadi korban pertama ternyata memiliki latar belakang karakter yang pedih.
Hal ini menjadikan roh yang disebutkan sebelumnya bernama Charlotte lebih dari sekedar roh yang penuh amarah tetapi dendam yang sangat besar. Jika pada film pertama arwah atau roh anak-anak lebih memilih menunjukkan diri lewat mimpi seorang Mike, kini Charlotte justru bisa merasuki tubuh manusia.
Sepanjang perilisan kedua film untuk waralaba Five Nights at Freddy’s, arwah atau roh Charlotte menjadi salah satu yang terkuat selain yang hadir dari Steve Raglan/ William Afton. Hal ini kembali pada konsep filmnya sebagai produksi waralaba termasuk keterkaitan filmnya sebagai adapatasi dari sebuah video game.
Setiap perilisan akan meningkatkan level pada setiap sisi filmnya seperti video game. Untuk waralaba Five Nights at Freddy’s membuat cerita semakin mengkerucut dengan membuatnya lebih kompleks. Begitu pun dengan konflik yang semakin meluas sekaligus semakin mengkerucutkan tetang akar dari konflik itu sendiri.
Itu alasan film sekuel-nya memberikan dua kesan berbeda di penikmat film. Five Nights at Freddy’s 2 sebagai film sekuel hadir dengan cerita yang berlanjut dari sebelumnya, tetapi di sisi lain cerita yang hadir membuka gerbang baru bukan hanya untuk film selanjutnya tetapi tabir dari masa lalu.
Ini pun masih berkaitan dengan alur cerita filmnya yang menggunakan alur maju-mundur, terkait karakter Charlotte dan keluarga Afton. Sehingga membaka tabir baru untuk film selanjutnya sebagai kelanjutan dari film kedua atau film trilogi atau justru membedah lebih jauh tentang masa lalu dari keluarga Afton yang memang menjadi dalang dari semua kekacauan kota tersebut.
Production company: Blumhouse Productions, Scott Cawthon Productions
Distributor: Universal Pictures
Cast: Josh Hutcherson (Mike Schmidt), Piper Rubio (Abby), Elizabeth Lail (Vanessa Afton), Matthew Lillard (Steve Raglan/William Afton), Theodus Crane (Jeremiah), Skeet Ulrich (Henry), Mckenna Grace (Lisa), Teo Briones (Alex), Freddy Carter (Michael Afton), Wayne Knight (Teacher); Voice cast: Kevin Foster (Freddy Fazbear), Matthew “MatPat” Patrick (Bonnie), Jessica Weiss (Chica), etc
Director: Emma Tammi
Screenwriter: Scott Cawthon
Producers: Jason Blum, Scott Cawthon
Duration: 1 hours 44 minutes







https://shorturl.fm/ClEZ4