EventLifestyleNationalNews

Kekinian, Festival PARARA 2025 Kenalkan Kearifan Budaya untuk Generasi Muda dengan Cara Asyik

48
×

Kekinian, Festival PARARA 2025 Kenalkan Kearifan Budaya untuk Generasi Muda dengan Cara Asyik

Share this article

LASAK.iD – Festival dua tahunan yang di gagas Konsorsium PARARA, PARARA Mini Festival (PMF) 2025 sukses digelar di Taman Literasi, Blok M, Jakarta Selatan, pada 12–13 September 2025. Bukan hanya sekadar festival kuliner atau bazar, PMF 2025 adalah perayaan budaya, identitas, sekaligus bentuk dukungan nyata terhadap para pelaku pangan lokal, UMKM, dan masyarakat adat.

Menariknya, PMF 2025 kali ini tampak lebih menyasar kalangan muda perkotaan, terutama Gen Z. Hal itu terlihat dari kemasan acara yang lebih atraktif dan mengedepankan story telling atau literasi. Hal itu bukan tanpa sebab. Bagaimanapun, Gen Z adalah kelompok usia yang berperan penting dalam penyebaran informasi di era digital seperti saat ini. Hal itu juga di akui oleh Ketua Steering Committee PARARA, Anang Setiawan.

“Tahun ini Festival PARARA di kemas dengan lebih menarik, kekinian dan dapat menjangkau generasi muda, terutama Gen Z,” jelas Anang Setiawan, dalam sambutannya pada pembukaan PMF 2025, Jum’at, 12 September 2025.

“Sejak 2015, PARARA konsisten menghadirkan festival dua tahunan untuk mempertemukan produsen pangan, pengrajin, serta komunitas adat dari berbagai daerah. Tahun ini lebih dari 16 komunitas ikut serta, menampilkan produk unggulan mulai dari pangan sehat, kerajinan tangan, hingga fashion berbasis kain tradisional,” ungkap Anang.

PMF 2025 juga dilaksanakan bertepatan dengan Hari Pangan Sedunia 2025. Hal ini diharapkan dapat menggugah kesadaran bahwa sistem pangan yang adil, sehat, dan berkelanjutan bukan sekadar slogan, tapi tanggung jawab bersama. Sebanyak lebih dari 30 mitra turut serta mendukung kegiatan ini, termasuk Kementerian Kebudayaan R.I.

Pamong Budaya Ahli Madya, Kementerian Kebudayaan Dalam sambutannya, Dr. Julianus Limbeng menyampaikan dukungannya terhadap upaya-upaya pelestarian pangan lokal ini. “Parara Festival ini mampu memberi kontribusi nyata dalam mengenalkan kekayaan pangan lokal Nusantara. Karena itu, kami mengapresiasi pelaksanaan PARAR Mini Festival 2025 ini, sebagai sebuah gerakan mengenalkan pangan lokal nusantara kepada publik,” ujar Julianus.

Salah satu acara yang menarik perhatian adalah kehadiran 22 koleksi pakaian dari designer muda LaSalle School Jakarta dengan tema Hybrid. Hybrid merupakan koleksi pakaian sehari-hari bergaya ultra-chic yang cocok untuk anak muda perkotaan namun tanpa meninggalkan identitas budaya bangsa. Hal itu terlihat dari paduan kain-kain modern seperti lame, organza atau gazar, renda perancis, taffeta, dan kain Biboki. Biboki adalah tenum tradisional buatan tangan asal Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Sementara inspirasi desainnya bersumber dari potongan-potongan klasik pakaian barat dengan sentuhan yang biasanya ditemukan dalam desain dekonstruktif Jepang.


Kehadiran para pengrajin juga menjadi daya tarik pengunjung. Salah satunya adalah Teresia Kopon, pembuat noken dari Papua. Tidak hanya hadir memamerkan berbagai produk lokal dari Papua, namun pengrajin yang akrab di sapa Mama Teresia ini juga membuka sesi workshop membuat Noken dari benang kulit kayu. Tak ayal, belasan pengunjung mulai dari anak-anak, remaja hingga keluarga terlihat antusias ikut menggulung benang.

“Mama senang hadir di acara ini, banyak anak muda semangat belajar membuat Noken, walaupun menggulung benang mereka susah, tapi mereka tetap bersemangat,” ujar Teresia Kopon.

 

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x