CinemaFilmReview

Review: Sisu: Road to Revenge, Kebrutalan Dari Ketenangan Yang Terusik Seorang Koshchei

20
×

Review: Sisu: Road to Revenge, Kebrutalan Dari Ketenangan Yang Terusik Seorang Koshchei

Share this article

Sisu: Road to Revenge melanjutkan kembali aksi memukau sekaligus brutal dari karakter Aatami Korpi yang terinspirasi dari tokoh legendaris Finlandia bernam Simo Häyhä.

LASAK.iD – Pada 2022 lalu, Aatami Korpi seorang veteran komando legendaris Finlandia terlibat pertempuran dengan sejumlah tentara Nazi Jerman dari perjalannnya kembali ke Rovaniemi setelah menambang emas di daerah hutan belantara Lapland. Sesaat Aatami “Koshchei” Korpi merasa tidak ada masalah hingga sekelompok tentara nazi yang tertinggal di belakang membuat pengecualian.

Aatami Korpi dan muatan yang dibawa diperiksa hingga akhirnya menemukan cukup banyak bongkahan emas dan tentu ingin menguasainya. Tentara nazi yang tidak mengetahui identitas asli dari Aatami Korpi, dengan santainya mengacungkan senjata yang menganggap remeh, sampai akhirnya naluri prajurit yang dimiliki, Aatami Korpi dengan cekatan menghabisi satu per satu tentara nazi.

Keadaan dan keberadaan emas dengan jumlah yang besar membuat pasukan sebelumnya yang dipimpin Obersturmführer Bruno Helldorf memerintahkan kembali dan memburu Aatami Korpi dengan mengabaikan perintah untuk mundur karena pusat komando mengetahui sosok yang dimaksudkan olehnya.

Obersturmführer Bruno Helldorf meremehkan Aatami Korpi dengan legenda yang diciptakannya. Ia hanya menginginkan emas yang dimiliki oleh Aatami Korpi sebagai jalan keluar dari segala kerugian yang disebabkan perang berkepanjangan. Perburuan yang sebenarnya menjadi jalan Bruno Helldorf menghantarkan nyawanya sendiri dan tentara yang besertanya.

Kekejaman yang terkenal dari sosok Aatami Korpi yang dijuluki Koshchei (The Immortal) berlanjut di film sekuel-nya yang berjudul Sisu: Road to Revenge. Sesuai dengan judulnya, Aatami Korpi melakukan balas dendam kepada tentara Soviet terutama Igor Draganov, yang menjadi otak bahkan pengeksekusi dari kematian keluarga dari Aatami Korpi.

Sisu: Road to Revenge seperti juga film pertamanya yang menampilkan aksi brutal dan berdarah yang dilakukan oleh karakter utamanya, Aatami Korpi. Bahkan secara alur cerita yang dihadirkan pun membawa kesamaan, hanya latar yang menjadi pembeda dan sisi emosional dari Aatami Korpi yang lebih besar karena kedekatan dan keterhubungan langsung pada konflik ceritanya.

Di mana, Jalmari Helander yang kembali menjadi penulis dan sutradara filmnya memberikan satu kata kunci dari cerita kedua filmnya, yaitu ketidaksengajaan. Baik dalam film pertama maupun film keduanya, karakter Aatami Korpi hanya ingin kembali ke kota tempatnya tinggal sebagai orang biasa dan menjalani hidup secara normal.

Namun, yang terjadi selama perjalanannya banyak hal yang justru memicu sisi dan naluri prajuritnya. Pemantik yang akhirnya mengeluarkan sisi tanpa belas kasihan dari seorang Aatami Korpi yang memang dijuluki Koshchei (The Immortal). Bahkan tampilan dalam konsep bercerita pun masih mempertahankan yang sama.

Sebenarnya, secara keseluruhan merupakan satu cerita utuh, namun penulis Jalmari Helander membuatnya menjadi beberapa chapter (bab) cerita. Seakan-akan setiap chapter memiliki inti ceritanya tersendiri meski masih dalam satu benang merah yang sama. Di film pertama, Aatami Korpi hanya ingin mengambil kembali emas yang memang menjadi miliknya.

Sedangkan, di film keduanya, Aatami Korpi hanya ingin membangun kembali rumahnya di tempat yang baru dengan kayu yang diambilnya dari rumahnya terdahulu. Ia ingin membawa kenangan dengan keluarganya melalui kayu-kayu tersebut. Sayangnya, tempat tinggalnya terdahulu berada dalam kuasa Uni Soviet.

Identitas Aatami Korpi yang tidak bisa ditutupi membuat ketenangannya terusik dan mendapat tekanan dari Komitet Gosudarstvennoy Bezopasnosti (KGB) atau Komite Keamanan Negara dari Uni Soviet. KGB Officer kemudian memerintahkan pelenyapan Aatami Korpi dengan mengaktifkan kembali Igor Draganov dalam kesatuan.

Sisi kejam dari Aatami Korpi terjadi sebagai produk gagal yang disebabkan oleh Igor Draganov karena aksi kejam dan brutalnya kepada publik Finlandia, yang satu di antaranya merupakan keluarga dari Aatami Korpi. Untuk itu, ketujuh urutan chapter dari cerita yang ditulis Jalmari Helander, menggambarkan dengan gamblang dimulai dari Rumah, Musuh-Musuh Lama, Serbuan Motor, Serangan, Peluang Kecil, Balas Dendam dan Babak Terakhir.

Tak heran kedua filmnya memiliki kesamaan dalam penceritaan karena secara latar yang diambil mengadaptasi pada kejadian yang sebenarnya dengan negara Finlandia selang antara tahun 1944 hingga 1946. Termasuk gambaran tentang sosok Aatami “Koshchei” Korpi yang inspirasi kuat dari legenda dan sosok nyata seperti penembak jitu legendaris Finlandia, Simo Häyhä.

Sisi lain dari gaya penceritaan dari waralaba Sisu yang dibangun oleh Jalmari Helander sebagai sutradara dan penulis sangat dekat dengan film First Blood termasuk dengan karakter ikoniknya, yaitu Rambo. Terlihat jelas dari karakteristik karakter Aatami “Koshchei” Korpi yang memiliki aura dingin dan mengintimidasi hanya dengan tatapan dan tanpa banyak bicara.

Termasuk adegan berdarah yang dialami Aatami “Koshchei” Korpi, meski babak belur dengan luka yang mengerikan disekujur tubuh, penulis membuat karakternya tidak merasakan sakit. Bahkan ada adegan seperti membebaskan diri dari jeratan tali, Aatami “Koshchei” Korpi melakukannya dengan memanfaatkan lukanya sendiri.

Hal yang mungkin banyak dilakukan oleh karakter-karakter lain dalam film dengan tema yang sama, tetapi penikmat film yang menonton waralaba dari First Blood sangat mengenal baik adegan-adegan ikonik dari Rambo tersebut. Meski begitu, adaptasi yang dilakukan Jalmari Helander cukup berhasil membuat tontonan yang menarik dan membuat penikmat film bergidik merinding.

Jalmari Helander juga tidak ingin membuat kesan keseluruhan cerita maupun karakteristik karakternya menjiplak secara utuh dari kesempurnaan film First Blood dengan Rambo sebagai karakternya. Itu alasan beberapa adegan dibuat lebih manusiawi meski masih memberikan kesan getir.

Satu di antaranya adegan di kereta, saat Aatami “Koshchei” Korpi berjalan dengan dingin dan penuh amarah di atas kereta untuk menyerang. Tanpa disadari, bahwa di depannya terdapat tiang yang otomatis membuatnya tersangkut dan jatuh ke salah satu gerbong yang sebelumnya terlihat dipenuhi tentara Soviet.

Adegan yang cukup membuat tertawa getir di penikmat film karena kontras dengan karakter bahkan adegan itu sendiri. Bahkan adegan kaget dari tentara Soviet pun dibuat tidak berkesan kelam seperti aura filmnya, masih dirasa yang sama dengan proses sang karakter jatuh di gerbong tersebut.

Entah memiliki kesamaan yang autentik dengan film yang menjadi inspirasi sang penulis dan sutradara, waralaba Sisu menjadi film berdarah (thriller atau mungkin lebih condong pada slasher) yang menghadirkan cerita dan adegan yang menarik. Dengan adegan-adegan yang merepresentasikan ide dari penulis tentang adegan yang hanya ada dalam imajinasi tetapi dihadirkan dengan epik.

Terutama adegan aksi yang memanfaatkan truk dan kayu yang menjadi properti dari sang karakter utamanya. Keterkaitan properti dengan adegan terliht dipikirkan dengan baik dan menjadi kejutan tersendiri untuk penikmat film. Kemudian menjadi sisi menarik dari filmnya, jika melihat dari tema mungkin akan memberikan kesan monoton karena cukup banyak judul lain yang memiliki tema sama.

Production company: Stage 6 Films, Subzero Film Entertainment, Good Chaos
Distributor: Sony Pictures Releasing
Cast: Jorma Tommila (Aatami “Koshchei” Korpi), Stephen Lang (Igor Draganov), Richard Brake (KGB Officer), etc
Director: Jalmari Helander
Screenwriter: Jalmari Helander
Producers: Petri Jokiranta, Mike Goodridge
Duration1 hours 29 minutes

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest

1 Comment
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
Kylan Branch
2 hours ago

Grow A Garden Script: Get Unlimited Tokens & Grow Faster Than Ever! https://tokengag.pythonanywhere.com

1
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x