Soulcial Fest 2019 Ajak Kenal Islam Dengan Media Kekinian
Event

Soulcial Fest 2019 Ajak Kenal Islam Dengan Media Kekinian 

LASAK.ID – Kurangnya pemahaman satu dengan lainnya menjadi faktor memanasnya suasana belakangan di tanah air. Hal tersebut terkait toleransi, keragaman, kemanusiaan hingga agama. Pemicu yang paling sering memang terkait agama. Pemahaman yang tepat terkait bernegara dan beragama menjadi sesuatu yang sangat diperlukan.

Berbagai acara untuk menyampaikan hal tersebut pun mulia banyak bermunculan. Salah satunya Soulcial Fest yang hadir untuk menjadi satu dari sekian alternatif event yang ada untuk memberikan jawaban.

Acara yang di gagas oleh Haidar Bagir ini akan diadakan pada Sabtu (6/7/2019) yang bertempat di Ballroom – Kuningan City Mall, Jakarta, dengan mengusung tema “Where Religion Means Love” yang bisa mewakili Indonesia.

Terkait tema yang diusung, Haidar Bagir yang juga hadir sebagai pembicara mencoba membawa pesan tersebut. Mengacu pada karyanya, Tasawuf akan menjadi konteks utama yang akan dibawakan. Menurutnya meyakini Fiqih sebagai dasar hukumnya belum cukup jika belum melengkapinya dengan Tasawuf sebagai akar atau dasar dari Keislaman.

Memang kalau mau cari dimana akar keislaman ini, perginya ke tasawuf. Apakah tasawuf terbebas dari fiqih, ngga juga, fiqih hukum itu niscaya kalau hanya dihayati secara demikian tanpa tasawuf akibatnya nanti eksklusif. Karena hukum itu benar-salah harus dilengkapi bahkan kalau menurut saya hukum itu ditundukan pada rasa cinta kasih dulu. Sehingga keinginan kita untuk menjadi benar itu tidak menjadikan kita merasa benar sendiri, tetapi membuat kita ingin kalau ada orang yang belum benar kita ingin rangkul semuanya bareng-bareng kita, bukan justru kita eksklusif. Jadi tasawuf ini bukan saja salah satu aspek Islam. Tapi menurut saya aspek utama yang seharusnya menjadi payung bagi cara menghayarti agama Islam yang dianut”, tegas Haidar Bagir.

Lewat Soulcial Fest 2019, Haidar Bagir ingin membuat Islam bukan sebagai agama yang bersifat eksklusif atau agama khusus untuk urusan politik dan hukum. Bahwa Islam merupakan agama yang terbuka juga toleransi terhadap banyak hal.

Sebenarnya begini, ini satu upaya untuk memberikan keragaman perayaan atau selebrasi keberagamaan supaya tidak kesannya agama itu urusan hukum dan politik. Terus kalau udah urusan hukum, urusan politik itu biasanya orang bersikap eksklusif”, ungkap Haidar Bagir.

Melalui Soulcial Fest 2019 ini pula pendekatan yang dilakukan dengan memanfaatkan budaya populer saat ini, seperti musik, art hingga film. Hal yang jauh lebih bisa dan mudah di terima oleh masyarakat.

Banyak cara, ada yang bikin sekolah, kami merasa mungkin waktunya juga memanfaatkan budaya populer untuk dakwah sehingga menjadikan selebrasi kehidupan keberagaman itu lebih warna-warni dan juga memberikan alternatif”, tambahnya lagi.

Pemanfaatan media yang dekat dengan masyarakat saat ini, membuat Soulcial Fest 2019 sebuah acara yang ramah untuk siapa saja tanpa terkecuali. Bukan untuk memberikan kesan sebagai acara yang mengkhususkan kepada Islam saja, namun untuk mereka yang berkeyakinan berbeda. Meski dikatakan Haidar Bagir, menjadikan kelompok kelas menengah perkotaan muslim sebagai target utamanya.

Jadi secara umum acara ini bisa dinikmati oleh siapa pun. Tapi memang tujuan kita itu khususnya kelompok kelas menengah perkotaan muslim karena bukan kita menganggap hanya mereka yang berhak, tapi kita melihat sumber problem di negeri kita ini yang kebetulan mayoritas muslim, kalau mayoritasnya non muslim mungkin sumber problemnya penganut agama lain. Karena memang penganut mayoritas agama di Indonesia itu muslim, ini yang menjadi sumber problemnya. Kita ingin bagaimana menjadikan kaum muslim sebagai mayoritas di Indonesia khususnya kelas menengah”, tegas Haidar Bagir.

Kelompok inilah yang saat ini banyak memegang peranan tidak hanya ada bidang politik saja, tetapi juga bidang lainnya seperti bisnis juga pendidikan.

Harus diakui bahwa kelas menengah ini pegang segala macemnya, pegang politik kelas menengah, pegang bisnis kelas menengah, pegang pendidikan juga kelas menengah”, jelasnya lagi.

Salah satu pendekatannya dilakukan melalui musik, dengan menghadirkan kolaborasi dari para musisi lintas generasi seperti Bimbo, Glenn Fredly serta Andien, untuk bisa mewakili masing-masing generasi. Begitu pula dengan HB Naveen, founder dari sebuah perusahaan produksi film terkemuka tanah air, yaitu Flacon Pictures. Kehadiran HB Naveen sebagai pembicara dalam konteks film.

Dan ada satu hal lagi, kami sengaja memang membuat acara melibatkan artis dan akan makin banyak lagi artis yang kami libatkan. Alhamdulillah kami juga sudah di dukung salah satu produsen film terkemuka di Indonesia, Falcon Pictures yang membuat Dilan dan lain sebagainya untuk mendukung acara ini dan mengajak para artisnya yang ada lingkungan mereka untuk terlibat disini. Supaya keberadaan para artis ini bisa juga menjadi influencer bagi upaya penyebaran gagasan tentang agama sebagai sumber cinta kasih”, tambahnya dengan semangat.

Berikut agenda Soulcial Fest 2019 yang diadakan Sabtu (6/7/2019):

Talkshow (11.00 – 17.30 WIB)

Pembicara: Cholil (Vokalis Efek Rumah Kaca), Ronal Surapradja, Haidar Bagir, Mona Ratuliu, Najelaa Shihab, HB Naveen (Founder Falcon Pictures), Maman Suherman, Coki Pardede, Tretan Muslim, Husein Jafar Al Hadar dan lainnya.

Music Fest (19.00 – 21.00 WIB)

Kolaborasi Bimbo, Glenn Fredly dan Andien.

Movie Screening, Creative Market, Art Workshops, Art Installations dan lainnya.

Selain pembicara, musisi dan pelaku kreatif tanah air yang hadir sebagai pengisi acara. Acara ini juga akan dihadiri anak-anak yatim dan dhuafa dari Yayasan Yasmin Amal Kheir. Dimana pembukaan acara dari Soulcial Fest 2019 akan dilakukan oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim pada pukul 10.00 WIB.

(Sarah)

Komentarlah yang bijak

Related posts