Sewaktu Piknik

Taman Sungai Mudal, Ekowisata di Barat Kota Yogyakarta

291
×

Taman Sungai Mudal, Ekowisata di Barat Kota Yogyakarta

Share this article

 

LASAK.ID – Di tengah pandemi yang kita semua alami saat ini, sedikit ulasan menarik yang memberi kesegaran menemani waktu taat dirumah aja. Sambil menyusun skema jadwal what to do setelah pandemi Covid-19, boleh jadi salah satu tempat di barat Yogyakarta menyegarkan pandangan dan pikiran yang suntuk kamu.

Pernahkah kamu bermain air di taman yang masih asri, tentunya yang terdengar kicauan burung dan sepoi-sepoi angin? Karena liburan dengan jauh dari hiruk pikuk kendaraan hingga keramaian kesibukan orang-orang dapat memberikan imun positif terhadap jiwa dan raga bukan? Jikalau teman-teman sekalian belum pernah merasakan nuansa itu, patutlah kita sempatkan jalan-jalan ke Kulonprogo, Jogjakarta. Tepatnya di ekowisata alam air terjun Taman Sungai Mudal, terletak di perbatasan Pegunungan Gunungkelir dan Banyunganti, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kulonprogo, Yogyakarta.

Ekowisata Taman Sungai Mudal

Keasrian Alam Taman Sungai Mudal

Bukan sembarang berwisata, namun Taman Sungai Mudal memberikan sisi edukatif terhadap pengunjung yang datang. Adalah kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan, menjunjung tinggi konservasi hingga memberdayakan masyarakat sekitar. Itulah yang diterapkan pengelola dengan bekerjasama berbagai pihak dari swasta ataupun pemerintah. Seperti terdapat museum anggrek, tempat camping, meeting room, taman pohon yang terdapat nama ilmiah, monumen, asuransi, dan guide handal.

Taman anggrek sendiri bekerjasama dengan kampus UGM untuk menambah wawasan pengunjung dan tempat uji lapangan bagi mahasiswa gratis. Lalu camping ground, biasa digunakan oleh pelajar atau pengunjung, hanya dengan membayar 15 ribu per malam. Guide dan penglola adalah penduduk sekitar, sistem gotong royong membuat pengelolaan berjalan baik, bahkan jumlah pengelola sudah mencapai 75 orang.

Wahana Eksotis

Dikenal juga karena air terjun berundak, menghasilkan kolam alami yang berjumlah 3 buah dapat digunakan untuk berenang. Tenang saja, air akan terus alami terjaga kesegarannya karena aliran mata air yang mengalir tak hentinya. Bagian kolam paling atas, lebih terasa rindang karena disekitar kolam terdapat pohon-pohon, menambah suasana nan eksotis. Tiap kolam juga mempunyai kedalaman berbeda, jadi sebelum berenang harap membaca petunjuk yang tertera. Bagi yang belum bisa berenang, pengelola menyediakan ban (Rp 5.000) dan jaket pelampung (Rp10.000).

Warna air jernih kehijauan memberikan suasana sejuk mengiringi setiap langkah pengunjung karena cipratannya. Juga terdapat wahana flying fox (Rp 10.000) untuk mencoba adrenalin anda. Dibagian paling atas air terjun, terdapat Tebing Watu Wayang, bentuknya menyerupai kelir wayang yang dapat menampung hingga 100 orang untuk berteduh. Tak jarang pengunjung dapat menikmati kehidupan kelelawar yang bergantung didinding gua, karena keasrian yang masih terjaga.

Pecinta kuliner pun akan dimanjakan oleh hidangan disana karena dusediakan warung-warung nuansa vintage pedesaan. Dapat dinikmati setelah bermain air diatas, dengan memesan berbagai menu yang memberikan rasa hangat dalam tubuh. Jangan khawatir tentang harga, karena pengelola telah menghimbau bagi warga yang menjajakan dagangan disana agar memberikan harga yang relatif murah.

Untuk OTS (ongkos tiket masuk) pengunjung hanya membayar Rp 6000 dan parkir motor Rp 2000 dan mobil Rp 5000. Saat pandemi Covid-19 sudah berakhir, bisa jadi opsi mu bersama yang tersayang hadir membasuh letihnya keresahan selama ini.