LASAK.iD – Memperingati Hari Habitat Sedunia, Habitat for Humanity dalam laporannya menyampaikan bahwa sektor konstruksi yang didominasi oleh pembangunan rumah sering kali terabaikan. Padahal sektor tersebut justru berperan dalam menciptakan lapangan pekerjaan dan membantu pembangunan kembali ekonomi negara-negara berkembang.
Berdasarkan laporan ekonom di Universitas Pennsylvania, Universitas California Selatan dan Universitas Washington yang ditugaskan oleh Habitat for Humanity Pusat Terwilliger terkait inovasi rumah, ditemukan bahwa setiap 1 juta dolar hasil konstruksi telah menciptakan rata-rata 97 pekerjaan di negara berkembang. Hal itu sebanding dengan 81 pekerjaan yang diciptakan dari setiap 1 juta dolar hasil pertanian dan 96 pekerjaan yang dihasilkan dari setiap 1 juta sektor akomodasi dan layanan makanan. Ada 9 negara yang termasuk di dalamnya, seperti Brazil, Kolombia, India, Meksiko, Peru, Filipina, Afrika Selatan, Uganda dan termasuk Indonesia.
“Investasi dalam konstruksi perumahan dapat memberikan solusi bagi negara-negara berkembang karena dapat menciptakan sejumlah besar pekerjaan secara lokal, membantu menutup kesenjangan yang sudah berakar dalam hal penyediaan perumahan yang terjangkau, dan dapat memicu pertumbuhan ekonomi yang lebih besar”, sebut Patrick Kelley, wakil presiden Habitat Terwilliger Tengah.
Konstruksi berperan banyak memberikan pekerjaan kepada para pekerja dengan tingkat pendidikan formal yang lebih rendah. Pekerja diberikan gaji yang relatif baik dibandingkan pekerjaan lain yang umumnya ditujukan bagi pekerja dengan pendidikan terbatas. Hal yang disampaikan Habitat for Humanity dalam penelitian berjudul Sebuah Tangga untuk Naik.
Hal yang terjadi di sebagian besar pada negara berkembang, seperti di Afrika Selatan yang mencapai 50% dan lebih dari 90% di negara-negara seperti India, Indonesia dan Uganda. Konstruksi yang mendominasi dalam hal ini adalah konstruksi perumahan yang dapat menyumbang hingga 80% di Brazil, Kolombia dan Meksiko.
Hasil penelitian ini sangat penting bagi negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah seperti negara berkembang. Untuk memutuskan bidang apa yang harus diprioritaskan untuk membangun kembali ekonomi yang melemah akibat pandemi Covid-19. Dimana tercatat masih ada 1.6 miliar orang di seluruh dunia kekurangan tempat tinggal yang memadai.
Para peneliti menyimpulkan bahwa langkah-langkah untuk meningkatkan kondisi kerja dan pelatihan kerja bagi pekerja konstruksi khususnya dapat membantu daerah perkotaan terutama yang terkena pandemi dapat berkembang secara berkelanjutan dan adil.
Related posts
Gunung Bromo, Kenali Lebih Dalam Daya Tarik Wisata Ini
Gunung Bromo – Rutinitas tak jarang membuat kita lupa bahwa Indonesia itu indah, termasuk Bromo dengan kemegahan panoramanya. Keindahan Bromo mempunyai…
Taman Sungai Mudal, Ekowisata di Barat Kota Yogyakarta
LASAK.ID – Di tengah pandemi yang kita semua alami saat ini, sedikit ulasan menarik yang memberi kesegaran menemani waktu taat…
Pesona Kendari, dari Kuliner Hingga Situs Sejarah
SEWAKTU PIKNIK – Berkunjung ke Kendari beberapa waktu lalu, Wayan Sukanta, seorang sahabat berbaik hati menjadi tour guide. Meski berdarah Bali,…
Menjelajah Sejarah Di Pecinan Jakarta
SEWAKTU PIKNIK – Jakarta selalu menjadi tempat yang manarik untuk di jelajahi. Meski telah menjelma kota metropolitan, Jakarta tetap menyisakan sejarah…