LASAK.iD – Jakarta Film Week 2021 yang diusung Disparekraf DKI Jakarta bertujuan menggaet talenta tanah air di sektor industri perfilman. Festival yang diharapkan membangkitkan kembali semangat berkarya yang sempat mati suri karena pandemi selama hampir 2 tahun ini.
Festival yang resmi diluncurkan pada 25 Agustus lalu tercatat telah mandapatkan sekitar 277 film submissions. Tak hanya Indonesia, ada sekitar 30 negara yang ikut berpartisipasi, yang tak hanya dari Asia tetapi juga Eropa, Afrika, Australia hingga Amerika.
Dikatakan Lisa Siregar selaku Program Coordinator, pemilihan film-film ini sebenarnya melalui perdebatan dan diskusi panjang antara pihak festival dengan dewan juri itu sendiri.
“Kami membuat program bahkan ada beberapa film yang menjadi perdebatan dan diskusi. Apakah filmnya cocok untuk ngga. Hanya tim program dari Jakarta Film Week selalu berdasarkan tema yaitu Going to Distance“, ungkap Lisa Siregar dalam gelaran press conference Jakarta Film Week 2021, Jum’at (5/11).
Hal yang dibenarkan oleh Ismail Basbeth sebagai salah satu juri di gelaran Jakarta Film Week 2021. Ini karena perbedaan penilaian dan cara pandang dari sebuah festival dengan juri yang memang lama berkecimpung di industri perfilman.
“Pentingnya bagi juri ketika memilih untuk membuat catatanan penjurian karena pertimbangan juri sedikit berbeda dengan festival. Ketika juri memilih film, dia harus mencatat alasan sebuah film dipilih untuk diberikan ke publik. Jadi publik secara luas ikut mengerti dan memahami alasannya juri“, ungkap Ismail Basbeth
Meski begitu, kesepakatan untuk satu suara tentu menjadi prioritas. Hingga terpilih sekitar 69 film yang akan tayang di perayaan puncak Jakarta Film Festival 2021 pada 18-21 November 2021. Jumlah ini terbagi Global Feature untuk 22 judul film dan 40 judul film Global Short. Sedangkan 5 judul lainnya adalah film pendek Special Program hasil dari Jakarta Film Fund. Cek deretan filmnya disini.
Baca juga: Road to Jakarta Film Week 2021 Tayangkan 4 Film Tematik Pilihan Kurator
Film-film ini akan berkompetisi untuk memenangkan Global Feature Award dan Global Short Award. Hadir pula Direction Award, kompetisi khusus untuk film-film Indonesia yang diputar selama festival. Selain itu, para pelaku industri juga berkesempatan untuk memamerkan karya-karya mereka di ruang exhibition dan showcase yang terletak di lokasi utama festival.
Jakarta Film Week 2021 yang berlangsung pada 18-21 November akan dibuka dengan world premiere dari film nasional berjudul Ranah 3 Warna karya sutradara Guntur Soehardianto. Film produksi MNC Pictures ini merupakan adaptasi dari novel dengan judul sama karya Ahmad Fuadi.
Penutup festival akan tayang film karya Carlo Mangantad berjudul Whether the Weather is Fine. Film asal Filipina ini berlatar bencana alam oleh Topan Haiyan di negara tersebut tahun 2013 silam dengan memadukan unsur satir dan surealis. Diketahui aktor tampan Daniel Padilla turut ambil bagian sebagai tokoh utama di film yang tayang perdana di Locarno Film Festival ke-74 dan berkompetisi di The Script Development Fund, Asian Cinema Fund dari Busan International Film Festival 2014.
Semua kegiatan festival ini akan dilakukan secara offline dan online. Secara offline akan diadakan di CGV, Cinema XXI dan Hotel Ashley. Sedangkan pemutaran film secara online eksklusif tayang hanya di Vidio.com. Tiket dapat diakses mulai tanggal 10 November melalui Loket.
Related posts
Gunung Bromo, Kenali Lebih Dalam Daya Tarik Wisata Ini
Gunung Bromo – Rutinitas tak jarang membuat kita lupa bahwa Indonesia itu indah, termasuk Bromo dengan kemegahan panoramanya. Keindahan Bromo mempunyai…
Taman Sungai Mudal, Ekowisata di Barat Kota Yogyakarta
LASAK.ID – Di tengah pandemi yang kita semua alami saat ini, sedikit ulasan menarik yang memberi kesegaran menemani waktu taat…
Pesona Kendari, dari Kuliner Hingga Situs Sejarah
SEWAKTU PIKNIK – Berkunjung ke Kendari beberapa waktu lalu, Wayan Sukanta, seorang sahabat berbaik hati menjadi tour guide. Meski berdarah Bali,…
Menjelajah Sejarah Di Pecinan Jakarta
SEWAKTU PIKNIK – Jakarta selalu menjadi tempat yang manarik untuk di jelajahi. Meski telah menjelma kota metropolitan, Jakarta tetap menyisakan sejarah…