LASAK.ID – Setelah merilis poster yang mendapat komentar positif serta trailer yang sudah ditonton hingga 639 ribu views dalam kurun waktu seminggu, film Pretty Boys pun mulai memperkenalkan para karakternya melalui poster karakter yang dirilis di akun Instagram @prettyboyspictures.
Poster karakter tersebut adalah Rahmat Maha Esa (Deddy Mahendra Desta) dan Anugerah Santoso (Vincent Rompies). Keduanya merupakan sahabat dari kecil dan memiliki mimpi yang sama, yaitu ingin masuk TV dan terkenal. Meski punya mimpi yang sama, namun tujuannya berbeda. Rahmat membayangkan bahwa menjadi terkenal akan membuatnya dikelilingi wanita-wanita cantik serta dikagumi dan dielu-elukan mereka, sementara Anugerah ingin masuk TV dan terkenal agar bisa disandingkan dengan nama-nama pembawa acara idolanya, seperti Koes Hendratmo, Nico Siahaan, Bob Tutupoli, Sonny Tulung, dan sederet nama terkenal lainnya di dunia pertelevisian Indonesia.
Akan tetapi, perjuangan untuk terkenal tentu tidak mudah. Saat sudah masuk TV pun, mereka masih harus menghadapi berbagai halangan dan rintangan yang tidak sesuai hati nurani mereka. Akankah mimpi Rahmat dan Anugerah menaklukkan dunia pertelevisian membuahkan hasil?
Bagi Deddy Mahendra Desta atau yang lebih dikenal Desta, bukan tanpa alasan ia memilih tema pertelevisian di produksi pertamanya sebagai produser ini. Tema ini dipilih berangkat dari keprihatinan Desta serta para koleganya terhadap tayangan-tayangan televisi sekarang yang ia anggap kurang mendidik, seperti bertengkar di televisi, bullying, drama reality show setting-an yang terkadang berlebihan, hingga berpakaian atau berdandan yang tidak sesuai kodratnya.
“Generasi muda adalah golongan usia yang mudah terbawa arus dengan apa yang mereka lihat, misalnya tayangan di televisi. Meski sudah banyak media hiburan, tapi televisi tetap media hiburan yang paling banyak diminati dan bisa diakses siapa saja, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak. Namun, semakin ke sini, televisi mulai menampilkan tayangan yang tidak mendidik. Perusahaan TV seakan berlomba-lomba menghadirkan tayangan yang kurang mendidik generasi penerus. Semua itu dilakukan hanya demi kepentingan rating dan share. Perusahaan TV terancam mati saat mencoba menghadirkan tontonan yang berbeda. Penonton tidak tertarik menyaksikan program-program yang berbeda. Film Pretty Boys ini menjadi semacam ungkapan terhadap keresahan tersebut. Jadi, TV-kah yang menodai kita atau kita yang menodai TV? Apakah kita memang sedang mengalami Kehancuran Dunia Televisi?” pungkas Desta.
Hancurnya Dunia Pertelevisian bisa disaksikan lewat PRETTY BOYS mulai 9 September 2019 di bioskop-bioskop seluruh Indonesia.
Related posts
Gunung Bromo, Kenali Lebih Dalam Daya Tarik Wisata Ini
Gunung Bromo – Rutinitas tak jarang membuat kita lupa bahwa Indonesia itu indah, termasuk Bromo dengan kemegahan panoramanya. Keindahan Bromo mempunyai…
Taman Sungai Mudal, Ekowisata di Barat Kota Yogyakarta
LASAK.ID – Di tengah pandemi yang kita semua alami saat ini, sedikit ulasan menarik yang memberi kesegaran menemani waktu taat…
Pesona Kendari, dari Kuliner Hingga Situs Sejarah
SEWAKTU PIKNIK – Berkunjung ke Kendari beberapa waktu lalu, Wayan Sukanta, seorang sahabat berbaik hati menjadi tour guide. Meski berdarah Bali,…
Menjelajah Sejarah Di Pecinan Jakarta
SEWAKTU PIKNIK – Jakarta selalu menjadi tempat yang manarik untuk di jelajahi. Meski telah menjelma kota metropolitan, Jakarta tetap menyisakan sejarah…