NationalNews

Tempat Singgah Pejuang Medis Bantuan Habitat Untuk Garda Terdepan

126
×

Tempat Singgah Pejuang Medis Bantuan Habitat Untuk Garda Terdepan

Share this article
Para tenaga medis khusus menangani pasien covid-19 lengkap dengan APD di RS dr. M. Soewandhie Surabaya

LASAK.iD – Dunia hingga kini masih menghadapi pandemi virus corona atau covid-19. Jumlah orang yang positif telah mencapai angka 18.196.221 (4 Agustus 2020 – 19.00 WIB) dengan kasus kematian menyentuh 691.740 jiwa. Indonesia sendiri berada pada 115.056 (4 Agustus 2020 – 19.00 WIB) kasus positif dan 5.388 diantaranya dinyatakan meninggal dunia. Jumlah ini tidak hanya datang dari masyarakat tetapi juga tenaga kesehatan, baik perawat maupun dokter.

Ada sekitar 6 daerah di Indonesia yang masuk dalam zona merah. Jawa Timur berada diurutan teratas dengan 22.982 positif dan 1.741 meninggal dunia. Disusul DKI Jakarta, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan Kalimantan Selatan.

Kasus yang terus bertambah membuat kekhawatiran di masyarakat. Pastinya tenaga kesehatan kembali bekerja eksta. Sayangnya hal itu terkadang berbsnding terbalik dengan perlakuan kurang menyenangkan yang mereka dapatkan. Banyak dari mereka merasa terasing di lingkungan hingga harus diusir dari kamat kos yang mereka sewa.

Hal yang akhirnya mendorong organisasi bernama Habitat for Humanity untuk memberikan tempat singgah yang layak untuk tenaga kesehatan. Selain memberikan kenyamanan, hal ini dilakukan untuk pencegahan orang terdekat terpapar virus. Mengingat selama lebih dari 5 jam berdekatan dengan pasien covid-19.

Program ini adalah Tempat Singgah Pejuang Medis seperti diungkapkan Susanto Samsudin, President at Habitat for Humanity Indonesia. Daerah yang merupakan zona merah menjadi fokus utama. Saat ini baru 2 kota (Surabaya (Jawa Timur) dan DKI Jakarta) yang mendapatkan bantuan dari 6 daerah zona merah (Jawa Timur, DKI Jakarta, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Jawa Barat dan Kalimantan Selatan).

Program ini bahkan telah melebihi target, yang semula hanya sekitar 60 hari, kini telah berjalan lebih dari 90 hari. Begitu juga dengan tenaga kesehatan yang semula menargetkan 1.600 menjadi 1.732. Jumlah yang berasal dari 12 rumah sakit untuk 2 kota, Surabaya dan Jakarta.

Program awal kami hanya menargetkan 600 dan fokus kami awalnya cuma Jakarta. Ketika pandemi sudah berjalan sampai bulan Mei, kami merubah target menjadi meningkat 1.200. Kami terus mencari dana sampai hari ini untuk meningkatkan lagi jumlah pejuang medis yang bisa kami bantu. Dan hari pelayanan target awal 60 hari dari 22 April dan kini masih melayani hingga 90 hari“, ungkapnya.

Tak sendiri, Habitat for Humanity pun mendapat dukungan dari pihak lain. Salah satunya hadir dari brand smartphone Oppo. Diwakili Livia Setyabrata selaku Creative Strategic Communication Manager OPPO Indonesia, program Habitat sebenarnya sejalan dengan yang dilakukan oleh Oppo. Melalui kampanye #StayHomeStayExciting yang bekerjasama dengan sejumlah seniman tanah air.

OPPO Indonesia memiliki komitmen untuk terus mendukung langkah yang dilakukan oleh pemerintah dalam melakukan penanggulangan terhadap Covid-19. Salah satu langkah yang kami ambil adalah melalui kerja sama dengan Habitat for Humanity Indonesia. Melalui kampanye #StayHomeStayExciting yang dilangsungkan di bulan Mei lalu, kami mengajak masyarakat untuk turut membantu penanggulangan COVID-19 dengan berkarya dari rumah dan menyumbang melalui melakukan posting instagram untuk berdonasi. Dengan adanya program ini, masyarakat dapat turut serta memberikan dukungan bagi para pejuang medis“, tegasnya.

Sedangkan kerjasama dengan Pemda setempat berupa informasi data valid terkait jumlah rumah sakit dan tenaga medis yang ditugaskan untuk menangani pasien covid-19. Agar bantuan tersebut tepat sasaran. Kota Surabaya menjadi fokus utama Habitat saat ini untuk pemberian bantuan.

Salah satunya rumah sakit yang menerima bantuan adalah RSUD dr. M. Soewandhie sejak April lalu. Karena RSUD dr. M. Soewandhie menjadi 1 dari 20 yang ditunjuk sebagai rumah sakit rujukan. Yang telah merawat kurang lebih 1.024 pasien. Ini menjadi hal menggembirakan, mengingat tenaga medis lebih rentan terpapar virus.

Bantuan tempat singgah mampu mencegah penularan virus terhadap orang terdekat para tenaga medis. Hal yang diungkapkan drg. Febria Rachmanita, MA., Direktur RSUD dr. M. Soewandhie Surabaya.

Kami sangat menyadari bahwa tenaga kesehatan telah bekerja keras dalam merawat pasien. Di RS dr. M. Soewandhie sendiri sudah terdapat 1024 pasien yang harus dilayani oleh tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan rentan dengan penularan karena melakukan kontak langsung dengan pasien sehingga tempat singgah yang disediakan Habitat for Humanity Indonesia bersama OPPO Indonesia sangat membantu. Saya berharap program ini dapat berjalan terus sehingga stamina tenaga kesehatan dapat dipulihkan dan secara kejiwaan stress mereka dapat hilang dengan menginap di hotel yang nyaman”, ungkapnya.

Apalagi angka kasus Kota Surabaya cukup tinggi di Jawa Timur, yaitu 8.980. Namun di iringi dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 5.597. Masih di tahap mengkhawatirkan, Pemda Kota Surabaya terus melakukan bentuk upaya pencegahan.

Kondisi Surabaya terkait jumlah pasien itu ada 8.980 pasien confirm. Ada juga pasien yang sembuh, ini yang menggembirakan ada 5.597 pasien dan yang meninggal ada 787. Saat ini yang masih dirawat di rumah sakit dan rumah isolasi yang kita kasih nama hotel asrama haji ada sekitar 2.586. Pemerintah kota Surabaya tidak berhenti melakukan upaya, mulai dari melakukan tes masif secara rutin kepada seluruh masyarakat untuk memetakan pasien confirm, melakukan tracing, termasuk isolasi mandiri dan terapi. Disinfektan juga diberikan untuk seluruh rumah sakit rujukan Covid-19 untuk mencegah penularan. Kita juga memberikan Vitamin dan makanan untuk pasien“, tambahnya.

Wahyu merupakan tenaga medis dari RSUD dr. M. Soewandhie Surabaya yang merasakan manfaat bantuan tersebut. Sebelumnya jarak yang ditempuh oleh Wahyu bisa mencapai 14 KM dari rumah ke rumah sakit. Kini lokasi yang berdekatan pastinya mengurangi rasa lelah.

Terlebih fasilitas yang ditawarkan pun sangat lengkap dan nyaman untuk para tenaga medis. Tak sebatas tempat tidur namun juga dari ptotokol kesehatan, makanan hingga jaringan internet yang memadai untuk tetap menjaga komunikasi dengan keluarga.

Tak hanya itu, sebagai tenaga medis yang membantu pasien covid-19 sering menjadi bumerang untuk dirinya maupun keluarga. Bahan perbincangan tetangga yang paling sering, yang akhirnya mengganggu pikiran dan ketenangan istirahatnya di rumah.

Sedangkan kondisi seorang tenaga medis haruslah tidak tertekan dan cepat tanggap. Dalam mengawasi pasien covid-19 selama lebih dari 5 jam kerja secara langsung maupun pengawasan melalui cctv. Tempat singgah pastinya membawa banyak manfaat untuk banyak pihak.

Susanto Samsudin mengatakan bantuan tersebut masih terus berjalan selama pandemi masih berlangsung. Kota yang menjadi target selanjutnya pun masih dalam lingkup zona merah. Semoga dlam waktu dekat Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan sudah bisa terealisasi untuk bantuan berikutnya.

Masyarakat dapat melakukan tindakan nyata, mengurangi penyebaran COVID-19  dengan berdonasi langsung melalui laman kitabisa.com/habitatpejuangmedis, benihbaik.com/campaign/tempat-singgah-untuk-pejuang-medis, maupun menu donasi di aplikasi DANA.