EconomyNews

Pengunjung Antusias, IPEX 2020 Optimis Capai Target Rp 3 Triliun

43
×

Pengunjung Antusias, IPEX 2020 Optimis Capai Target Rp 3 Triliun

Share this article

LASAK.iD – Pameran properti terbesar di tanah air, Indonesia Properti Expo (IPEX) kembali di gelar di tahun 2020 ini. Acara yang bertempat di Hall B – Jakarta Convention Center, menjadi penyelenggaraan ke-38 sejak pertama kali di tahun 1992. IPEX 2020 untuk kuartal pertama di lakukan selama 9 hari, yang di mulai sejak 15 – 23 Februari 2020. Jumlah peserta IPEX 2020 mencapai 116 peserta dengan 650 lebih jumlah proyek.

Pada hari kelima penyelenggaraan IPEX 2020 pada Kamis (20/2) kemarin, Gad Permata selaku Vice President Adhouse Clarion Events mengaku optimis untuk mencapai target di penyelenggaraan tahun ini. Terlihat dengan pencapaian 100 ribu pengunjung dalam 5 hari, dari target 170 ribu untuk sembilan hari penyelenggaraan.

Apalagi IPEX 2020 kali ini menargetkan pada generasi milenials untuk mencari hunian impian mereka. Hal yang dibuktikan dengan presentase pengunjung milenials yang mencapai 45 persen atau sekitar 45 ribu orang. Milenials dengan rata-rata usia di atas 25 tahun.

Kalau kita ambil kasarnya. Kita ambil secara presentase sekitar 45 persennya milenial. Milenial itu termasuk pasangan muda yang datang kemari“, ungkap Gad Permata.

Jumlah pengunjung yang mencapai ratusan ribu, 60 persennya masih memfavoritkan rumah sebagai pilihan. Tangerang dan Depok merupakan lokasi yang banyak di lirik oleh pengunjung yang sebagian besar merupakan pasangan muda.

Tetap sih rumah jadi andalan, mungkin sekitar 60 persennya masih ke rumah. Selebihnya karena mereka para milenial ingin yang mudah, murah dan cepat yang berada di tengah kota, pilihannya ya vertikal yaitu apartemen. Orang masih tertarik Depok dan Tangerang“, tambahnya.

Gad Permata semakin optimis meraup ijin Prinsip KPR baik subsidi maupun non subsidi sebesar Rp 3 triliun dengan target booked sebesar Rp 1 Triliun, melihat antusias pengunjung yang terus meningkat. Dibandingkan dengan tahun lalu yang mengalami penurunan jumlah pengunjung. Banyak faktor penyebab, terlebih 2019 menjadi tahunnya politik di Indonesia. Masyarakat menahan untuk melakukan banyak kegiatan, termasuk terkait dengan properti.