LASAK.iD – WeTV sejak hadir pertama kali di tahun 2019 lalu terus bertumbuh pesat dan terus bersaing dengan platform streaming menonton video lainnya yang ada di Indonesia.
Platform internasional dari Tencent asal Tiongkok ini membawa berbagai hiburan Asia mulai dari film, series hingga anime ke penonton di Indonesia.
Ingin terus menjangkau lebih luas pengguna, WeTV menjalin kerjasama dengan berbagai pihak yang juga fokus pada konten hiburan. Untuk konten original berupa produksi series, WeTV bekerja sama dengan banyak rumah produksi lokal di Indonesia.
Sebut saja, Layang Putus produksi MD Entertainment yang sempat viral di media sosial dan akhirnya mencapai sukses besar yang telah ditonton jutaan pasang mata.
Demi menjangkau pangsa yang lebih luas, WeTV baru-baru ini menandatangani sebuah nota kerjasama. Kali ini WeTV menggandeng MyRepublic, perusahaan provider internet dan tv berlangganan yang telah memiliki lebih dari 360 ribu pelanggan di 23 kota di Indonesia.
“Ini satu bentuk kerjasama yang sangat baik dalam memberikan produk yang menjadi keinginan atau needs dari costumer kami yaitu memperoleh tambahan akses terhadap hiburan berkualitas dan semakin beragam yang disediakan WeTV. Dan kami sudah menandatangani kerjasama ini dan berharap membawa dampak positif baik untuk MyRepublic maupun WeTV“, ungkap Timotius Max Sulaiman, Chief Executive Officer MyRepublic.
Kerjasama yang memberikan sebuah kemudahan kepada konsumen dan subscribers MyRepublic untuk bisa mengakses secara gratis dalam menikmati layanan VVIP untuk konten hiburan dari WeTV.
“Terima kasih kepada MyRepublic telah mencoret 49 ribu sebulannya menjadi gratis untuk semua pelanggan. Harapannya jumlah pelanggan yang mencapai 360 ribu bisa mengaktifkan WeTV“, jelas Lesley Simpson, Country Head WeTV Indonesia.
Terlalu dini untuk mengatakan seperti apa potensi di masa depan dari kolaborasi di antara keduanya. Namun, ditanya kemungkinan MyRepublic terjun dalam industri produksi, Timotius Max Sulaiman mengatakan bisa saja terjadi tetapi tidak terbesit untuk melakukannya saat ini.
“Kita belajar banyak dalm 3-5 tahun terakhir kunci keberhasilan di banyak aspek adalah kolaborasi. Kalau ditanya hari ini melihat possible future kami dalam jangka waktu dekat belum ada rencana menjadi produk produksi dari konten“, tegas Timotius Max Sulaiman.