LASAK.ID – Warga Purwakarta kini berbangga hati mempunyai PLTS Terapung terbesar se-ASIA Tenggara. Kota yang kini dikenal dengan nuansa modern selangkah lebih awal mengenai energi masa depan berkelanjutan.
Salah satunya dengan melihat secara eksklusif teknologi revolusioner di balik PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) Cirata. Terletak di jantung Indonesia, fasilitas inovatif ini membuka jalan bagi era baru produksi energi ramah lingkungan. PLTS Terapung Cirata bukan sekedar pembangkit listrik tenaga surya pada umumnya – ini mewakili perubahan paradigma dalam cara kita menganalisa sumber daya terbarukan.
Efisiensi PLTS Terapung Cirata
PLTS terapung mempunyai kemampuan memanfaatkan permukaan air yang tidak terpakai, seperti waduk, danau memiliki keunggulan dibandingkan di darat. Pemanfaatan ruang lapang dan efektif panel surya terapung menghasilkan energi bersih juga membantu mengurangi penguapan air dan pertumbuhan alga.
Selain itu, efek pendinginan air dapat meningkatkan efisiensi panel surya, sehingga meningkatkan produksi listrik. Pendekatan inovatif terhadap energi surya ini juga meminimalkan penggunaan lahan, menjadikannya solusi wilayah padat penduduk dengan lahan terbatas.
Terletak di atas Waduk Cirata, PLTS Terapung Cirata mampu menghasilkan 1000 Megawatt listrik yang akan disalurkan ke 50 ribu rumah dengan nol emisi karbon. Seremonial PLTS Cirata diresmikan dan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo. Proses pembangunan PLTS dan operional dilakukan atas Kementrian ESDM, Kementrian BUMN, PLN dan kolaborasi dengan MASDAR asal Uni Emirat Arab.
Pendapat Nas Daily
Dibangunnya PLTS Cirata di Waduk Cirata bersinergi dengan lokasi karena kedekatan instalasi tenaga surya terapung dengan infrastruktur seperti transmisi pembangkit listrik tenaga air. Karena dapat menyederhanakan integrasi energi terbarukan ke dalam jaringan listrik yang ada, sehingga meningkatkan efisiensi sistem energi secara keseluruhan.
Hal tersebut diamini oleh vlogger Nas Daily Nuseir Yassin yang mengagumi energi terbarukan PLTS Terapung Cirata. Nas Daily mengungkapkan dalam videonya di kanal Youtube Masdar, “Ini adalah hal yang indah untuk dilihat dan saya heran kita tidak memiliki yang lebih dari ini”, jelasnya.
Tidak seperti PLTS konvensional pada umumnya yang ada di darat, rentan akan konflik kepentingan lahan, PLTS Terapung Cirata lebih meminimalisir konflik. Win win solutions, bagi warganya yang berdampak langsung dibukanya lapangan pekerjaan yang meningkatkan perkonomian lokal.
Dampak lingkungan dari pembangkit listrik tenaga surya terapung, termasuk konservasi air dan pengurangan konflik penggunaan lahan. Potensi teknologi tenaga surya terapung dalam mengatasi berbagai tantangan keberlanjutan, mulai dari transisi energi hingga pengelolaan air. Menempatkan teknologi ini sebagai kontributor berharga bagi upaya global menuju masa depan yang lebih berkelanjutan dan berketahanan.