LASAK.iD – Perkembangan teknologi digital atau dimulainya revolusi digital dari teknologi mekanik dan elektronik analog secara global dimulai pada tahun 1980. Perkembangan yang menyentuh hampir seluruh industri dari sektor pendidikan, perdagangan, kesehatan, pertanian, pemerintahan, perbankan dan banyak lainnya.
Untuk Indonesia perkembangan digital baru terjadi se-dekade berikutnya tepatnya pada tahun 1990-an hingga 2000-an. Grafik signifikan Indonesia terjadi di era 2010-an hingga saat ini. Perubahan yang membawa pengaruh besar dalam kebiasaan masyarakatnya.
Akses informasi yang dibutuhkan menjadi cepat didapatkan mata publik, di antaranya hal yang menyangkut dengan kesehatan. Perubahan yang dimanfaatkan menjadi peluang oleh sebagian pihak dengan membuat sebuah platform kesehatan berbasis digital yang berbentuk aplikasi.
Alodokter menjadi salah satu yang hadir pada masa itu, sebuah platform kesehatan digital tepat diperkenalkan ke publik pada 2014 silam. Platform layanan telemedisin satu ini bahkan tercatat hingga kini telah memiliki lebih dari 30 juta pengguna aktif, serta lebih dari 90.000 dokter yang bergabung.
Selama satu dekade, Alodokter telah membuat jaringan yang kuat antara dokter dengan publik sebagai layanan telemedisin. Setelahnya, Alodokter memperkuat ukhuwah terutama pada jaringan dokter yang sudah terbentuk sejak awal dengan hadirkan Alomedika pada 2018 sebagai sebuah komunitas digital dokter.
Selama kurun waktu 5 tahun, Alomedika sudah menjaring lebih dari 90.000 dokter untuk bergabung. Ini sekitar 35.6 persen (±) dari total dokter yang dimiliki oleh Indonesia yang berjumlah 242.384 dokter menurut data per Juni 2023 lalu.
Sebuah ekosistem yang sengaja diciptakan bukan hanya saling terhubung antar dokter yang berada di luar daerah tetapi juga berbagi informasi dan membantu terkait medis. Terutama dokter di daerah yang memiliki keterbatasan akan akses medis, diskusi bisa memecah jalan buntu. Lebih dari itu, mampu menurunkan resiko kepanikan dan stress dari dokter itu sendiri.
“90.000 angka yang luar biasa, kalau data mutasi sekitar 35.6 persen dari total dokter Indonesia, karena per Juni kemarin itu ada sekitar 242.384 dokter Indonesia. Capaian yang luar biasa dan harus dikembangkan dengan tantangan bukan pada jumlah tetapi cangkupannya. Kita tahu dokter Indonesia itu banyak tetapi pemerataannya yang masih bermasalah. Sehingga bagaimana kita mendorong setiap provider yang mensupport angkutan kita untuk menjadi sama di setiap daerah di Indonesia“, ungkap dr. Ulul Albab, SpOG, Sekretaris Jenderal PB Ikatan Dokter Indonesia.
Jumlah yang pada akhirnya menjadi kunci untuk Alomedika sebagai sebuah aplikasi mendapatkan kepercayaan penuh dari berbagai pihak terutama organisasi kedokteran di Indonesia untuk menjadi bagian ekosistem dalam bentuk kolaborasi.
“Fitur channel kita sudah bekerja sama dengan Asosiasi Perhimpunan Dokter Spesialis. Pertama dari neorolog fakultas kedokteran Universitas Indonesia membuat video rekaman untuk pemeriksaan neurologi yang kemudian dimasukkan ke channel. Kita juga bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Mata Indonesia, termasuk dengan PDSKJI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia) dalam online course terkait topik depresi“, ungkap dr. Andi Marsali selaku Senior Vice President Alomedika Media Business.
Beberapa fitur yang dikembangkan dalam platform ALOMEDIKA yang membuat platform ini berbeda adalah:
- Fitur Personalisasi Home Feed. Para dokter dapat mengakses beragam konten foto dan video di halaman utama serta mudah menemukan beragam informasi medis, termasuk produk dan layanan untuk mendukung profesi kedokteran mereka.
- Fitur Konten Diskusi. Dokter bisa melihat konten baru berupa video/foto yang menyajikan beragam informasi medis di halaman channel, fitur ini dipersonalisasi dengan algoritma sehingga dapat memberikan rekomendasi diskusi yang cocok dengan profil dokter.
- Fitur Follow. Memungkinkan dokter bisa saling mengikuti satu sama lain, seperti di media sosial umum sehingga mudah untuk update informasi terbaru.
- Fitur E-course, dimana Alomedika menyediakan berbagai e-course dari beragam spesialisasi yang dapat diikuti oleh seluruh dokter di Indonesia. E-course aksesibel dan fleksibel dengan biaya terjangkau dan pilihan modul-modul yang bisa diakses dengan waktu yang dapat disesuaikan dengan jadwal praktek para dokter.
- Fitur Specialist only post. Fitur ini memungkinkan dokter spesialis untuk membuat diskusi yang hanya bisa dibaca oleh dokter-dokter dengan spesialisasi yang sama.
Kehadiran dari Alomedika yang menjadi integral dari Alodokter diharapkan bisa membangun sebuah ekosistem yang solid dari para dokter di Indonesia. Tak hanya pada profesi tetapi informasi yang berkaitan dengan kesehatan.
“Alomedika kami bangun menjadi bagian tak terpisahkan dari Alodokter karena kami ingin semua konten serta layanan yang ada di platform Alodokter telah diverifikasi dengan benar oleh dokter. Misi besar Alodokter adalah ingin menghadirkan ekosistem kesehatan lengkap, tidak hanya untuk pasien tapi juga untuk para dokter. Pengembangan Alomedika diharapkan dapat menjawab kebutuhan dokter masa kini bukan hanya menyajikan informasi medis terkini, tetapi juga memudahkan bertukar ilmu dengan sesama rekan dokternya. Alomedika mengedepankan interaksi nyaman dalam berbagi study case, pandangan medis, guna mencapai peningkatnya kualitas layanan kesehatan di Indonesia yang merata,” ujar Suci Arumsari, Co-Founder & President Direktur Alodokter.